LETS ROCK YEERHA
Bab 1 : Alpaka
(Complete)Yoan Ries Haonaya. Penulis yang baru saja merayakan ulang tahunnya ke-15 ini telah menerbitkan novel kontroversial bertajuk 'Harum Bunga'. Sebuah novel yang diterbitkan menjelang akhir september 1992, dan kemudian dicabut paksa dari peredaran, tepat pada tiga bulan setelah diterbitkan secara independen. Otomatis pula, hak-hak gadis belia tersebut juga tercabut. Dia dipenjara tanpa melalui proses persidangan. Senyuman dan beberapa kalung yang menjuntai di lehernya sangat khas dan ikonik. Penampilan seperti itu pula yang memenuhi headline surat kabar pada awal tahun 1993, dengan tajuk tebal dan kapital 'KOMUNIS!'
Lima tahun setelah peristiwa itu terjadi, Yoan Ries Haonaya dan beberapa rekan ayahnya melakukan gugatan atas pencabutan hak gadis di bawah umur dan peredaran novel 'Harum Bunga' pada tahun 1992. Validitas data dan keadaan negara yang sedang dalam masa transformasi, menjadikan proses gugatan berjalan sangat lancar. Hanya butuh waktu tiga bulan untuk perempuan itu memenangkan gugatannya.
***
Sebelum Matahari menelisik celah kelambu Apartemen, seorang gadis terbangun secara tiba-tiba. Beberapa kali dia menatap lembar map dan buku yang berserak di tempat tidurnya. Berulang pula menampar pipinya sendiri, seolah ingin meyakini bahwa dia tidak sedang bermimpi. Setelah itu, mengambil buku bercover dominan warna merah. Dipandanginya dengan takjub. Blurb di belakang cover buku itu tampak menonjol bertuliskan 'Zijn wij nou een volk van zoon lage kwaliteit?' (Apakah bangsa kita berkualitas sedemikian rendah?).
Puas menimang buku tersebut, mata indahnya menangkap layar ponsel berkelip. Nama 'Dipa' muncul sebagai subjek pemanggil.
"Alpaka? Ok. Tapi aku baru bisa ke sana sekitar jam 12. Biasa... jam 9 aku harus menemui Pak Tua tengil itu dulu hahaha... Oh iya, jangan lupa nanti pesankan aku kopi tubruk aja, sama 1 pelayan paling ganteng ...."
Gadis itu segera beranjak ke kamar mandi sesaat setelah menutup ponselnya. Tak butuh waktu lama untuk sekedar mandi dan berdandan. Langsung saja melaksanakan ritual pagi bersama blog pribadinya. Menulis kembali hasil review-nya semalam yang masih berupa coretan di buku catatan. Setelah tersalin rapi di word, dia meng-copy semua teks, dan kemudian ...
[securityalert]%Wall℅error@Bagong[@Dozzer]
Si gadis terperanjat. Segera merubah beberapa part review yang baru saja diketik. Menambahkan beberapa code yang hanya bisa dibaca oleh kelompoknya sendiri.
[Publish]
"Huft... keep calm girls... Ok, next."
Gadis itu mencoba menenangkan diri.
[securityalert]%deleted℅fix[@Flux]
"Yup, good job @Flux. Ok, next."
Berulang dia melihat jam tangan. Setengah jam berlalu, tidak ada notifikasi konfirmasi dari @Bagong.
"Come on, @Bagong! Read my late post, please...."
Gadis itu nampak semakin cemas. Beranjak dari tempat duduk, mengambil Handphone, namun tak menggunakannya. Hanya berjalan mondar mandir sembari menimang ponsel. Dan ... 'gubrak!' terjatuh ke lantai hingga terjengkang, karena tersandung tas ransel yang ditaruh di sembarang tempat.
Rupanya episode terjengkang itu ada gunanya juga. Dia akhirnya memutuskan untuk mengambil pilihan beresiko. Ya. Mencoba mengirim code ke BBM @Bagong. Pilihan ini memiliki resiko keberadaan akun dan IP Address-nya bisa terlacak, karena BBM berbasis pada alamat e-mail.
*Ping
*Ping
*Ping
- X -Kembali tak ada respon. Dia semakin cemas. Mencoba menenangkan diri sejenak, kemudian mengambil buku catatannya. Menulis review lagi dan segera mem-publish-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LETS ROCK, YEERHA
Historical FictionSejarah memang milik sang pemenang, jangan sekali-kali kita mengkritisi kebijakan penguasa orde baru. Karena Pada masa itu memang tidak ada namanya buku-buku atau informasi pembanding yang berkaitan dengan peristiwa gestok 1965, semua pelajaran seja...