A SLICE of TRUTH; HARUM BUNGA

59 16 32
                                    

===

Seseorang yang sangat berani itu adalah Nah. Turut aktif di garis depan pertempuran saat perang merebut kemerdekaan. Muda dan cantik, seperti itulah gambaran yang dikatakan setiap orang tentangnya. Saat remaja, Nah adalah salah satu anggota Mobile Pelajar, juga Pemuda Putri Indonesia. Pada tahun 1949, ia menjadi kurir Batalyon Bramasta di selatan Bengawan Solo. Tahun 1950, Nah kembali ke Solo, melanjutkan sekolah dan kemudian ke Yogyakarta untuk menyelesaikan SMA.

Lulus dari SMA pada tahun 1952, Nah mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada (UGM). Sayang, ia tak menyelesaikan pendidikan sarjananya karena beasiswanya terhenti di tengah jalan. Namun di kampus biru inilah, Nah semakin aktif terlibat di Pemuda Rakyat (PR) yang merupakan kelanjutan dari Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) dan juga berkecimpung di Gerakan Wanita Indonesia Sedar (Gerwis) yang merupakan cikal bakal terbentuk Gerakan Wanita Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Gerwani.

Nah dan kawan-kawan seperjuangan ditangkap pasca gestapu, karena dituduh sebagai aktifis Gerwani yang difitnah terlibat dalam peristiwa lubang buaya. Ditangkap pada 17 Februari 1967, dan kemudian pada bulan Juni 1967, Nah bersama teman seperjuangannya Sulami dipindahkan ke kamp tahanan lain yang membuat mereka kemudian bertemu dengan Sri Ambar dan Suharti Harsono yang ditangkap lebih dulu pada September 1966.

Di rumah penyiksaan di jalan gunung sahari itulah, Nah bersama Sulami ditempatkan di sel sempit yang penuh dengan bercak darah di tembok. Hampir tiap hari mereka mendengar jerit kesakitan dari ruang yang dipakai untuk tempat interogasi.

Dalam interogasi, Nah dipaksa mengakui aktifitasnya dalam gerakan bawah tanah, Namun ia bungkam sehingga pukulan rotan serta bertubi-tubi siksaan yang dilakukan oleh delapan interogator di tubuh telanjangnya tetap tak mampu membuatnya bicara. Juga intimidasi psikologis saat ia dipaksa menyaksikan penyiksaan seorang kawan yang digigit telinganya hingga putus.

Alih-alih bicara, Nah justru muntah di wajah interogatornya karena tak tahan menahan muak. Ia muntah persis saat wajah interogator tersebut mendekat dan nyaris menyentuh pipinya. Akibatnya, ia kembali dipukuli dengan rotan hingga pingsan.

===

Gadis pemilik akun @Yeerha itu tak sanggup melanjutkan aktifitas membacanya. Terlalu pedih untuk lebih jauh mengulang kembali peristiwa yang telah dituliskan beberapa tahun silam. Entah kekuatan apa yang bisa membuat dirinya dulu sanggup menuliskan peristiwa tersebut tanpa henti dalam rentang waktu tiga bulan, sedangkan saat ini, membaca ulang beberapa paragraf saja kepalanya sudah terasa sangat pening.

Beranjak dari tempat duduknya, mendekat pada sebuah bingkai foto kecil di sebelah lampu tidur. Dipandanginya lekat sosok cantik di dalam bingkai tersebut. Seolah suasana seketika hening. Kosong.

"God bless you." Hanya kalimat tersebut yang mengemuka dalam peraduan yang intim dengan sebingkai foto di tangannya.

" Hanya kalimat tersebut yang mengemuka dalam peraduan yang intim dengan sebingkai foto di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Foto Nah

LETS ROCK, YEERHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang