Chapter5-Kenangan

56 5 0
                                    


Warning!
Typo bertebaran,hehe...

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Chptr ini dipersembahkan khusus untuk temen Bina, @dwiirztk dan Asty.
Yang udah dukung+pembaca setia i'm yours ini,
Happy Reading
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

KENANGAN

Abel.

Kepalaku lagi-lagi berkedut
Pening
Berat pada kepalaku bertambah hebat
Menguasai dan memecah pikiranku.
Aku ingin bangun, jika ini benar mimpi
Tapi kenapa?
Kenapa, semua ini selalu terasa nyata
Seakan DeJavu
Siapa laki-laki itu?
Bocah laki-laki yang tengah berbicara dengan diriku versi kecil
Mengapa aku memanggilnya Lian, apa itu namanya?
Siapa Lian-tapi kenapa aku memanggilnya kakak?
Tidak. Dia bukan kakakku.
Aku tak memiliki kakak bernama Lian.

^_^

"Ra, Ira bangun,Ra! Jangan bikin gue takut dong dek, elah MAMAH."
"Apaan sih Yon, gue lagi masak buat doi sama kita makan kok lu teriak2 sama emak lu,sih?" Jawab mamah-Abel dengan Narsis-kebiasaan
"Biasa aja,mah. Ngga usah narsis ,Reon lagi panik. Nih, anak bungsu mamah kenapa?"
Mamah-Abel menghampiri mereka
Abel yg tengah tidur terlentang dengan keringat sekujur tubuh,
Igauan yg terus terucap, terkadang terdengar tak jelas semakin, 2 orang itu panik.
Kenapa sebenarnya Abel?
Dan siapa Ira?
"Ya Allah, ini anak gua kenapa?
Anak gua lu apain?"
"Reon juga anak mama.
Ini si Ira kenapa ma?"

'Arrrggghhh....'
Merekapun berhenti berdebat,

"Ra, kenapa kamu,nak? Ini mamah, Ra. Jangan bikin mamah khawatir, Ra. Mamah janji ngga akan narsis lagi, Ra."

Mereka tak henti-hentinya menggoyangkan tubuh gadis itu,
Tubuh gadis itu semakin menjadi,
Tiba-tiba tenang namun mereka tetap khawatir tak ada pergerakkan sedikitpun sekarang, napasnya sangat amat lambat.
Sebenarnya bukan pertama kali, gadis itu koleps seperti ini semenjak kecelakaan itu, tapi tak separah sekarang.

^_^

1 jam kemudian
Cukup lama memang, tapi cukup membuat mereka tenang. Bahkan Rian-Papa Abel sudah pulang kantor.

'Ma,mama'
Mata mereka berbinar,melihat keluarganya itu tenang kembali setelah kondisi beberapa menit yg lalu.

"Iya,Ra. Ini mama. Kamu mau apa?"
"Ha...us." jawab gadis itu lirih
Dengan sigap mamanya membawa gelas yg berada diatas nakas, dan papanya membantu ia untuk duduk, dan kakaknya? Kakaknya hanya diam memandangi adik terlaknat sekaligus kesayangannya itu.
Reon-kakaknya Abel, duduk ditepi kasur adiknya itu sambil tak henti memeperhatikan pergerakan gadis itu, ia Rindu. Rindu saat adiknya ini seperti dulu, ia memang tetap petakilan. Yang membuatnya berbeda sekarang adalah, ia begitu rapuh, sensitif, andai saja bukan karena kecelakaan itu Reon, pasti sudah mengatai adiknya ini Baper. Namun,ia hanya ingin semuanya kembali.
Kondisinya seperti semula, disaat semua tak serumit sekarang.

Bisakah mata berbinar adiknya ini kembali berbinar?
Bisakah tawanya yang seindah senja kembali?
Dan, bisakah orang yang gadis ini cintai kembali bersamanya?

^_^

I'm Kambek
SeeYouSoon
*prmt
ig:@ini.bina
Ask.fm:@binahatilestariimani

Lovely ChildhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang