Anime Oneshoot (chara X Reader) [✓]

#42 One Way [Aomine Daiki x Reader]

Aomine Daiki from Kuroko no Basket
KnB owned by Tadatoshi Fujimaki
Aomine OOC fix ku khilaf
Req by RyuuziChan02
Happy readingg~~
.
.
.
.

Bukan musim hujan jika seharian tidak hujan, langit gelap. Hari ini hari hujan yang gelap.

Aku menutup pintu gym saat terdengar teriakan dari Wakamatsu senpai juga Momoi, aku tau pasti masalah si Aomine Daiki.

Aku melangkah kesana dan menatap si gadis rambut gulali yang sedang mengacungkan papan jalan ke depan muka Aomine “Aomine-kun!” serunya. Aku menonton mereka dibelakang mereka. “jangan pacaran terus dengan [f/n]-san!”

Lho? Kok jadi aku? Aku menengok dan mata Aomine menemukan mata ku yang sedang menatap mereka “oh! [f/n]!” serunya. Momoi menengok dan menatap ku garang, oke aku harusnya tidak berteduh disini. Aku melambaikan tangan ku sekilas lalu berlari keluar kabur dari Aomine atau Momoi atau bahkan Wakamatsu.

Ya aku [fullname] adalah backstreet dari Aomine Daiki, yang tau ini hanya aku dan Aomine, kufikir Momoi hanya asal menebak.

Aku berlari menembus hujan menuju rumah, baju ku sudah sangat basah saat aku terhenti manatap banyak gadis yang berdiri di hadapan ku, tentu saja mereka menggunakan payung.

“hei” panggil salah satu dari mereka. Aku mengadah dan mengenali bahwa itu salah satu senior kami dan dia adalah penggemar berat Aomine Daiki.

“ya ada apa?” Tanya ku pelan.

“aku lihat kau baru dari gym, apa ada Aomine-kun disana?” Tanya nya. Aku mengangguk.

“dan banyak yang bilang bahwa kau dekat dengan Aomine-kun” ucap salah satu dari mereka lagi. Tidak tau bisa berbohong soal apa akhirnya aku mengangguk pasrah. Ku dengar mereka sangat kejam. Tak ada gunanya berbohong sekarang.

“kalau begitu, kau bisa menolong kami”

“apa yang bisa ku tolong senpai?” Tanya ku

“cari tau tentang Aomine-kun sebanyak-banyaknya. Aku tidak terima yang biasa saja, aku terima yang tidak banyak orang tahu. Setiap 3 hari sekali aku akan meminta data itu dari mu, tidak ada penolakan. Jika kau gagal kau akan tau akibatnya” ucap nya lagi. Tanpa menjawab iya mereka semua menghilang dan bubar berlarian menuju gym.

Bahkan aku belum sampai rumah bajuku sudah basah kuyup.

***

Aku menuliskan apa apa saja yang kutahu tentang Aomine Daiki, baru menulis 3 kata handphone disamping ku bordering memunculkan nama ‘Aomine Daiki’

“halo?”

“[f/n]” panggilnya. Aku mengulum senyum tipis namun Aomine Daiki tidak akan bisa melihatnya.

“ada apa?”

“kau tidak terluka kan? Tadi banyak anak perempuan mendadak masuk saat kau baru keluar”

“tidak, aku tidak terluka. Aku tidak apa-apa” ucap ku. Aku mendnegar ia menghela nafas dan suaranya menjadi lebih santai