Hai sayank? Kangen achu tydac?
-----
Kali ini, bulan membentuk sempurna, atau disebut dengan Purnama, fenomena yang terjadi setiap bulan ini membuat Karma mengangumi bulan tersebut. Wangi bunga yang mendadak menghiasi indra penciumannya membuatnya merasa tenang, bunga-bunga aneh berguguran dari salah satu pohon yang hanya berbunga setiap satu bulan sekali.
“Aku pulang dulu!” ucap Maehara, Karma mengangguk tanpa memalingkan wajahnya dari menatap bulan yang bulat penuh.
“kau mau ke ruang klub?” Tanya Nagisa. Karma menoleh dan tersenyum miring.
“Bukannya lebih baik langsung pulang Nagisa? Ku rasa ini sudah malam.” Jawabnya. Nagisa terdiam.
“aku tau, tapi ada barang ku yang tertinggal di ruang klub.” Kilah Nagisa.
“Ibu mu akan marah jika kau pulang larut, bukannya kau berjanji untuk membuat makan malam?” Tanya Karma. Nagisa menatap Karma, manik mercury nya membuat Nagisa berfikir bahwa Karma benar-benar serius.
“wakatta, aku akan pulang. Tolong ambilkan barang ku ya?” Tanya Nagisa. Karma mengangguk dan kembali menatap bulan.
Nagisa menatap punggung Karma, sudah satu bulan setelah kejadian itu. Selama satu bulan itu Nagisa melihat sisi lain Karma yang begitu tidak biasa, Nagisa tidak mampu berbuat apapun dan hanya menatap punggung Karma.
Nagisa menghela nafas dan berbalik pulang, dia akan mencari cara untuk Karma, untuk saat ini Nagisa yakin Karma bisa mengatasinya.
Karma masih menatap bulan saat pintu tertutup, setelah sekian lama menatap bulan Karma memutuskan untuk mengambil barang milik Nagisa di ruang klub dan pergi pulang.
Karma menggeser pintu ruang klub dan termenung melihat seseorang di dalam nya.
“[y/n]-chan?” gumamnya. Gadis yang berada di dalam ruang itu menengok dan tersenyum sekilas. Karma masih menatap ruang itu dan menunduk sedih.
Gadis itu menghilang meninggalkan ruangan kosong yang hanya berisi Akabane Karma.
--
Nagisa berjalan memasuki kelas dan melihat Karma yang sedang terdiam.
“ohayou Karma.” Ucapnya, Karma memandangnya datar. “Ada apa dengan mu?” Tanya Nagisa.
“Nagisa, aku melihatnya.”
“melihat apa?” Tanya Nagisa balik.
“[y/n]” jawab Karma.
“Karma, kita sudah melalui ini!” seru Nagisa.
“Tapi, aku benar-benar melihatnya. Dia tersenyum kepada ku!” seru Karma.
“Karma [y/n] sudah tidak ada.” Ucap Nagisa. Karma mengerjap.
“ada apa?” Tanya Isogai.
“Isogai, aku melihat [y/n], dia tersenyum kepada ku. Dia masih ada kan? Iya kan?” Tanya Karma. Isogai menatap Nagisa penasaran dan Nagisa hanya menggeleng lemah.
“Karma, [y/n] sudah tidak ada.” Ucap Isogai.
“tidak, tidak. Dia masih ada, dia masih tersenyum pada ku.” Ucap Karma lagi.
“Karma sadarlah! [y/n] sudah tidak ada, dia mati dihadapan mu!” tegas Nagisa, lelah dengan keadaan Karma.
Senyum Karma menghilang digantikan sebuah pandangan kosong dan hampa.
Fase yang sudah dilewati kembali lagi.
---
Satu bulan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime Oneshoot (chara X Reader) [✓]
Fanfic#1 in Assassination Classroom #2 in Charaxreader #2 in Akabane Karma #4 in Ansatsu Kyoushitsu #19 in Akashi Seijuurou #41 in Kuroko no Basket #73 in Anime #297 In Fanfiction [11.02.2017] Storyline @luvaud Cover @rebecca_yui78