Chapter 6 - (I'm Sorry)

1.1K 44 2
                                    

--

--

--

Keesokan harinya Yenni pergi dengan mata sembab, setelah lelah menangis. Saat di depan pintu dia bertemu dengan orang yang semalam mengantar Baekhyun pulang. Orang itu menyapa Yenni. Yenni tidak langsung memandang orang itu, dia terlebih dahulu menghapus air matanya.

"Selamat pagi nona. Nona mau kemana? Apa nona sedang menangis?", tanya orang itu sambil berusaha menatap wajah Yenni.

"Selamat pagi juga. Aku mau ke rumah eomma. Aku baik-baik saja. Kau mau menjemputnya", tanya Yenni.

"Iya, aku mau menjemput Baekhyun sajangnim".

"Dia masih tidur, kau bangunkan saja dia. Dia ada di kamarnya. Bilang padanya tidak usah menyusulku. Kalau mau berangkat, berangkatlah. Aku sudah mempersiapkan kopernya dan sarapannya ada di meja makan". Yenni langsung pergi dari rumah itu, dia tak memperdulikan orang itu yang terus memanggilnya.

Merasa lelah, orang itu menghentikan teriakannya pada Yenni. Dia langsung masuk rumah itu, dan menuju kamar Baekhyun. Dia bermaksud membangunkannya, dia segera membuka pintu kamar itu. Benar apa yang dikatakan istrinya, Baekhyun masih tertidur. Dia segera mendekati Baekhyun. "Sajangnim. Palli ireona! Nanti kau ketinggalan pesawat", kata orang itu sambil menggoyang-goyangkan tubuh Baekhyun.

Merasa tidurnya diganggu, Baekhyun bermaksud protes. "10 menit lagi , Yenni. Aku masih mengantuk", kata Baekhyun dengan mata yang masih tertutup.

"Aku bukan Yenni, sajangnim. Aku Kyungsoo. Dia sudah pergi?", kata Kyungsoo.

Mendengar hal itu, Baekhyun langsung tebangun, "Pergi! Pergi kemana?".

"Dia pergi ke rumah eommanya".

"Ah, sial. Ya sudah, kau tunggu saja di luar. Aku mau mandi".

"Iya sajangnim", Kyungsoo segera keluar dari kamar Baekhyun.

Baekhyun masih termenung, kenapa Yenni pergi tanpa pamit padanya. Dia merasa aneh pada tubuhnya. 'Astaga, kenapa aku tidak memakai pakaian?', Baekhyun bertanya entah pada siapa. Syukurlah ada selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu dia melihat noda pada seprainya. 'Apa ini?' pikir Baekhyun. Dia memeriksa noda itu. "Darah! Tidak mungkin, apa yang sudah terjadi semalam. Ah, sial. Pantas saja dia pergi, bahkan tanpa berpamitan padaku. Yenni, mianhae" katanya sambil mengacak-acak rambutnya.

Baekhyun lalu memutuskan untuk membersihkan dirinya dengan mandi. Saat keluar dari kamar mandi dia melihat kopernya sudah tertata rapi disamping lemarinya. Dia baru tersadar jika koper itu sebenarnya sudah disitu sejak tadi. "Dia bahkan sudah menyiapkan koperku. Aku harus menelfonnya". Baekhyun segera mengambil poselnya, mencari nomor Yenni, dan menelfonnya. Namun Yenni tidak segera mengangkat panggilan itu. Baekhyun mendengar ada ponsel yang berbunyi, dia mencari asal suara itu. Itu adalah suara ponsel Yenni yang tertinggal. "Dia bahkan tidak membawa poselnya. Yenni, apa kau benar-benar marah padaku?", tanyanya frustasi.

Baekhyun lalu menemui Kyungsoo. "Mana kunci mobilnya?", tanya Baekhyun seolah dia tahu kalau Kyungsoo lah yang membawa kunci mobilnya. Tapi hal itu memanglah benar. Kyungsoo lalu memberikan kunci mobil itu. "Sajangnim, mau kemana?", tanya Kyungsoo. "Aku mau menyusul Yenni", jawab Baekhyun singkat.

"Tunggu, sajangnim!", cegah Kyungsoo.

"Apa?", tanya Baekhyun.

"Tidak usah menyusulnya. Dia bilang kalau kita mau berangkat, berangkatlah! Dia sudah menyiapkan kopermu dan sarapanmu ada di meja makan", kata Kyungsoo menirukan perkataan Yenni.

"Apa tadi kau bertemu dengannya?".

"Iya sajangnim, dan sepertinya dia menangis tadi. Namun saat aku tanya mengapa, dia bilang dia baik-baik saja".

The Prospective Of Old Brother In Law Is My Husband (COMPLETE)Where stories live. Discover now