--
--
--
Sudah sekitar satu bulan Baekhyun tidak pulang. Walau begitu, setiap hari Baekhyun selalu menelfon Yenni. Hal itu membuat mereka tidak terlalu rindu. Setiap hari pula mereka saling menanyakan kabar dan juga bersenda gurau yang kadang diselingi dengan perdebatan kecil. Seperti orang yang baru saja memiliki seorang kekasih. Hari demi hari mereka lalui dengan gembira.
Kini Baekhyun telah pulang dari Beijing. Dia tidak memberitahukan pada Yenni tentang kepulangannya. Dia ingin memberi kejutan sekaligus balas dendam karena dulu Yenni juga pernah melakukannya. Seperti perkiraannya, Yenni angat terkejut saat tahu Baekhyun telah datang. Mereka saling melepas rindu. Baekhyun juga membawakan oleh-oleh untuk Yenni. Yenni sangat senang melihat hal itu. Mereka kini terlihat seperti seorang suami dan istri sungguhan.
Har-hari berikutnya mereka lalui dengan bahagia. Baik Baekhyun maupun Yenni mereka saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mereka juga saling memahami satu sama lain. Seperti pasangan pada umumnya, kadang mereka bertengkar kadang mereka terlihat mesra.
Seperti biasa, pagi ini Baekhyun berangkat ke kantornya. Dia diantar Yenni sampai ke depan pintu rumahnya. Entah mengapa pagi itu perasaan Yenni tidak enak. Dia seperti merasakan sesuatu yang buruk akan menimpa mereka. Namun dia berusaha berfikir positif, mungkin itu hanya perasaannya saja.
Baekhyun kini sudah sampai di kantornya. Perasannya juga tidak enak, seperti ada sesuatu yang akan terjadi, namun dia menepis pemikiran itu. Dia lalu melakukan pekerjaannya seperti biasa. Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Di layar ponsel itu tertulis nama Henna, yang tak lain adalah sekretarisnya sendiri. 'Untuk apa dia menelfonnya lewat ponsel, bukankah lebih mudah jika dia menemui ke ruangannya langsung', pikir Baekhyun. Dengan heran, Baekhyun mengangkat panggilan itu. Entah apa yang mereka bicarakan. Tapi yang pasti, setelah Baekhyun menutup telfon itu, dia segera meninggalkan kantornya.
Baekhyun pergi sendiri dengan mobilnya. Dia menuju ke taman kota. Setelah memarkirkan mobilnya dia segera mencari seseorang. Dia melihat kesana kemari untuk mengetahui keberadaan orang tersebut. Setelah melihatnya, Baekhyun segera menemuinya. Dengan nafas yang terengah-engah dia mendekati orang itu. Orang itu tengah duduk menghadap ke arahnya, dia tersenyum saat sudah tahu kalau Baekhyun telah datang.
"Oh, kau sudah sampai sajangnim", kata orang itu.
"Sudahlah, tidak usah berbasa-basi. Sekarang apa yang kau inginkan?".
"Tenanglah sajangnim. Bukankah kau baru datang, duduklah dulu".
"Tidak perlu! Dimana adikku?", kata Baekhyun sedikit kesal pada orang itu.
"Dia di tempat yang aman".
"Jika sampai terjadi sesuatu pada adikku, aku tidak akan pernah memaafkanmu".
"Baiklah, jika kau memang ingin adikmu selamat, kau harus melakukan sesuatu untukku?".
"Melakukan apa?".
"Pertama, kau temuilah istrimu dan bilang padanya kalau kau ingin berpisah dan mengakhiri hubungan kalian".
"Tidak. Apa kau gila?".
Orang itu malah tersenyum, "Iya, aku memang sudah gila. Dan kaulah yang sudah membuatku gila. Apa kau benar-benar tidak ingin melakukannya?".
"Tidak, sudah ku bilang aku tidak mau".
"Baiklah! Aku akan pastikan kau tidak akan pernah bisa melihat adikmu lagi", kata orang itu. Lalu orang itu menelfon seseorang. "Baiklah apa pesan terakhirmu untuk oppamu? Kau bisa berbicara langsung padanya".
YOU ARE READING
The Prospective Of Old Brother In Law Is My Husband (COMPLETE)
ФанфикTentang seorang gadis yang terpaksa menggantikan pernikahan kakaknya. Dia tak mengenal sama sekali siapa calon kakak iparnya. Dia bahkan baru bertemu untuk pertama kalinya dengan calon suami dari kakaknya di hari penikahan tersebut. Akankah dia mamp...