5. Liat aja dulu!

65 14 7
                                    

Gue duduk di kelas, sambil bolak-balik buku catatan.

Yah ... hari ini ulangan fisika, jadi gue harus ngapalin rumus yang sudah diberikan. Dan yang lain? Mereka enak, cuma nyalin catatan kecil-kecil terus selipin disaku masing-masing termasuk Keyla. Kalo gue? Jangan harap! Gue malu buat curang ilmu di depan Tuhan. Dan gue juga enggak peduli entar dapat nilai berapa, yang penting gue jujur!

"Kei! Belajar terus, ikutin cara gue, nih!" Keyla memperlihatkan catatan yang ia modif dengan ukuran super mini.

"Enggak, deh. Ngapal aja, gue enggak berani," jawab gue tanpa merubah posisi duduk sedikit pun.

"Eh ... iya, Kei. Gue baru download semua mv bts sama exo, nih. Lo mau liat mv yang mana?" Tanya Kayla, sembari memperlihatkan daftar mv yang tertera di ponselnya.

"Kay! Gue lagi ngapal, lo enak punya contekan.Nah, gue? Enggak. Gue mohon banget, jangan ganggu, sebentar aja!" ucap gue agak ketus, gue mulai kesal dengan tingkah Kayla.

"Oh ... gue nganggu, ya? Baik, nona jenius!" balasnya tak kalah ketus, dan berlalu meninggalkan gue.

"Ok, sekarang serba salah. Tenang, Kei!" gue mencoba menenangkan diri.

***

Teng... teng... teng
Waktunya, istirahat.

"Kay, maaf. Gue enggak bermaksud kasar sama, lo," pinta dan jelas gue dengan nada memelas.

"Udahlah, Kei!" balasnya singkat, kemudian pergi keluar kelas.

Gue kesal sama diri sendiri. Dan memutuskan untuk bertapa di dalam kelas.

Untung tadi gue bawa bekal dari rumah, jadi enggak payah keluar dan makanan gue dijamin sehat.

"Sepi banget nih, kelas. Gue jadi kayak penunnggu aja, sendirian dalam ruangan," gue melirik sekeliling, semua orang pada keluar kelas.

"Hoamm ... ngantuk, ah. Gue pengen tidur aja, masih lima belas menit lagi bel masuk," sembari menutup mulut yang terbuka akibat kekurangan oksigen di otak dan gue pun memutuskan untuk tidur sebagai pelepas penat sementara, dengan gaya memasukkan kepala ke tas sekolah.

***
Teng ... teng ... teng ...
Waktunya jam ke 6 dimulai.

"Dompet gue ilang!" teriak Starla, histeris.

Dan semua mata tertuju padanya, termasuk gue yang baru bangun dari dunia khayalan.

"Kok, bisa?" tanya Kayla dengan tampang polosnya.

"Yah, bisa lah bego! Lo pikir enggak ada maling apa di sekolah ini? Mana uang gue banyak lagi di dalam tu dompet. Pasti tu maling udah ngincer sejak lama, maklumlah gue kan orang kaya, " jawab Starla, dalam keadaan kehilangan pun ia masih menunjukkan sifat arogannya.

"Yaudah, bagus kalo gitu! Lo, kan orang kaya," jawab Kayla, dengan raut wajah dan nada mengejek.

"Eh ... lo, berani, ya?" tantang Starla.

"Ada apa ini ribut-ribut?" tiba-tiba Bu Indah sudah berada di kelas.

"Ini bu, dompet Starla hilang," jawab Reza.

"Kok, bisa?" Bu In pun juga mengajukan pertanyaan yang sama seperti Kayla.

"Reza, kamu kan keamanan kelas. Kamu harus bertindak secepatnya. Cepat geledah tas semua temanmu!" perintah Bu In.

"Baik, bu," Reza pun bergegas menggeledah tas satu per satu.

Dan kami diperintahkan agar keluar kelas, kecuali Reza, Bu In, dan Starla tetap di dalam.

I Am A Simple GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang