Sore ini kami sedang makan bersama di meja makan, merayakan hari ulang tahun kakak yang ke 20. Kakak terlihat senang dan teramat khusyuk saat meniup kue ulang tahunnya.
" Kakak " aku memberanikan diri untuk bertanya.
" Hmmm ?? " sautnya girang.
" Apa kau tak ingin memberikan first cakemu untuknya ? "
" siapa ? " serunya pura-pura tak mengerti.
" Dia .. masih tak mau berkata jujur sama kakak ya ? "
kakakku hanya angkat bahu " Begitulah "
Akhirnya aku terdiam, suasana berubah jadi hening. Beberapa detik kemudian terdengar suara pintu diketuk.
" Biar aku yang buka " seruku menawarkan diri, namun ia mencegahku.
" Biar aku saja "
Melihat raut wajahnya aku hanya bisa diam dan kembali duduk di kursiku. Tak selang berapa lama, kakak kembali dengan pria paruh baya berjalan dibelakangnya.
" Paman ?? Sedang apa paman kemari ? "
Pria yang kupanggil paman itu nampak cemberut. " Heiiish .. apa maksud pertanyaanmu itu ? apa kau tak senang melihat pamanmu berkunjung kemari ? "
" yeee .. habisnya paman sudah jarang sih berkunjung kemari. Jadi kupikir paman sudah tak menganggap lagi sebagai keponakan. "
Kakak berjalan ke arahku dan memukul kepalaku, mengisyaratkanku tuk berhenti berbicara dan terus bersikap baik. Namun aku tak memperdulikannya, malahan aku balik memukulnya dan terus membuatnya kesal hingga kami benar-benar merasa lelah. Paman yang sejak tadi duduk dan melihat aksi kami hanya bisa geleng-geleng kepala.
" Paman, maaf atas sikap Caca. Meskipun ia terlihat dewasa namun pemikirannya masih seperti anak-anak. Jadi apabila dia bertingkah kekanakan mohon dimaklumi. " Seru kakakku pada akhirnya.
Aku hanya menggerutu kesal mendengar penuturan kakak mengenai diriku, berbeda dengan paman, beliau malah terbahak mendengarnya. Menyebalkan!
Paman menyampaikan apa maksud kedatangannya kemari. Beliau berkata, beliau telah mendaftarkan kakak ke akademi kepolisian di Kota Surabaya. Dan lusa kakak sudah harus berangkat ke Surabaya.
Kakak akan dititipkan di rumah teman paman, beliau tidak bisa mendampinginya kesana karena beliau masih banyak urusan di Semarang. Itu artinya aku akan kembali sendiri di rumah sebesar ini tanpa adanya canda tawa kakak yang mengisi kekosongan di dalam rumah ini.
Pernah kakak meninggalkanku karna ia harus mengikuti perkemahan wajib di sekolahnya. Dan aku merasa sangat kesepian tanpa ia disampingku.
Apalagi dalam hal ini, ia harus pergi kurang lebih 3 hingga 4 tahun. Lalu apa yang akan kulakukan dalam waktu yang panjang itu dengan kesendirianku ? apa lebih baik aku kembali dengan pria yang waktu itu mengantarku pulang agar aku tak merasa kesepian ? Haha tidak .. itu tidak mungkin.
Yeah mungkin dalam waktu 3 hingga 4 tahun yang akan datang, aku akan memberikan lebih banyak kisah-kisah menarik yang kusiapkan untuk menyambut kepulangan kakak. Yeaaah .. kurasa itu hal yang baik .. tapi .. mungkinkah aku dapat memberikan semua kisah itu kepada kakak ??
----------

KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kita
Teen FictionIni kisah tentang Aku, Kau dan Dia. Bukan seperti cinta segitiga atau aksi tikung-menikung. Tapi ini lebih seperti ungkapan seberapa besar kau menyayangi seseorang yang berarti dalam hidupmu. Seseorang yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Dan...