Ini hari terakhirku bersama kakak, aku membantunya mengemasi beberapa barang yang akan dibawanya. Ia tampak sangat antusias dengan kepergiaannya, seolah semua ini adalah mimpi yang jadi kenyataan buatnya.
Aku menghela nafas berat, tersisa beberapa jam lagi waktuku bersamanya. Dia harus segera pergi dari kota ini, meninggalkanku.. Lagi.
Aku menggeleng kepala pelan, menghilangkan semua pikiran buruk yang menghinggapi.
" Kak Bagus udah siap? Apalagi yang mau dibawa? "
Kakak masih sibuk dengan buku-buku bacaannya. " Udah kok dek, bentar lagi selesai. Kamu tidur dulu sana! " Pintanya.
" Kakak pergi naik pesawat? "
Kakak mengangguk. " Kenapa nggak naik kereta aja kak? Kan lebih asik? Perjalanannya jadi lebih berkesan. " Seruku lagi, tak ingin menyudahi percakapan ini.
" Naik kereta kelamaan dek. "
" Ya kan yang lama lebih asik kak? " Kakak melotot menatapku. Akupun terkekeh.
Aku terdiam dan suasana berubah menjadi hening seketika.
" Kak, nanti kalau kak Bagus udah ada disana, jangan cari adek baru lagi ya kak. " Rengekku.
Kakak memukul kepalaku gemas. " Apaan sih dek? Adek baru apa? Punya kamu aja udah repotnya minta ampun, apalagi nambah satu. Bisa mati berdiri dah gue. " Serunya geleng-geleng kepala.
" Ha ha ha. " Kubalas pukulan kakak dengan menepuk lengannya hingga dengungan nyaring bergema ditelingaku dan itu semakin membuatku terbahak.
" Kakak .. " Ujarku lagi.
" Apalagi ? " Jawabnya geram.
" Kakak jangan lupa makan ya? Jangan lupa juga pakai sunblock biar kulit kakak nggak cepet item. He he he. Kaca mata item boleh juga kak, biar mata kakak nggak silau kena sinar matahari. Pelembab wajah juga, mmm.. Topi juga boleh kak! Pokoknya kakak nggak boleh lebih item lagi daripada ini. Ha ha ha. " Ejekku dengan tawa lepas yang disambut plototan dari kakak.
" Kau pikir aku mau liburan kemana? Hm?! "
" Haha .. habisnya cuma ini yang bisa kulakukan untuk kakak. Setidaknya dengan ini ada satu atau dua hal yang bisa kakak ingat dariku. "
" Ah lebay kamu dek! " Serunya sambil menoyor kepalaku.
" Kak Bagus yakin mau pergi? "
" Kenapa dek? Kamu nggak mau kakak pergi? "
Aku mengangguk. Dan pada saat itu aku melihat kesedihan yang sama terpancar dari mata kakak. " Maafin kakak ya dek "
Aku menggeleng dan berlari pergi kekamarku lalu menguncinya rapat-rapat. Hingga tak seorangpun tahu apa yang terjadi padaku dibaliknya.
---------------
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Kami sudah bersiap di bandara menunggu jadwal keberangkatan kakak tiba. Suasananya sangatlah asing buatku dan aku merasa sangat tidak nyaman.
Interkom telah berbunyi yang berarti kakak harus segera bersiap untuk keberangkatannya. Aku masih merasa tidak rela, kepergian kakak membuatku muak. Untuk kesekian kalinya aku muak ditinggal seorang diri. Meski itu oleh kakakku sendiri.
Kakakku hampir memasuki area check pass ketika aku menarik ujung kemejanya, membuatnya ikut terhenti.
Ia berbalik dan melihat air mata menggenangi pelupuk mataku." Haruskah kakak pergi ? "
" Tentu saja .. bukankah kita sudah membicarakan masalah ini semalam ? "
Aku mengangguk lemah " yaa .. tapi .. tapi .. "
Kemudian dia melangkah mendekatiku, merengkuhku dalam pelukannya. " Kakak sayang kamu dek .. Kamu baik-baik ya .. 3 sampai 4 tahun lagi kakak pasti pulang dan menemuimu sebagai seorang yang luar biasa "
Aku membalas pelukannya dan mengangguk dalam pelukannya. " Baik .. aku mengerti "
Ia pun melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkanku sendiri di Bandara itu.
Saat terakhir yang kuingat adalah ketika aku menangis dibalik punggungnya. Tanpa memperdulikanku dia terus melangkah. Meninggalkanku, melepaskanku dan aku tak mampu untuk menariknya kembali. Banyak hal yang kakak tidak tahu tentangku, siapa diriku dan apa tujuanku ada bersamanya. Semua ini kusimpan rapat-rapat sebagai rahasiaku. Hingga waktunya tiba nanti, kau akan terkejut mengetahui kebenaran yang telah lama terpendam. Dan semua ini tentangmu. Reinaldi Agus Baskara.
Selamat tinggal.Kuhapus air mata yang menetes dipipiku. Dengan seringai tipis aku melepas kepergiaannya.
"Selamat jalan kakak terakhirku~"
------------ SELESAI -----------
# Hoo.. Akhirnya selesai juga.
Terimakasih teman karna sudah mau membacanya^^
Ini cerita yang sedikit aneh menurutku. Haha
Bagaimana dengan kalian?Big Love.
Intan C.S

KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kita
Fiksi RemajaIni kisah tentang Aku, Kau dan Dia. Bukan seperti cinta segitiga atau aksi tikung-menikung. Tapi ini lebih seperti ungkapan seberapa besar kau menyayangi seseorang yang berarti dalam hidupmu. Seseorang yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Dan...