[Tanpamu]
***
Tak terhitung banyaknya aku menekan bell apartemen Chaeyoung, dia tak kunjung membukakan pintunya.
"Chaeyoung-ie please, ini salah faham, mari kita bicara."
Aku kembali meraih ponselku, tadi ponselnya masih hidup saat aku akan datang kesini. Tapi kenapa sekarang ponselnya mati?.
Chae please.... dimana kau sekarang?.
Aku bergegas kembali menuju mobil, mungkin dia ada di butik.
"Apakah Chaeyoung ada?." Tanyaku begitu sampai di resepsionis.
"Nona tidak kembali setelah mengecek pakaian pagi ini."
Ya Tuhan, kalau tidak disini dimana dia sekarang?.
"Apakah ada yang perlu kami sampaikan?."
"Tidak perlu, katakan saja jika aku mencarinya."
Aku kembali memasuki mobilku, aku tak menyangka dia akan datang saat kami membicarakannya. Aku benar-benar mencintainya, bukan kasihan. Tapi aku cukup terkejut saat Baekhyun pikir Chaeyoung tak mencintaiku. Aku juga terkadang memikirkannya, tapi dia mengatakan dia ingin mencoba dan aku yakin dia sungguh-sungguh mengatakannya. Namun sekarang aku bahkan tak bisa menemuinya. Dimana aku harus mencarinya?.
Ponselku berdering. Baekhyun yang memanggilku.
"Apa?."
"Ya!!! Kau gila? Kau dimana sekarang?!."
"Ini juga semuanya gara-gara kau!."
"Dimana kau sekarang? Kembali ke apartemenmu sekarang!."
"Lagipula Chaeyoung tak bisa di temukan. Kau pikir aku akan kemana lagi? Pergi dari apartemenku! Aku ingin sendiri!."
"Tidak sebelum kau datang."
"Jika itu maumu, aku tak akan pulang."
"Baiklah, jika kau tak pulang juga lihatlah apa yang akan aku lakukan nanti."
Aku mematikan sambungan telpon itu sepihak. Argh!!!.
***
Besoknya aku kembali pada aktivitasku, semalaman aku tak bisa tidur dengan tenang karena Chaeyoung tak memberiku kabar. Ponselnya sempat hidup beberapa saat, tapi ponsel itu kembali dimatikan. Jika bukan karena hari ini jadwal comeback-ku aku tak akan datang kesini.
"Tolong naikkan volume suaraku."
Aku mengalihkan pandangan menatap seseorang yang ada di atas panggung.
"Kenapa ada dia?." Tanyaku pada Baekhyun.
"Special stage." Jawabnya.
Jiyong.... apa mungkin Chaeyoung ada bersamanya? Tapi tak mungkin. Chaeyoung memiliki trauma terhadap pemuda itu. Tak mungkin Chaeyoung datang padanya.
"Hai Chanyeol-ssi, bagaimana kabarmu?." Jiyong menyapaku dengan tersenyum sangat lebar, dia sepertinya sedang bahagia.
"Hallo sunbaenim, baik. Bagaimana denganmu?."
Jiyong terkekeh kecil, "Sangat baik. Selamat atas comeback-mu."
Kenapa dia? Tak biasanya dia menyapaku duluan, dia juga terlihat agak aneh.
"Terimakasih."
"Aku akan bersiap, bye."
Aku menbungkuk padanya sesaat sebelum dia beranjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE [Complete]
Фанфик[Status Lengkap: untuk itu saya berharap kalian sudi memberikan vote disetiap part sebagai bentuk menghargai jerih payah saya dalam menulis] *** [Karena Cinta itu seperti Mawar. Indah tapi berduri.] ~~~Cerita di Private secara random~~~ Title : ROSE...