ROSE [Complete]

Part 13 - Roseanne Park

[Kesempatan kedua, aku tak pernah memberikannya]

***

Lima hari sudah aku tinggal di apartemen Jiyong. Tidak, kami tidak tinggal bersama. Jiyong pulang ke rumahnya, dia memiliki rumah yang ia tinggali dan apartemen ini adalah apartemen yang dulu sempat diberikan Jiyong untukku, katanya dia selalu datang sesekali jika ingin sendiri.

Lima hari aku tidak bertemu Chanyeol, lima hari juga aku tidak menghubunginya. Aku bahkan menghapus kontaknya dan semua yang berhubungan dengannya.

Aku hanya berusaha menghapusnya dari hidupku dan ingatanku. Meski aku tak bisa terus seperti ini, tapi aku hanya ingin ketenangan untukku beberapa saat saja.

Bell berdering, itu Jiyong. Dia biasa datang menjengukku setelah jadwalnya selesai.

"Oppa."

"Ponselmu mati lagi? Tadinya aku ingin membelikanmu makanan yang kau inginkan."

"Nanti aku hidupkan. Lalu apa yang kau bawa itu?." Aku menatap satu kantong di tangan Jiyong.

"Sushi, ayam dan aku tadi diberi wine."

Aku menyipitkan pandanganku, wine? "Wine?."

Jiyong menggaruk tengkuknya, "Ahh tenang saja, aku tidak akan minum. Aku sudah berjanji tidak akan minum dekatmu lagi. Ini hanya untukmu, aku akan menyimpannya. Siapa tau kau ingin."

Aku menghela nafas lega, syukurlah sekarang dia berubah. "Terimakasih Oppa."

Jiyong menyimpan kantong itu di meja kemudian memelukku. "Apapun untukmu baby. Maafkan aku, maaf untuk masalalu yang membuatmu menjadi takut padaku. Maafkan aku. Maafkan semuanya."

Aku menepuk punggungnya. "Tidak apa-apa Oppa, semuanya sudah berlalu, kau juga sudah menjelaskannya. Sekarang aku mengerti."

"Maaf."

"Oppa apa kau tak bosan meminta maaf?."

"Seribu kalipun aku mengatakannya aku tetap bersalah padamu, aku tak termaafkan. Maafkan aku."

"Aku sudah memaafkanmu." Aku melepaskan pelukannya. "Semuanya sudah terjadi, jangan mengingkitnya lagi."

Jiyong tersenyum padaku. "Terimakasih."

Aku membalas senyumannya kemudian mengangguk. "Lebih baik kau mandi, aku akan menyiapkan makan malam untukmu."

Beginilah aku sekarang, kami sekarang baik-baik saja. Jiyong telah menjelaskan semuanya dan aku mengerti posisinya saat itu.

Setelah masak aku meraih ponselku yang tergeletak di meja kemudian menghidupkannya.

Pesan terus datang, dari Jennie, Namjoon, Lisa, Bambam, Jisoo dan Bobby. Semenjak kemarin Bobby tau aku berada di apartemen Jiyong, dia memang selalu menghubungiku begitu juga yang lain. Mereka bahkan mengutuk Chayeol dan juga mereka mengatakan bahwa aku tak boleh bertemu dengannya lagi, mereka telah menyelesaikannya.

Pesan dari Chanyeol tak kalah banyaknya, pesan text, hingga pesan suara. Dia memintaku untuk mendengarkan penjelasannya, meminta bertemu dan bertanya aku berada dimana. Tapi aku tak pernah menjawabnya sekalipun.

"Baby."

Jiyong berjalan kearahku, dia berdiri disampingku dengan sebelah tangan berada di puncak kepalaku. Aku segera menutup kolom pesan itu.

"Chanyeol?."

Aku mengangguk pelan. Jiyong yang tau semuanya, aku mengatakan semua keresahanku padanya pada saat hari pertama aku berada disini.