Disaat malam langit tanpa bintang
Coba menggoyahkankuu
Merapuhkanku disini
Ku coba tegar kini
Tanpa dirimu kasih, yang selalu menemanii~
Cintaku kau abaikan
Kau beri air mata
Apakah ini cintaa
(Judika-Apakah Ini Cinta)Alunan lagu yang begitu mendalam terdengar diiringi oleh air yang mengalir dari pelupuk mata seorang gadis remaja.
Namun, jika dalam lirik itu tersebut kata "seorang kekasih yang selalu menemani", maka tidak untuknya. Ia tidak pernah merasakan kehadiran kekasih. Sekalipun. Tidak pernah dicintai.
Anindita Nabila Mahendra, sebut saja anin. Gadis SMA berusia 16 tahun yang kini telah memasuki periode ketiga dalam kehidupan percintaannya.
Ya, dalam diary percintaan Anin, ia hanya memiliki 3 periode: JATUH CINTA, DIABAIKAN, MOVE ON.
Disaat semua orang saling berbalas kata "i love you" , "i love you too". Maka kata yang dapat terucap dari mulutnya hanyalah, Maaf, aku tlah jatuh cinta padamu.
"Apa orang sepertiku tidak boleh jatuh cinta? Apa sebesar itu kesalahanku sehingga aku tidak bisa merasakan indahnya dicintai?". Pikir gadis itu sembari menatap rembulan dari balkon kamarnya.
Perlahan air mata itu menetes lagi. Gadis itu. Menunduk. Menangis, untuk kesekian kalinya..
***----
A/N : Hai haiii...
btw ini tulisan pertamaku, kritik dan sarannya sangat sangat diperlukan. Update minimal seminggu sekali. Gimana? Udah ada yang mulai tertarik sama ceritanya? Jangan lupa vote ya! Keep reading guys!
See you!Bismillah😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum Girl
Teen FictionTentang bagaimana mengartikan perasaan disaat hati menginginkan yang indah sedangkan logika berkata "tidak mungkin". Perumpamaan hidup seperti permen karet yang habis manis sepah dibuang sudah terlalu mainstream namun pernah Anin jalani. Tapi, apaka...