-
*****
Seminggu setelah kedatangan Reza ke Indonesia,ia harus segera kembali ke London untuk kuliah lagi. Hariini pagi ini,masih secerah pagi-pagi yang kemarin,yang memberikan suasana berbeda bagi penikmat pagi.Reza harus mempersiapkan kepulangannya ke London. Ia manfaat kan hari-harinya di Indonesia dengan bercanda ria dan saling bercerita dan melakukan banyak hal lagi tentunya.
Hari ini,hari dimana tanggalterakhir pada tahun 2016. Ya,tanggal 31-Desember-2016. Pagi ini,keluarga Fay sibuk menyiapkan segaka keperluan untuk tahun baru nanti malam.
Fay dan Reza berbelanja di pasar,mulai pasar tradisional sampai pasar modern. Waktu Reza dan Fay sampai di pasar Modern,mereka mulai mencari yang diperlukan. Setelah merasa sudah cukup,Keduanya pun menuju meja kasir untuk membayarnya. Tetapi sesaat sebelum itu,Fay izin pergi ke toilet kepada kakaknya agar menunggu dirinya
"Kak,Fay ke toilet dulu ya? Izin Fay pada kakaknya dan berlalu menuju toilet ditujunya. Reza yang membalas dengan anggukan kecil juga berlalu menuju meja kasir dan lekas membayar agar dapat menunggu adiknya itu di luar.
Sewaktu Reza perjalanan menuju meja kasir,ia tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa banyak sekali barang dan seketika barang yang dibawa orang itu jatuh ke lantai supermarket. Spontan,Reza berjongkok dan membantu mengambili barang yang berjatuhan itu tanpa menatap orang yang ditabraknya.
"Maaf mba,saya nggak sengaja," Reza meminta maaf di sela-sela pekerjaannya
"Iya,nggak pa-pa kok,!makasih ya udah di bantuin" seru cewek itu. Setelah membereskan pekerjaan nya,Mereka berdua bangkit dan Reza mulai mengenali sosok wajah cewek itu.
"Kayaknya ak pernah ketemu kamu sebelumya,tapi dimana ya?" Reza memulai obrolan ketika mereka selesai mengantri dan keluar supermarket menuju kafe
"Iya saya juga,anda siapa ya?" tanya gadis itu
"Oh iya kenalin,aku Reza. Kamu?" Reza menyodorkan tangannya untuk bersalaman tetapi ditolak oleh gadis itu dengan sopan,dengan pengertian,Reza menarik kembali tangannya
"Saya AgathaOlivia,panggil aja Oliv. Yaudah,makasih ya Mas udah bantuin saya tadi'' tuturnya seraya melenggang pergi,tetapi dihadang oleh Reza.
"Giman kalo saya traktir kamu di kafe?kafe itu lumayan rame juga"
"Boleh? Hanya berdua saja? " tanya Olivia
"Nggak,ada adikku nanti,dia sekarang ada di toilet" sergah Reza
"Baiklah" jawab Oliv mereka pun bergegas menuju kafe yang ada di dekat supermarket. Sesampainya di sana,Reza memesan makanan dan memulai pembicaraan. Merak pun hanyut dalam obrolan yang seru,tanpa disadari sudah 45 menit mereka menghabiskan waktu di kafe ini. Dan tanpa mereka sadari juga terutama oleh Reza,ponselnya bergetar dan menunjukkan tanda bahwa ada panggilan masuk dari adiknya,Fay.
"Maaf Liv,aku angkat telfon dulu ya?" tanya Reza di sela-sela pembicaraannya dengan Olivia.
"Nggak pa-pa angkat aja,santai ja" jawab Oliv disertai senyum manisnya yang menampakkan lesung di kedua pipinya.
Sementara itu,Reza keluar untuk mengangkat telfon dari Fay.
"Apa dek?"
"Kakak dimana sih? Aku udah nungguin disini lama banget,udah pulang ya? Dasar! Aku aduin ke Mama loh! Cepet kak,mau sekarat aku dilihatin banyak orang disini!" gerang Fay di sebrang sana Reza di hujat banyak pertanyaan oleh Fay.
"Gue di kafe dekat sini,lo kesini aja dek,maaf gue tadi lupa ngabarin lo" jawab santai Reza
"Yeeee,kakak ma gituh ninggalin adeknya yang imut ini di depan supermarket sendirian,tungguin otw kak" tutup Fay. Reza lalu kembali memasukan telfonya ke dalam saku jaket dan segera masuk menemui Oliv yang menunggunya.
"Lama ya? Sorry y" tutur Reza
"Nggak cepat malahan"
"Bentar lagi adeku datang ngak pa-pa kan?"
"Iya ngak pa-pa,oh ya sapa nama adik u itu?" tanya Olivia
"Nanti kamu kenalan langsung aja sama bawel"
"Hahaha,bawel? Nama yang bagus!" ledek Oliv disertai tawa. Tak butuh waktu lama bagi Fay untuk menuju tempat yang disebutkan kakaknya,ia segera bergegas menuju kafe. Tanpa ia pedulikan sekitar,ia melihat ada Rival di depan mobil CR-V. Sepertinya,ia sedang menunggu seseorang. Segera fay urungkan niat menemui kakaknya,ia malah kearaj Rival yang sedang memainkan ponselnya dengan santai.
"Rival ya?" tanya Fay memastikan. Merasa namanya disebut,Rivaldy pun menoleh melihat ada orang yang memanggil namanya,ia tersentak kaget saatnia melihat ada Fay,gadis yang ditabranya dulu
"Fay? Kamu Fay Vandetta kan? Cewek yang dulu aku,,," Fay segera memotong ucapan Rivaldy
"Ssssttt gausah di bahas lagi! Udah aku maafin dan aku lupakan,btw kamu ngapain disini? Nunggu siapa?" tanya Fay
"Nunggu kakaku yang ada di kafe,bentar lagi juga balik. Lo ndiri ngapain disini?" tanya balik Reza.
''Kok sama sih?"
jawab Fay menggebu-gebu,tetapi hanya dibales sangat singkat oleh RivaldyYah akhirnya,fay pergi meninggalkan Rivaldy sendirian,karena merasa di kacangin. Rivaldy yang mengetahui bahwa Fay marah padanya langsung menyusul Fay dan memeluknya dari belakang. Tanpa disadari Fay,dia hampir pingsan karena takut yang luar biasa. Ia menoleh dan mendapati bawa Rival-lah yang memeluknya dari belakang. Mereka saat ini berada di tengah-tengah jalan yang sepi. Jalan sebrang dari tempat awal Rival berada. Dan tidak banyak yang melihat aksi mereka karena kondisi jalan yang sepi.
"Fay,sebenarnya,aku sayang sama kamu dari pertama kali aku melihatmu,tapi aku malu mengungkapkan perasaan ku ke kamu,Fay please,maafin aku yang udah buat kamu kaget,please" pinta Rivaldy pada Fay yang masih terdiam kaku di tempatnya berdiri tadi. Ia sangat ingin ini seperti ini,pada waktunya nanti.. Ia berfikir bahwa Vero akan melakukannya bukan Vero melainkan Rivaldy sosok yang tidak lama ia kenal langsung menyatakan perasaan ya pada dirinya. Ia sangat ingin melepas aksi Rival tetapi apa boleh buta,cengkraman Rival begitu kuat dari pada tubuhnya yang kecil
"Val,lepasin" ucap Fay yang disetujui oleh Rival. Setelah Rival melepas pelukannya pada Fay,Fay segera menarik Rival menuju mobil Rival.
"Sebenarnya apa sih maksud lo Val? Gue nggak ngerti! Jelasin semua ke gue!" sentak Fay,Rival terdiam dan hanya melihat Fay yang sedang marah dengan menyandarkan tubuhnya di mobil dan dengan tangan dilipat didada serta menyilangkan kaki. Ia nampak sangat penasaran dengan gadis yang berada di depannya ini
"Hellow? Bisa denger aku kan? Jawab Val!" ucap Fay lagi
"Maksud gue,gue cinta sama lo Fay! Gue malu ngungkapin ini waktu lo di sekolah atau di rumah sakit! Hari ini,saat yang tepat yang hanya kita berdua aja yang tau! Saat yang gak terduga buat gue!" jelas Rivaldy
What? Lo-lo ngomong apa barusan?"
"Gue bilang,gue cinta sama lo Fay!" Rivaldy memperjelas kalimatnya. "Tapi,gue gak bisa lama ada di sini,gue harus ikut kakak gue ke Paris," lanjut Rivaldy
Fay yang mendengar sangat terharu dan ingin rasanya ia menangis sekarang juga,tetapi ia menundanya. "Lalu?" tanya Fay sekali lagi
"Hanya Tuhan yang tahu kayak apa kita kedepanya,gue ke Paris cumak beberapa tahun sampai kakak lulus kuliah disana,mungkin 2 tahun lagi gue balik" papar Rivaldy
"Jadi gue ungkapin perasaan gue sebelum gue pergi,hari ini gue akan terbang ke Jakarta dan besok,gue akan langsung terbang ke Paris" sambungnya lagi
Maksud lo? Gue nunggu lo? Buat apa Val?"
"Buat jadi pacar gue ,gue mohon" pinta Rivaldy. Fay menatap ke arah lain dan menarik nafas dalam dalan lau ia hembuskan pelan-pelan dan menatap Rival lagi"Baiklah,gue coba nunggu lo" tuturnya
Apa selanjutnya ya? Ikuti terus okay?
****
A/n: hayyy ketemu sama akuuu lagi,gimana ceritanya? Masih gak nyambung ya? Emm maaf,aku udah berusaha buat nyambungin ceritanya. Eh btw cerita ini bakalan aku habisin lohh,
Mau tau endingnya kayak apa? Baca terus ya gais!
Salam peleh!
KAMU SEDANG MEMBACA
45 Menit
Teen Fictionkebahagiaan ku ketika aku bersamamu... Mencintaimu adalah hal terindah dalam hidupku.. Memilikimu adalah hal paling mustahil yang pernah aku pikirkan.. Jadi,untuk apa aku masih menunggu mu! Dan untuk siapa penantian ini? Sialnya,hanya sia-sia saja s...