ada luka dibalik senyuman

sedikit torehan luka

Entah berapa banyak aku harus mengingkari kalimat 'sekali lagi kamu begitu aku akan pergi'.
Entah mengapa, aku masih ingin selalu kauhadir.
Meski setiap kali kamu hadir hanya menorehkan luka di diriku. dan, setelah puas kamu akan pergi begitu saja. Kemudian, membiarkanku membasuh luka ini dengan sisa-sisa tenagaku --sendirian.

Entah mengapa, aku masih mengkhawatirkanmu.
Meski sering kali perhatianku kaubalas dengan pengabaian yang nyata.
Entah mengapa, aku masih menjaga perasaan ini agar tetap utuh untukmu.
Meski kamu tak pernah menghargainya, dan berkali-kali berusaha untuk mematahkan prasaan ini.
Semua orang berkata bawah aku yang salah, karena masih mempertahankan dirimu.

bagaimana menurutmu, apakah benar aku salah?
jika iya. maka salahkan aku, jika aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk dirimu yang tidak pernah menghargaiku.
salahkan aku, jika aku selalu berusaha mempercayai apapun kebohonganmu.
salahkan aku, jika aku selalu berusaha mengerti jalan pikiranmu yang sudah dipenuhi keegoisan.
salahkan aku jika sampai saat ini, aku masih percaya bahwa kelak kau akan berubah, kau akan kembali seperti sosok yang dulu. dan, salahkan aku yang selalu mengutamakan dirimu, hingga menelantarkan diriku sendiri.

Jika menurutmu ini salah, maka silahkan salahkan aku, teriakan aku dengan nada tinggi yang biasa kau gunakan dalam pertengkaran kita.

agar aku terbangun dari mimpi buruk ini, agar aku terlepas dari pengaruh hipnotismu, agar aku bisa pergi jauh meninggalkanmu, dan kamu bisa bahagia dengan yang kau pilih seperti apa yang selama ini kamu semogakan.

jika tuhan memberiku satu permintaan, aku ingin meminta agar kamu menjadi diriku, meksi hanya sekejap. agar kamu mengerti bagaimana rasanya nampak bodoh. hingga rela kehilangan segalanya hanya demi mempertahankan sosok yang ingin membunuh dan menyingkirkanku. walaupun hati kecilku tak ingin kamu pergi meninggalkan aku.

-qist17thn