Epiode-14

170 6 0
                                    


Hari ini Teresa pergi ke perpustakaan untuk menenangkan pikirannya.

"Eh, liat tuh mentang-mentang gaada Teresa si Manu sama Vera makin deket aja"tunjuk Ardi pada Manu dan Vera yang sedang duduk di kantin.

Ya, mereka semua lagi madol karena guru-guru sedang rapat.

"Iya bener awas aja lu nu kalo sampe ketemu sama gua gua habisin lu"ucap Putri geram.

"Eh, tapi kan Manu sama Teresa udah gaada hubungan apa-apa lagi trus Manu sama Vera itu dijodohin "ucap Yuda.

"WHAT!!"ucap mereka berbarengan.

"Lu, tau dari mana? "Ucap Putri.

"Yaiyalah abang Yuda gitu lo pasti tau lah"ucap Yuda alay dan Putri mengernyit jijik.

"Sanss, gua kan sahabatnya Manu jadi segala unek-unek nya Manu gua tau semua"ucap Yuda santai sambil menaik-turun kan alisnya.

"Trus-trus apa lagi?"ucap Vanno.

"Ya dia tuh bilang ke gua dia tuh masih sayang banget.. Sama Teresa tapi mau gimana lagi  dia kan harus nurutin kemauan orang tuanya dia"tutur Yuda.

"Ooohhh... Kayak gitu kalo kayak gitu mah kita harus bikin perjodohannya batal."ucap Putri dan mendapat anggukan dari mereka tanda setuju.

Akhirnya bel berbunyi tanda masuk kelas pelajaran kali ini adalah pelajaran bahasa Indonesia dan kami di suruh membuat kelompok cerita bebas yang masing-masing kelompok terdiri dari dua orang.

Gurunya pun menyebutkan nama-nama pasangan yang akan menjadi sekelompok.

Setelah hampir semuanya tersebuti tinggal beberapa yang belum yaitu Manu, Vanno, Alvin, Yuda, Aku, Putri, Vera, dan juga Moulin.

"Alvin dengan Vera, Yuda dengan Moulin, Vanno dengan Putri, dan Manu dengan Teresa"tutur guru.

"Yah, bu masa saya sama Alvin bu"bantah Vera.

"JANGAN NGEBANTAH"ucap guru itu tegas. Dan mendapat anggukan dari Vera.

Teresa yang tau dirinya sekelompok dengan Manu hanya bisa mendengus kesal.

****

Bel pulang sekolah berbunyi Teresa berniat untuk pergi ke depan gerbang sekolahnya namun langkahnya terhenti ketika ada yang memanggil namanya.

"TERESA"pekik seseorang dari belakang dan langsung menghampiri Teresa.

"Ya,"ucap Teresa dan berbalik badan. Dan mendapati Manu.

"Ter, kita pulang bareng sekalian ngerjain tugas"ucap Manu.

"Tapi__"ucap Teresa terpotong karena Manu segera menariknya menuju parkiran.

Sesampainya di rumah Teresa.

"Kok rumah lo sepi amat kayak kuburan"tanya Manu celingak-celinguk melihat di rumah Teresa tidak ada siapa-siapa. 

"Iya kak Semy lagi kuliah trus pulangnya malem sekalian pacaran dulu, trus kalo orang tua gua lagi di luar negeri."ucap Teresa sembari menaruh bokongnya di sofa yang muat dua orang.

Manu pun ikut duduk di sebelah Teresa.

"Yaudah gak usah sedih yuk ngerjain tugasnya"ucap Manu.              

Dan setelah itu mereka mengerjakan tugas penuh dengan canda dan tawa sampe akhirnya mereka selesai mengerjakan tugas dan menonton film yang berada di TV.

Beberapa lama kemudian Teresa meresa ngantuk dan Teresa tanpa sadar tidur di pundak Manu.

****

Keesokan paginya Manu masih berada di dalam rumah Teresa dan Teresa pula masih tertidur di pundak Manu.

"Hoam"geram Teresa dan melihat Manu yang berada tepat di sampingya.

"KYAAAA"pekik Teresa dan Manu pun langsung terbangun dari tidurnya.

"Lo ngapain tidur di sini"ucap Teresa ketakutan.

Manu yang mendengarnya hanya menatapnya dingin.

Teresa langsung mengambil ponselnya dan memencet nomer kak Semy.

"Kakak kemana kok gak pulang sih aku kan di sini takut tau"

"Maaf dek, kakak kemarin harus terbang ke LA buru-buru ada urusan yang harus kakak selesain"ucap Kak Semy dari sebrang sana.

"Kenapa kakak__"ucapan Teresa terpotong karena sambungannya terputus.

Teresa trus mencoba menghubungi kakaknya namun tetap tidak diangkat.
"Palingan pulsa lo habis"ucap Manu santai dan mendapat tatapan sinis dari Teresa.

"Gausah ikut campur deh lo mendingan sekarang lo pulang trus jemput cewek lo ntar dia ngambek lagi gak di jemput"ucap Teresa.

"Sayang kamu kemana aja sih kenapa kamu gak jemput aku kamu tau gak aku tuh nungguin kamu tau"ucap Teresa yang suaranya di mirip-miripin sama Vera.

"Iya-iya"ucap Manu yang mulai keluar dari rumah Teresa.

"Tapi kalo Manu pulang gua sendirian dong"ucap Teresa pelan pada dirinya namun terdengar oleh Manu.

"Yaudah gua temenin aja sampe lo selesai rapih-rapih baru gua cabut"ucap Manu.

"Gak, ntar lu nya telat gimana?"tanya Teresa.

"Nggak bakalan elah selow"ucap Manu yang mulai beranjak masuk kembali.

Manu sebenernya gua masih sayang sama lo apa lo bisa ngerasain itu semua meskipun kita udah gak punya sebuah ikatan lagi. Batin Teresa.

"Malah bengong bukannya mandi"ucap Manu membuyarkan lamunan Teresa.

"I..ini juga mau mandi"ucap Teresa gugup.

Setelah itu Teresa selesai mandi dan berpakaian sekolah.

"Gua udah rapih sekarang lo bisa pulang"usir Teresa.

"Tapi lo ikut gua kerumah gua dulu"ucap Manu sambil menarik tangan Teresa.

Akhirnya Teresa hanya bisa menuruti dan ikut ke rumah Manu.

Sesampainya di rumah Manu ia mendapati wanita paruh baya menghampirinya dan Manu.

"Pagi Tan"ucap Teresa lembut.

"Pagi, kamu ini siapa ya? "Tanya wanita paruh baya.

"Saya Teresa tante t__"lagi-lagi ucapan Teresa di potong oleh Manu.

"Dia itu kekasih ku mah"ucap Manu dan mendapat sorotan tajam dari Teresa.

"Oh, tapi bukannya kamu sekarang sedang berpacaran dengan Vera?"tanya Mama Manu yang bernama Mary.

"Itu kan papi yang jodohin aku sama Vera jelas-jelas dia itu matre."ucap Manu yang mulai beranjak pergi.

"Teresa, kamu sudah makan nak?"tanya Mary.

"Udah kok tante"ucap Teresa berbohong.

"DIA BELUM MAKAN MAH, SOALNYA DIA GAK ADA YANG MASAKIN"pekik Manu dari lantai atas. Teresa yang mendengar itu hanya bisa menarik nafas panjang.

Setelah sarapan Manu dan Teresa langsung segera ke sekolah.

"Pegangan nanti jatoh"ucap Manu. Dan Teresa langsung menurutinya dan memegang pundak Manu.

"Bukan di situ tapi di sini"ucap Manu sambil memindahkan tangan Teresa ke pinggang Manu.

Degg.

Kenapa perasaan ini susah untuk di lupain ya,dan kenapa Manu malah jadi kayak gini. Gua kan jadi susah buat lupain lo Manu. Batin Teresa

"Ketagihan"ucap Manu membuyarkan lamunan Teresa.

"Apaan sih lo"ucap Teresa malu.


Bersambung...

Sampe sini dulu ya aku bikin ceritanya
See you..

Aku mau buat cerita baru lagi nih namanya My Teacher Is My Husband baca and vote ya. 

Nama pemerannya masih sama kok soalnya aku bingung nama-nama nya yah jadi aku buat sama. Deh

MY MOODBOSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang