Eleven

40.6K 1.8K 12
                                    

Alexa terdiam di mobil saat perjalanan pulang. Ia masih sibuk dengan pikirannya—yang masih memikirkan ucapan Rena di kelas tadi.

~Flashback on~

Di kelas...

"Al, gimana? Dia tadi minta maaf ke lo?" tanya Rena saat Alexa baru saja duduk di bangkunya.

"Sapa?"

"Aldy." 

Alexa hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah mendapat jawaban dari Alexa mata dan mulut Rena langsung membulat.

"Ih seriusan?!" tanya Rena dengan heboh. Alexa berdecak kesal sambil mengacungkan telunjuknya di depan bibirnya.

"Sorry," ucap Rena sambil cengengesan. "Tapi beneran? Dia minta maaf ke lo?" lanjut Rena masih bertanya.

"Iya." jawab Alexa singkat. "Napa sih?"

"Ya aneh aja." jawab Rena pelan.

Alexa hanya diam saja. Ia malah mengambil permen karet dari sakunya, membuka bungkusnya, lalu memakannya. Alexa menoleh kearah Rena.

"Aneh kenapa?"

"Ya aneh aja. Kan gak biasa gitu cowok mau minta maaf ke cewek. Biasanya sih gengsi."

"Lo pikir semua cowok gitu?" tanya Alexa dengan alis terangkat sebelah.

"Eng... Gak juga sih. Tapi lo tau kan, Aldy itu badboy. Berandal. Jarang banget orang kayak Aldy itu mau minta maaf." jelas Rena dengan nada sok serius.

"Tobat kali." jawab Alexa enteng.

"Iya kali." Rena manggut-manggut.

"Tapi kalo menurut gue... dia suka sama lo deh." tutur Rena dan itu sukses membuat Alexa terkejut dan tersedak.

"Untung permen karetnya gak ketelen." ucap Alexa sambil mengelus lehernya.

"Apaan sih lo? Gue sama Aldy itu baru kenal beberapa hari yang lalu. Masa iya dia suka gue." protes Alexa.

"Mungkin aja. Soalnya tadi waktu dia nanya ke gue dimana lo berada mukanya itu keliatan khawatir gitu. Dan menurut gue, kalo diliat dari wajahnya tadi, dia merasa bersalah banget ke lo. Kan jarang ada seorang berandal yang sampe segitunya. Kalau pun dia emang tobat, pasti gak sampe gitu kan." jelas Rena panjang lebar.

Alexa hanya terdiam dibangkunya. Ia memikirkan tentang ucapan Rena barusan.

~Flashback off~

Alexa memukul kepalanya dengan tas ranselnya.

Gak lah, mana mungkin dia suka sama cewek macam gue. Lah, kok kayak ngarep gini ya? pikir Alexa dalam hati.

"Non? Non Alexa?" panggil pak Didi—supir Alexa—membuat Alexa tersadar dari lamunannya.

"Ya?"

"Sudah sampe, non."

"Oh iya, makasih pak." Alexa turun dari mobil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Alexa berdiam di kamarnya. Ia duduk bersandar pada bagian kepala kasur sambil memeluk guling. Yang berada dipikirannya saat ini masih sama dengan apa yang dipikirkannya beberapa saat yang lalu. Ya. Dia masih memikirkan tentang ucapan Rena.

Sebenarnya Alexa sendiri tidak tahu mengapa ia masih memikirkan ucapan Rena. Padahal Rena sudah sering berucap seperti itu—tapi cowok yang dibahas selalu berbeda— dan Alexa tidak pernah peduli.

Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang