part 2

88 5 0
                                        

—_—_—_—
"Selamat siang nona"sambut seorang asisten oppa yang mana ketika melihat ku.dia salah seorang yang tidak pernah aku laporkan kepada oppa karna dia sangat takut kepada ku
"Pagi lin" balas ku sambil tersenyum
"Tuan sudah menunggu nona dari tadi"sambil membuka pintu besar milik ruangan oppa.
"Velove baby"sambut oppa dengan hangat yang langsung aku peluk
"Oppa,How are you"tanya velove
"I fine beby"
"Ada apa oppa menyuruh ku kesini?" tanya velove yang sudah menampakkan wajah malasnya itu
"C'mone baby,oppa besok tidak bisa menghadiri rapat oppa yang sangat penting dan oppa harus pergi besok sore ke stelle karna ada beberapa kekacauan di sana oppa minta kau menggantikan oppa dulu di sini"jelas oppa dan seketika terdapat pemohonan dari oppa,velove sangat tidak ingin melihat oppanya harus memohon kepadanya meskipun dia tidak suka dengan ini
"Oppa apa kau bercanda dengan semua ini?" tanya velove memastikan.
"Oppa beneran tidak berbohong, oppa tau kau pintar dalam segala bidang begitu pula dengan bisnis"
"Lalu"tanya velove
"Besok kau harus menghadiri rapat sudah hanya itu saja dan nanti senin kau mulai bekerja hanya 1 bulan kurang ko sayang"
"Apa oppa pergi bersama omma ke sana?" tanya velove
"Ya oppa kasihan melihat omma mu sendiri di rumah"
"Baik lah jika begitu kemauan oppa toh aku masih punya 2 hari untuk tidur"ucap velove kesal
"Baiklah sayang ini berkas yang harus kau baca untuk tugas persentasi mu besok jangan lupa jam 10 pagi,dan iya oppa sudah punya supir baru di kantor ini"
"Lalu supir tua itu kemana?"tanya velove aneh
"Sudah oppa kasih uang dan dia sudah pergi begitu saja"
"Baiklah sekarang aku ingin pergi ke rumah omma untuk makan malam bersama kalian"ucap velove dan ia mengambil tas kecil selempangnya
"apa kau benar?"tanya oppa dengan sedikit tak percaya halnya dia selalu tidak ingin kerumah oppanya itu
"Iya aku serius"
"Baiklah supir baru akan mengantar mu"jawab oppa
"Tidak perlu aku membawa mobil ku lalu jika aku pergi dengan mobil kantor bagai mana nasib mobil ku?"
"Sudah jangan kau pikirkan"
"Baiklah" ucap velove yang seperti lelah melawan oppanya sendiri.

"Silahkan nona" ucap seorang laki-laki yang masih muda dan tampan sambil membukakan pintu mobil itu dan memepersilahkan velove masuk.tapi velove hanya tersipu dan diam melihat bahwa supirnya itu masih mudah dan kelihatannya seumuran dengannya.
"Nona, are you oke?"tanya lelaki itu dan langsung menyadarkan velove yang sedang melamun itu
"Eh i'm oke,sorry" langsung masuk kedalam mobil dan duduk dengan rasa malu yang membuat pipinya merah seperti kepiting rebus.
"Kita akan kemana nona kerumah ku"jawabnya dengan nada yang seperti menahan rasa gugup
"Maaf nona saya tidak tau rumah nona saya supir baru di sini"jawabnya sambil tersenyum tidak enak atas ucapannya itu
"Baik lah jalan terus nanti aku akan memberitahu mu"jawab velove yang sudah tenang
Tiba-tiba telpon nya berbunyi
"Iya hallo"
"....."
"Aku sedang di jalan,mau apa kau kerumah ku?"
"...."
"Baiklah jika itu penting tunggu aku jika tidak kau bisa pergi"
"...."
"Ya sudah terserah pada mu jamesh"jawab velove mulai kesal
"....."
"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu bodoh" dan ia langsung mematikan ponselnya.lagi-lagi hpnya berbunyi dan langsung ia memarahi orang yang di balik telpon di sana tanpa melihat nama yang ada di ponselnya itu dan tiba-tiba yang iya dengar adalah suara wanita dan iya langsung melihat nama itu.

"Omma maaf aku kira jamesh yang menelpon ku lagi" jawab velove malu dengan dirinya sendiri
"....."
"Ya ampun aku lupa omma,baik lakh aku akan segera ke sana" tutup velove sambil berbicara kepada supirnya itu
"Kita puter balik dan pergi ke super market" ucap velove kepada supirnya yang iya tidak tau siapa namanya karna ia tidak sempat bertanya dan tidak melihat name tag di baju pria itu
"Ya ampun aku lupa ,pergi ke butik dulu aku tidak suka melihat seseorang disampingku berbelanja dengan memakai baju supir"pekik velove
"Baik nona" ia hanya menuruti perkataan velove meskipun ada rasa sakit hati tuan nya berbicara seperti itu tapi dia sadar jika ia hanya seorang supir.

Sesampainya di butik velove langsung menyuruhnya mengganti baju dan velove pergi ke kasir untuk membayarkan baju itu
"Nona saya sudah beres" ucap lelaki itu
Sedangkan velove lagi-lagi memandangnya dengan tatapan yang tidak bisa di baca sama sekali
"Nona apa baju ku tidak pantas?" tanya lelaki itu.dan sekarang velove mulai berbicara
"Tidak itu cocok,ayo cepat pergi"sambil berjalan ke luar
"Tapi nona saya harus membayarnya dahulu"
"Tidak usah saya sudah membayarnya" sambil berbalik dan tetap berjalan,akhirnya ia mengikuti velove dari belakang. Sekarang velove duduk di  kursi depan bersampingan dengan lelaki itu entah apa yang dia pikirkan sampai dia melakukan itu duduk di sebelah supir baru kali ini ia berkelakuan seperti itu
"Siapa nama mu?" ucap velove melepas keheningan
"Sa-saya nama saya arnoldi betwin"ucapnya
"Oh oke,namaku velove alexander wilyam pasti kau tau itu"jawabnya
"I-iya nona saya tau"jawab arnoldi gugup
"Kau tidak perlu takut kepada saya,saya tidak akan menyakiti mu karna saya masih punya prikemanusiaan jika kau tidak macam-macap"ucap velove seperti sedang menjawab ketegangan yang terlihat dari wajah arnoldi yang sangat tampan,kening arnoldi yang putih dan hidungnya yang mancung berkeringat sampai velove tak kuasa melihatnya.

"Kau tau di mobil ini ada AC kan
"I-iya nona saya tau"jawab arnoldi
"Tapi kenapa kau berkeringat apa kau sakit?" tanya velove aneh kepada arnoldi ayang setatusnya hanya supir entah kenapa rasanya berbeda degan biasanya.

Driver And His AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang