"Nona ini belanjaannya saya taruh di mana?"tanya arnoldi
"Taruh saja di situ biarkan,kau bisa kembali lagi ke kantor dan ya jangan lupa ganti bajumu itu nanti oppa bisa tau"ucap velove dingin
"Baik nona,terimakasih sekali lagi" ucap arnoldi yang sedari tadi mengucapkan kata-kata itu mingkin lebih dari 20 kali berlebihan bukan."Tok tok tok" velove mengetuk pintu luar rumah omma dan langsung di sambut dengan seorang pembantu
"Nona silahkan masuk"senyum pembantu itu
"Bawakan itu"perintah velove dingin. Rasa nya ia ingin menangis jika kembali ke rumah oppanya itu karna ia selalu mengingat kejadian waktu itu ada seorang wanita meminta tanggung jawab karna dia telah hamil dan dia mengaku kalau itu bayi papahnya yang sudah meninggal beberapa pekan lalu,dan setelah kejadian itu velove selalu menangis dan tidak ingin tinggal di sini karna selalu ada omongan jika papahnya itu orang biadab.hingga tak terasa jika air matanya menetes membasahi pipi mungilnya itu dan tak di sangka ada tubuh hangat yang memeluk tubuh sexynya itu dan ternyata itu omma.
"Omma" pelukan velove sangat dipererat karna sudah tidak kuasa ingin mengeluarkan cairan itu dengan bebas.
"Sudah sayang jangan menangis lagi" ucap omma dengan sangat lembut dan membelai rabut coklat velove dan mengecup puncak kepala velove akhirnya velove bisa lebih tenang sekarang dan ia sedang duduk di sofa hangat dengan secangkir coklat panas
"Omma bagai mana kabarmu?" tanya velove.
"Omma baik-baik saja sayang bagaimana usahamu?" tanya omma dengan senyuman khasnya yang membuat kehangatan bagi velove
"Baik-baik saja omma,mendingan sekarang kita kedapur untuk memasak buat makan malam nanti"
"Baik lakh sayang karna kau sudah berbelanja ayo kita memasak"ucap omma semangatOppa pulang dengan tidak biasanya dia pulang larut malam dan sekarang masih sore entah kenapa mungkin karna aku akan makan malam bersama jadi itu alasan oppa pulang jam segini.
Sekarang kami sedang makan malam dengan sangat nikmat dan hangat membuatku tidak ingin pulang atau pergi kemana-mana dan ingin selalu bersama mereka.
"Sayang jika kau sudah selesai oppa bisa jabarkan apa yang harus kau lakukan nanti besok"ucap oppa
"Baik lakh aku sudah beres dan aku bisa mendengarnya sekarang"jawab veloveSudah jam 10 malam tapi arnoldi tidak menjemputnya padahal oppa dan velove sudah bilang kepadanya untuk menjemput velove di sini dan tak lama ada suara mobil dan tidak lain itu adalah mobil jemputannya,tadinya oppa dan omma menyuruhnya tidur disini tapi dengan segala alasan ia bisa menolak ajakan oppa dan omma.
"Kemana saja kau sangat tidak disiplin" bentak velove kepada arnoldi
"Maaf nona maafkan saya" ucap arnoldi takut,ia takut di pecat oleh tuannya karna ia sering mendengar itu dari lina temannya sekaligus asisten tuan besar atau oppa.
Velove langsung masuk kedalam mobil dan tidak menunggu untuk di bukakan oleh arnoldi yang terus menunduk di hadapannya
"Hey apa kau akan disitu terus cepat masuk dan antar aku pulang"ucap velove kesal dan agak berteriak
"Ba-baik nona"
"Saya ingin 15 menit datang ke rumah saya tanpa ada tapi" ucap velove yang langsung dibalas anggukan oleh ornoldi untungnya ia sempat bertanya kepada lina tentang letak rumah velove.15 menit sudah dan ia langsung berhenti dan berbicara kepada velove yang duduk di bangku belakang dia tidak menjawab perkataan arnoldi dan yang arnoldi pikirkan hanya satu nona marah dan ia akan di pecat akan tetapi pas ia lihat ketika menengok ke belakang ternyata nonanya sudah tidur lelap dan ia hampir tidak tega membangunkannya dan ia terpaksa harus membangunkan nonanya itu.
"Nona kita sudah sampai" ucap arnoldi kepada velove sambil menepuk pundak velove tapi hasilnya nihil iya tidak bisa membangunkannya dan akhirnya ia terpaksa menggendong velove sampai ke sofa dan ia membaringkan velove di sofa itu. Arnoldi sempat menatap velove dan berfikir jika ia siap di pecat karna sudah menggendongnya dari mobil ke rumah tapi ia sempat bertanya kepada dirinya sendiri kenapa mood perempuan ini sangat tidak menentu dan raut wajah yang tidak bisa terbaca hanya kecantikan yang menguasai perempuan itu.dan akhirnya ia pergi dari rumah itu dengan berjalan kaki karna komplek ini sangat sepi sekali dan jauh dari jalan besar yang akhirnya ia pulang dengan berjalan kaki.Sorotan Matahari sudah bisa menganggu kedamaian velove yang sedang tertidur di sana dan segera ia buka matanya dengan sangat berat dan alhasih ia sangat kaget saat mengetahui dia tertidur si atas sofa dia berfikir entag siapa yang menidurkannya di sini dan ia segera pergi ke kamar mandi dan sebelumbanya ia melihat jam ternyata jam 8 pagi segera ia pergi ke kamar mandi dan hasilnya ia baru keluar setelah satu jam di dalam sana ya dan sekarang dia memilih untuk memakai baju jins putih dan paju seperempat lengan dan memoles wajahnya dengan make up yang sangat tipis dan di tambah dengan lifsbalm nya itu ia menggerai rambutnya dan segera pergi ke kantor oppa yang sedari tadi menelponnya tapi ai tidak angkat.sekarang ia pergi dengan menyupir mobil sendiri sambil meminum susu dan roti di dalam mobilnya itu dan ia ingat ini adalah hari di mana mobilnya harus ke klinik setiap bulan dan sekarang tanggal rutin cek upnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Driver And His Angel
Teen FictionSeorang wanita seribu pesona dan sempurna akan segalanya, cantik, pintar, kaya, segalanya dia punya hanya saja tidak ada seseorang yang sempurna di dunia ini. Di balik pesona dan keanggunannya itu menyimpan sebuah pikiran yang siapa saja tidak berpi...