Aku emang nggak punya banyak teman. Ya, Itu mungkin karena aku gak pandai bergaul? atau cuek? introvert? Ya mungkin 3 kategori itu bener semua.
Karena
Aku bukan anak gaul
Bukan anak hitz
Gak kaya
Gak cantik
Gak pintar
Emang buruk sih, tapi mau gimana lagi? Aku gak bisa ngerubah apapun.Kata orang, masa-masa SMA itu menyenangkan. Tapi faktanya, setelah aku rasain sendiri kok gak gitu...
Dimana letak kesenanganku?
Seperti apa wujudnya?
Nggak bisakah ku dapat?Sekarang sudah kelas XII, lah terus kapan? Kesenangan kaya' apa yang mereka maksud?
Kurang lebih 3 bulan lagi aku lulus, apa lagi yang harus aku tunggu?
Menunggu
Aku nggak suka menunggu, karena
Menunggu itu nggak enak...
Menunggu itu membosankan...
Dan yang pasti menunggu itu bikin lapar..."Eh Na, kamu nggak ke kantin?, bareng yuk!" Ajak Lala, teman sekelasku.
"Lagi males nih, kamu duluan aja La" tolakku halus.
"Kamu kenapa sih Na? aku ngerasa kamu beda dari biasanya" Andin menegur lamunanku.
"Weehh apaan sih, nggak kok. Ini cuma perasaanmu aja mungkin Din" aku berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Yaudah deh, kalo ada apa-apa kamu bisa cerita ke aku. Oke!" Ujar Andin.
"Oke" hanya di mulut aja aku bilang oke, ya karena sebenernya aku ini emang tipe orang yang sulit banget buat cerita masalah pribadi ke orang lain.Untung aja aku punya mamak sama bapak yang super. Kalo mereka berdua nggak super, mana mungkin anaknya sesuper duper ini?
Memuji diri sendiri, ya itulah aku. Siapa lagi yang akan memujiku kali bukan aku sendiri?
Orang lain masa bodo tentang hidupku. Mereka suka ngetawain saat aku dan keluargaku susah."Kalo lagi susah gini, siapa yang mau deket-deket sama kita ya mak?" Mataku mulai berair.
"Tenang aja nak, kebahagiaan pasti akan segera datang" senyum mamak terkembang.
"Berbagai usaha sudah bapak lakukan nak. Nah sekarang kita hanya perlu menunggu, menunggu kapan manisnya buah dari ikhtiar bapak dan mamak" sangat bijak bapakku.baiklah pak, aku mau menunggu...
Menunggu
Meskipun sulit, akan tetap kulakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING...
Teen FictionAku datang bersama kisah-kisah yang mungkin tak bisa kalian jangkau. Ternyata aku banyak menyimpan rahasia. Rahasia yang memang tak seharusnya ku umbar. Bolehkah aku menyimpannya sendiri? Biarkan hati ini saja yang ada dalam sebuah penantian...