Pagi ini udara memang sejuk sekali, Zia sudah bangun saat jam masih menunjukan pukul 06.00. Ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Zia akan melaksanakan aktifitas pagi ini, iya Zia akan jogging dengan Lili. Artha Rainly Adamma, biasa dipanggil Lili ia adalah kakak Zia.
Sudah 25 menit Zia berlari kecil disekitar kompleks dan semuanya berubah saat Zia kembali kesini. Sekarang disini rame yaa, kayanya dulu ga serame ini deh batin Zia. Zia memperhatikan sekeliling taman itu. Saat Zia sedang berjalan menyusuri taman itu, tiba-tiba Zia tersungkur dideretan rumput hijau itu. MALU itu yang dirasakan Zia. Karna pengunjung taman yang berada didekat Zia seolah mereka seperti diintruksi untuk menoleh kearahnya. Dan ada sebagian yang menertawakannya dan juga sebagian tidak peduli.
"Aduh maaf gue gasengaja, gue buru-buru soalnya. Sorry banget ya." Cowo itu langsung membantu Zia berdiri dan Zia membersihkan kotor dicelananya akibat ia terjatuh tadi.
Zia menatapnya intens ia seperti kenal dengan cowo itu, namun siapa? "lain kali kalau jalan pake kaki matanya dipake juga." Zia langsung menarik Lili untuk mencari tempat duduk ditaman itu untuk beristirahat. Akibat kejadian tadi, orang-orang yang mengunjungi taman itu memperhatikannya dan berbisik-bisik dengan temannya. Zia masih kesal akibat kejadian itu dan Zia bingung wajah cowo itu familiar sekali di ingatannya.
---
Saat sudah menemukan tempat duduk, Zia beristirahat di taman itu. "Kaka beli minum dulu ya Zi, kamu tunggu disini." Zia hanya mengacungkan jempolnya. Tidak lama Lili datang dengan menggenggam 2 botol mineral. Saat Lili memberikan 1 botol mineral kepada Zia, ia langsung membuka botol tersebut dan meneguknya hingga tersisa setengah botol.
Lili membulatkan matanya saat melihat sisa air mineral yang digenggam oleh Zia "Kamu haus apa doyan zi?"
"Hehehe dua-duanya mungkin ka." Jawab Zia sambil menunjukan deretan giginya yang rapi itu. Lili hanya menggelengkan kepala. Zia membersihkan celananya yang masih kotor itu dengan air yang diminumnya. Setelah selesai Zia mengajak Lili untuk pulang karna jam sudah menunjukan pukul 07.37. Hanya butuh beberapa menit saja untuk sampai dirumahnya
***
"Assalamu'alaikum bun yah, dd cantik pulang nihh." Ka Lili hanya tertawa dan langsung berjalan kearah kamarnya yang berada dilantai 2 sama sepertiku.
"Waalaikumsalam. Kamu tuh Zi kebiasaan selalu teriak kalau ngomong" ucap bunda
"Hehehe maaf deh bun, aku mandi dulu ya bun." Ucapku sambil mengecup pipi bunda
"Yang bersih Zi, abis itu turun kita sarapan."
"Siap bundaku sayang" ucapku sambil sedikit berteriak.
---
Hmm aku pakai baju santai aja deh, kayanya gabakal kemana-mana juga. Aku sempatkan diri keluar dan berdiri di balkon kamarku, aku melihat cowo yang menabraku tadi ditaman. Aku bergegas menggambil handphoneku dan memotretnya. Untuk apa? Ini mau aku simpen soalnya aku kaya kenal gitu tapi lupa atau gapernah ketemu aku gatau. Sudah 10 menit aku berdiri dibalkon kamar memperhatikan kegiatan yang dilakukan cowo itu.
Aku menuruni anak tangga satupersatu dan akan melaksanakan sarapan bersama. Ternyata disana bunda, ayah, dan ka Lili sudah menungguku. Aku jarang sekali bisa merasakan harmonisnya keluarga ini kecuali weekend, ayah sibuk dengan bisnisnya, bunda sibuk dengan butik miliknya, hanya aku, ka Lili, dan mbak Ina yang selalu mengisi rumah ini. Tapi aku bersyukur karna kedua orang tuaku peduli padaku meskipun mereka sibuk mengurus bisnis mereka masing-masing.
---
Aku telah selesai sarapan, dan ayah menyuruhku membeli minuman untuk mengisi kulkas yang sudah mulai kosong. Aku tidak lupa meminta jatah untukku hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you
Teen FictionKeraguan yang dirasakan Zia seolah-olah benar adanya. Cinta yang sejak lama tersimpan dihatinya, entah akan pupus begitu saja atau berkembang. Terjebak dalam 2 hati bukanlah hal yang mudah menurutnya.