2

13 1 0
                                    

Kadang jika memang benar benar sayang dia tidak akan meninggalkanmu dan membuatmu menunggu. Hanya saja orang-orang yang cuek seperti itu tidak tau bagaimana cara mengungkapkan bahwa sebenarnya ia sayang dan berharap kamu memperlakukannya dengan baik. Cukup dengan itu tanpa harus diberi aba-aba itu akan membuat dia diam-diam tersenyum.

Kamu tau apa yang lebih sakit dari putus cinta? Ditinggalkan oleh seseorang yang bukan siapa-siapa kita kemudian kamu sedang sayang dan nyaman-nyamannya dengan dia.
Mengertilah cinta tidak bisa berjalan jika dengan 1 kaki, layaknya kaos kaki dia harus memiliki pasangannya untuk terlihat tidak aneh, layaknya motor ia harus dengan standarnya agar tidak jatuh saat diparkirkan, layaknya aku harus dengan adanya kamu agar melangkah pun tak seberat saat ini.

---

"Dav bantu aku dong, aku mau ambil apelnya ga nyampe." Pinta Zia dengan memasang puppy eyesnya dan itu terlihat menggemaskan dimata Dava. "Huh.. pendek sih, tinggian dong makanya biar kamu bisa ambil sendiri, ngerepotin aja aku lagi pasang tendanya nih." Tak lama Dava bangkit dari posisinya dan mengambilkan apel yg masih setia pada rantingnya tetapi harus terpisahkan ulah manusia. ( kaya PHO gitu ya guys wahahahaha. )oke next.

*

Kringgggggg!!!!
Tepat pukul 05.00 alarm Zia berbunyi dan siap membuat Zia mengomel.

"Arrrgggh. Masih ngantuk woi. Kamu gabisa ngertiin aku lg mimpi indah apa cher." Chery itu nama alarm Zia. Dengan hati yang sangat tidak rela karna harus kehilangan mimpi indahnya dengan Dava saat mereka masih kecil.

Tidak butuh waktu lama Zia sudah selesai mandi dan Zia siap-siap merapikan diri untuk masuk sekolah pertama di sekolah barunya. Pukul 5.45 am Lili belum juga bangun. Zia berlari-lari kecil ke arah kamar Lili dan segera membangunkan kakanya yang ternyata bisa menjadi kebo.
Hanya membutuhkan waktu 1 menit untuk membangunkan Lili.

"Kalo kamu gamau sekolah aku tinggal nih ka. Udah siang ihh bangun ai kamu." Kesal Zia karna sudah hampir pukul 6.00 kakanya belum siap sama sekali.
"Engghh... iyaa iya udah sana aku mau siap-siap dulu."

***

"Bun aku berangkat dulu yah, assalamualikum." Teriak Zia dan Lili bersamaan.

Jam sudah menunjukan pukul 6.20 tidak terlalu buruk karna dari rumah ke sekolah mereka hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Sesampainya di depan gerbang. Zia dan Lili pamit kepada ayahnya dan mobil ayahnya sudah menghilang dari pandangan mereka lalu keduanya masuk ke dalam sekolah. Sungguh keadaan yang sangat tidak Zia sukai jika harus di tatap dari atas hingga kebawah. Yaa maklum karna Zia anak baru di sekolah ini. Dan dia pindahan dari Chicago. Lili mengantarakn Zia sampai ke depan ruangan yg bertuliskan R.GURU setelahnya Lili meninggalkan Zia. Dan memasuki kelasnya sendiri.

Bagi seluruh siswa siswi diharapkan untuk segera ke lapangan karna upacara bendera akan segera di mulai. Begitulah disekolah ini setiap hari senin selalu ada pengumuman untuk mengikuti upacara bendera untuk seluruh siswa dan siswinya.

---

Kenapa gue berasa lagi difilm film action gitu ya diperhatiin kanan kiri depan belakang. Batin Zia karna merasa terusik diperhatikan seperti itu.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan nak perkenalkan diri di depan." Ucap Ms.Lisa

Aku berjalan kedepan dengan perasaan gugup dan malu. Karna aku tidak biasa berbicara di depan kelas seperti ini jika memiliki status anak baru. Tapi kalo aku udah akrab sama satu kelas atau bahkan seantero sekolah ini sudah dipastikan aku menjadi anak yg paling tidak bisa diam.

"Pagi guys, nama gue Agatha Audzia Adamma, kalian bisa panggil gue Zia or Auzi. Gue pindahan dari Chicago... Makasih." Ucapku sekaligus.

"Pagi Ziaa" ucap satu kelas secara bersamaan

"Btw Zi, ko lo cantik hehehe" ucap anak laki-laki yang tidak aku ketahui namanya dan siapa dia. "Oh eh makasih hehe" balasku dengan nada gugup dan malu. "Tuhkan abis ini anak orang sawan garagara lo Ky. Itu aja udah gugup plus malumalu gitu." Saut anak perempuan yang duduk di sebelah mejaku.

"Hei sudah anak-anak,, oke Zia silahkan kembali ketempat duduk kamu." Ucap Ms.Lisa.

Ms.Lisa itu guru B.Ing di sekolah ini dan kebetulan pelajaran pertama adalah B.inggris jadi Ms.Lisa lah yang memimpin perkenalanku di depan kelas tadi.

*

"Zia. Hai, gue Mona. Hebat juga ya lo pindahan dari Chicago." Tiba-tiba salah seorang perempuan menghampiriku dan menjulurkan tangannya tanda ingin berkenalan.
"Oh, hai Mona. Hehe yaa gitu makasih btw yah." Balasku masih sangat gugup.
"Mau istirahat bareng? Yuk." Ajaknya
"Oh okay boleh, yuk." Aju ku

Setelah mereka sampai di kantin, untung saja tidak sengaja Zia berpapasan dengan Kakanya. Dan mereka beli makan siang bersama-sama sambil sesekali tertawa karna Lawakan dari teman Lili.

***

Zia kecil : kak dimana? Aku udah di lobi yah sama Mona.

Lili membuka pesan via WhatsApp dari Zia yg ternyata sudah menunggunya sekitar 5 menit yang lalu.

Kak Lili : okay Zi tunggu yah kaka kesana.

Zia telah melihat pesan yg dibalas Lili dan dia menunggu kakanya tidak lama.

"Eh Zi, Kak Lili. Gue balik duluan yah Doi udah jemput tuh." Ucap Mona sambil tertawa malu
"Hati-hati Mon pengangan biar ga jatoh yah" Balasku sedikit berteriak dan tertawa.
"Hati-hati monaaaa." Balas ka Lili

"Zi udah minta jemput belum? Atau gimana?."
Tanya ka Lili. "Ayah gabisa jemput ka. Kita naik grab car aja yak." Tawar ku kepada ka Lili. Dan ka Lili ber-Oh panjang lalu meng-iya kan tawaranku.

Tidak butuh waktu lama, aku sudah sampai di depan rumah dan ka Lili yang membayar jasa Grab itu HAHAHA.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 16.00, Zia bersantai di kursi dengan model ayunan di balkon kamarnya sambil membaca novel. Itulah kebiasaan yang dilakukan Zia jika ia merasa gabut yang sangat luar biasa. Hingga tak sengaja ia melihat Ravi pria yang masih membuat dirinya kesal setengah mati.

Tanpa berpikir panjang "Woi." Teriak Zia kepada Ravi. Dan respon seorang Ravi hanya menaikan alisnya tanda bingung tanpa menjawab apapun. Kemudian "Gajadi deh" ucap Zia dan langsung pergi meninggalkan balkon.

Duh kenapa gue bisa seceroboh itu si garing bgt lagi tibatiba manggil gatau juntrungannya apa. Gila emang gue arrghhh. Zia memaki dirinya dalam hati karna membuat dirinya malu sendiri.
Zia menuju kamar mandi dan membersihkan tubuh agar lebih fresh dan tidak segaring kejadian 5 menit yang lalu di balkon kamarnya. SUNGGUH MEMALUKAN ZIA.

*****

Hmm jadi guys segini dulu yah. Imajinasi sih ada but, diriku seperti mager gitchu lho. Maapin kalo masi garing:( tp ini udah mikir keras:(. Di komen yaah kalo ada yg salah salah guys. Maklum diriku masi pemula mhehehehe. Pendek ya? Atuh da ngerjainnya di hp jd mikirnya segini panjang hehe. Yaudaa pokonya gitu weh ya. Jangan lupa tinggalkan jejak okaayy. *salam hangat dari authorrr😋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang