Di sini.
Di sini semua dimulai. Di sini aku hidup. Kehidupanku jauh dari peradaban. Mungkin di tempat lain sudah mengenal banyak hal modern, tetapi tidak dengan tempat tinggalku ini. Memang benar, sebagian kecil dari penduduk di tempat ini sudah mulai membuka diri terhadap peradaban, tapi perlu diketahui bahwa sebagian yang lebih besar masih sangat menutup diri terhadap peradaban. Masyarakat di tempat ini sangat kolot, tak terkecuali aku.
Aku di sini adalah salah satu dari sebagian kecil penduduk yang membuka diri terhadap peradaban.
Di sini.
Di sini aku hidup sebatang kara, aneh nya aku tak pernah merasa kesepian. Mungkin karena aku adalah tipe orang yang mudah bergaul dengan siapa pun. Semua penduduk di tempat ini pasti mengenal ku.
Jangan bayangkan aku adalah seorang multi-talent sehingga semua penduduk mengenalku. Aku hanya seorang gadis 16 tahun. Tak ada yang istimewa dari diriku.
Kubilang semua penduduk mengenalku, jangan salah paham dulu. Penduduk disini tak sebanyak penduduk di tempat lain. Disini hanya ada beberapa kepala rumah tangga. Aku tak tahu jelas berapa jumlah pastinya. Yang kutahu adalah di tempat ini catatan kehidupan ku dimulai. Meskipun aku tidak tahu siapa yang melahirkanku.
Tempat ini tidak luas namun sangat berarti bagiku. Tidak perlu repot-repot membuka peta untuk menemukan tempat ini, karena tempat ini tidak akan ditemukan di peta manapun. GPS yang sangat canggih pun tidak akan bisa menemukan tempat ini. Meski begitu, tempat ini ada. Tempat ini nyata.
Satu-satunya alasan mengapa aku menyebut tempat tinggal ku dengan sebutan 'tempat ini' adalah karena memang ini tempat tanpa nama.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusi
Teen FictionIni tentang kami -aku dan kisahku- Hanya kisah mainstream yang sering dibicarakan orang-orang. Namun sebelumnya, kuucapkan selamat pada kalian yang berhasil menemukan kami -aku dan kisahku- karena tidak banyak yang seberuntung itu, asal tau saja. ...
