Pilihan

2.4K 75 0
                                    

_Saat kamu pergi, itu adalah dukaku selamanya_

Tiga belas detik


Sehari tanpa tugas, itu adalah kata yang membuat Gadis bahagia, bukan hanya Gadis tapi semua siswa yang merasakan sehari sekolah tanpa belajar itu adalah nikmat dunia. Gadis buru-buru membereskan buku-buku pelajaran dan tempat pensil yang tercecer di kolong meja.

"Januar!!!" teriak Gadis, saat mendapati sosok jangkung dan berkulit hitam manis itu duduk di lorong sekolah sedang menggenggam hpnya.

"Eh Dis, lo udah baikan?"

"Keliatannya?"

"Tambah stress?" jawab Januar dengan seringai yang membuat Gadis melemparkan tatapan sebal.

"Januar, bantuin gue dong please," Gadis memohon-mohon agar Januar mau menerima permintaanya.

"Apa?" tanya Januar, menaruh hanphonenya ke saku jaket.

"Ajak gue ketempat persembunyian Raka," pinta Gadis cepat.

"Gak bisa Dis! Nanti Raka marah lagi sama gue."

Gadis mendengus kesal bagaimana caranya ia bisa bertemu Raka? katanya kemarin juga tidak sekolah, berarti ini yang kedua kalinya Raka bolos.

"Gue kasih permen yupi sebox," sogok Gadis.

Januar menggeleng lagi, "Gue beliin elemen buat lo main game ML."

"Sip, kalau itusih gue mau, tapi janji ya lo gak boleh marah sama gue."

"Emang kenapa?"

"Janji dulu."

"Oke," Gadis menautkan jari kelingkingnya di jari Januar, sekarang ia pergi menuju tempat rahasia Raka berada, ternyata tempat Rahasia itu tidak jauh dari belakang rumahnya, berukuran mini namun tak terlihat dari luar.

"Dia hidupnya non maden, kalau lapar balik ke rumah, kalau lagi sedih ke Apartmen, kalau menghilang tuh di sana," ucap Januar menunjukan rumah di ujung sudut.

"Tapi Raka sekarang gak di sana, sekarang lagi di rumah Rista."

"Ngapain?"

"Lo gak tahu? Raka sama Risti bakal nikah habis keluar SMA?"

Gadis menatap Januar dengan kebingungan, entah kalimat apa yang Januar ucapkan barusan, Gadis tidak mau dengar, sama sekali tidak mau dengar.

"Gadis... lo dengerkan." Januar memegang bahu Gadis, untuk segera sadar dari kenyataan pahit.

"Anterin gue ke rumah Rista, sekarang!"

"Gak bisa, kalau lo datang lo bakal jadi masalah buat Raka!"

"Emang kenapa?"

"Karena mereka lagi tunangan, hubungan mereka di percepat Dis."

Gadis menatap Januar tak percaya, sebuah tamparan keras menusuk sampai jantungnya, bohongkan? Raka enggak akan ngelakuin itu, dia udah janji mau balikan sama gue, bahkan kemarin di rumah sakit dia meluk gue lama, Raka enggak mungkin tega ngelakuin itu.

"Kenapasih Rak, lo jahat banget sama gue, pasti semuanya ada jalan keluarnya, kenapa lo gak pernah nempatin kebahagian lo sedikit pun, kenapa Rak?" Gadis menangis terduduk di bawah lantai, di belakang Januar, membuat baju Januar basah tak tertolong.

"Anterin gue ke rumah Risti, Januar please!" Gadis memohon agar Januar mau mengantar ke rumah Risti sekarang juga.

"Gak ada yang bisa lo selamatin sekarang, selain lo pulang dan rapihin hati lo, lo gak akan sanggup Dis."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiga Belas DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang