Spring Day

5K 487 40
                                    


After the end of the cold winter,
Until spring day returns,
Till the flowers bloom,
Please stay there a bit longer...
Please stay...

.

.

Pemuda itu berjalan dengan langkah tenang di atas trotoar—tepat di depan beranda toko yang terbuka dengan kerlip warna-warni lampu yang menarik hati. Di sudut bibirnya puntung rokoknya tersemat, berkali-kali menyesap nikotin itu lalu menghembuskan asapnya lembut dari kedua belah bibirnya yang terbuka separuh.

Ia menengok jalanan yang lenggang di samping tempatnya berjalan. Lenggang dan tampak menyenangkan. Orang akan berpikir dua kali untuk pergi keluar saat cuaca berada di titik terendah. Tapi ia tidak berpikir demikian saat memutuskan meraih mantelnya dan pergi keluar untuk mengunjungi beberapa tempat yang begitu ia rindukan.

Menyusuri jalanan Seoul adalah hal terakhir yang seharusnya ia pikirkan saat beberapa karton dan koper-kopernya di rumah menunggu untuk ditata. Tapi ia merasakan bahwa itu adalah hal yang menyenangkan ketika beberapa kali butiran salju hinggap di ujung hidungnya dan meleleh di atas sana. Atau ketika ia kembali menggeram karena puntung rokoknya mati terkena lelehan salju.

Konyol.

Sudut bibirnya terangkat tipis ketika langkahnya terhenti di depan taman bermain yang usang. Ada beberapa yang berkarat digerus waktu atau sejumlah wahana yang hilang dari memori kanak-kanaknya.

Angin berhembus lembut dan seolah pikirannya terseret kembali ke masa lampau.

Seorang bocah laki-laki dua tahun di atasnya. Manis, ceria, cerewet dan penuh afeksi. Mengomelinya ketika seluruh pakaiannya kotor terkena pasir dan lumpur, atau ketika ia mengayuh ayunan usang terlampau cepat hingga menyenggol bahunya membuat bocah itu mogok berbicara seharian penuh.

Tanpas sadar ia menjatuhkan puntung rokoknya. Menggerus batang nikotin itu dengan sepatunya dan berjalan mendekat pada ayunan tua itu.

Mengelusnya lembut; merasakan sensasi kerinduan yang meluap-luap di dadanya yang mengepul menjadi satu.

Tidak bisakah ia berjumpa dengannya lagi?

.

.

.

Dumb and Dumber's; Spring Day

.

.

Lyrics and this fiction inspired by BTS - Spring Day [Taehyung's and Jungkook's part♥]

.

.

.

How long do I need to wait?
How many more nights must I stay up?
To see you...
To meet you...

.

.

Kim Taehyung terkekeh senang melihat pancaran sinar matahari yang merekah di luar sana. Banyak Forsythia berserakan di depan halaman kafe. Membuat beberapa kali Seokjin menggerutu karena harus membersihkan bunga-bunga indah yang terus berjatuhan itu berkali-kali.

Pemuda itu mengelap kaca kafenya dengan senyum yang merekah. Beberapa kali mengangguk ceria pada seseorang yang menyapanya dari luar kafe.

"Tae-ah,"

Dumb and Dumber 》 jjk+kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang