Flawless

6.1K 616 71
                                    

Dumb and Dumber's; Flawless


.

©orangestae

.

.

.

Your imperfections make you perfect, your insecurities make you secure, but your flaws...they make you flawless.

.

.

.

.

Jika Kim Taehyung adalah pemuda dengan mulut serampangan tanpa saringan, maka Jeon Jungkook adalah berbanding seratus delapanpuluh derajat; manifestasi sempurna dari anak baik-baik dengan prestasi gemilang dan tutur kata yang baik dan sopan.

Jeon Jungkook si siswa teladan dengan jajaran prestasi akademik yang mengharumkan nama almamater mereka, memiliki kekasih berandalan sekolah yang bahkan kehadirannya di kelas dalam seminggu tanpa catatan merah adalah sesuatu yang luar biasa.

Jungkook ratusan kali memberi belasan nasehat yang hanya masuk telinga kanan kemudian keluar telinga kiri—kekasihnya yang luar biasa brengsek itu hanya mengangguk, mengulangi kesalahan yang sama keesokan harinya—kemudian mengamit baju yang dikenakannya dengan pandangan super memelas ala kucing dibuang dengan kedua bola mata cokelatnya yang membulat dan bibir yang menggumamkan rentetan permohonan maaf.

Meski tahu bahwa semua perjanjian takkan mengulangi lagi hanyalah bersifat sementara dan omong kosong, Jungkook menemukan bahwa dirinya bahkan tidak bisa berhenti menghela napas, mengangguk resah dan memeluk kekasihnya sebagai tanda bahwa pemuda itu sudah memaafkan kekasihnya.

.

.

Dua minggu sebelum ujian akhir sekolah diselenggarakan, Jungkook baru saja selesai mengikuti test untuk olimpiade sains yang diadakan oleh salah satu universitas di pusat kota, ketika ia mendapat kabar dari kakak tingkatnya jika kekasih berandalannya itu berakhir di ruang bimbingan konseling setelah baku hantam dengan pentolan sekolah seberang.

Jungkook hanya kembali menghela napas, menggangguk dan bergumam penuh terima kasih. Kemudian dengan langkah gontai berjalan menuju ruang konseling sambil memeluk buku-buku materi tebal yang harus ia kerjakan hari ini.

Jungkook menyandarkan badannya di dinding ruang konseling. Menanti dengan sabar hingga duapuluh menit kemudian pintu di sampingnya bergeser; menampilkan wajah kekasihnya yang hancur babak belur. Jungkook menghela napas, berdiri menjulang di hadapan Taehyung yang hanya menunduk ketika Jungkook menatapnya begitu intens.

"Apa yang kubilang tentang berhenti berkelahi, hyung?"

Taehyung menunduk. Tidak memberi respon apapun bahkan saat Jungkook meraih pergelangan tangannya dan mengusapnya lembut dengan ibu jarinya.

"Kau berkata akan menjadi anak baik dua minggu lalu." Sebelah lengan Jungkook meraih kemeja sekolah Taehyung yang berantakan, membenarkan kerah kemejanya hingga benar. "Di mana dasimu?"

Taehyung menggeleng—masih tidak mengangkat wajahnya. Membuat Jungkook berdecak, kemudian mengangkat dagu pemuda itu agar menatapnya. "Belajar menjadi anak baik, hyung. Kau tingkat akhir sekarang."

Taehyung merengut. "Si bangsat Joon yang mulai Kook-ah, aku—"

"Bicara yang benar hyung." Jungkook menyela dengan cepat. Ia meremas lengan Taehyung yang masih dalam genggamannya. "Katakan dengan bahasa yang lebih baik." Gumamnya lembut.

Dumb and Dumber 》 jjk+kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang