PROLOG

5.9K 187 3
                                    

Musik adalah eleman yang bagi setiap orang di anggapnya sebagai hidup.

Music adalah jiwa, kepribadian, dan karakter bagi mereka yang berjiwa dan berdarah music.

Ini adalah kisahku.

Kisah seorang gadis sepertiku. Gadis sederhana yang sering di pandang orang sempurna, namun merasa tidak sempurna.

Ini kisahku.

Kisah dimana aku memulai segalanya dengan music. Music yang membuka mataku untuk meraih mimpi menjadi seorang musisi. Music yang membawaku pada dunia yang lebih luas. Dunia dimana aku mengenal cinta lebih baik.

Music memberikanku semangat. Musiklah yang menjadi batu loncatanku untuk menjadi sesorang yang benar-benar di hargai dimata dunia, bukan karena fisik yang aku miliki, namun tentang bakat yang aku punya.

~ Chelsea ~

🎸🎶🎼

Gadis berparas cantik dengan rambut coklat terurai, terlihat duduk manis di bangku panjang tepi lapangan basket. Tangannya mengalun, memetik satu persatu senar gitar hingga membentuk sebuah melodi yang indah.

I wanna be where the people are
I wanna see
Wanna see 'em dancing
Walking around on those

{ what do you call 'em? oh, feet! }

Flipping your fins you don't get to far
Legs are required for jumping dancing
Strolling along down the

{ what's that word again? } street

Alunan gitar yang mengiringi suara khas gadis itu tentu akan membuat siapa saja seakan lupa dengan apa yang akan mereka kerjakan karena terhanyut dalam lantunan nyanyian gadis itu.

"Kurang tepat,"

Gadis itu kembali mengotak-atik senarnya, merasa bahwa nada yang ia mainkan tidak sesuai alias salah.

Chelsea, cukup. Nama itu saja yang perlu kalian ketahui. Chelsea tidak pernah ingin siapapun mengetahui nama panjangnya. Entah mengapa gadis itu seakan menyimpan rahasia besar di balik namanya. Padahal apa susahnya mengutarakan nama panjangnya sendiri.

"Chelsea, lo masih disini?"

Chelsea menoleh, mendapati sahabatnya sedang berdiri di belakangnya sambil mengatur nafas yang sempat terengah-engah.

"Bagas? Lo kok bisa ada disini sih?"

Bukannya menjawab pertanyaan sahabatnya-Bagas, Chelsea malah berbalik bertanya tentang kehadiran Bagas yang secara tiba-tiba muncul di hadapannya, padahal jam pelajaran sudah satu jam yang lalu berakhir.

"Nih anak malah balik Tanya," Chelsea menyengir.

"Lagian, elo! Ini udah sore, tapi kenapa lo belum pulang juga! Biasanya lo pulang sendiri nggak nungguin gue. Lo kan tahu, gue pasti main music dulu sebelum pulang. Lo kan juga tahu kalo gue ma-"

Chelsea menghentikan perkataannya ketika tangan kanan Bagas tiba-tiba saja muncul di depan wajahnya. Cowok itu memasang wajah seakan-akan dirinya tidak ingin mendengar satu kata lagi dari Chelsea.

"Udah selesai ngomongnya" Chelsea terdiam

"Chels, ayolah, lo pulang. Lo nggak kasihan sama mama lo yang selalu nungguin lo di rumah? Apa lo nggak kasihan sama dia yang-"

Chelsea berdiri, membuat Bagas harus menghentikan ucapannya. Bagas tahu bahwa Chelsea tidak ingin dirinya mengatakan apapun lagi yang membuat hati Chelsea selalu terluka.

"Iya, Gas! Gue tahu,"

Bagas merasa bersalah dengan ucapannya. Gadis itu pergi setelah memasang wajah yang setiap hari Bagas lihat ketika gadis itu akan pulang.

🎼🎶🎸

Yuhuuu......
Jangan lupa vomment yakkkk

Thanks 😊

"I LOVE YOU" [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang