16. Rasa Yang Tertahan

889 48 0
                                    

Mengapa lidahku terlalu kelu untuk mengatakan I LOVE YOU?

***

Chelsea duduk di sofa dalam studio musik milik pak Edi. Disampingnya ada Bagas yang sedang asik bermain ponsel, seperti dirinya.

Hari ini, keduanya bersama keempat sahabat yang lain, merencanakan latihan band bersama untuk pensi minggu depan. Sengaja, Bagas dan Chelsea datang lebih awal karena mereka harus latihan terlebih dahulu bersama pak Edi.

Dan disaat latihan mereka sudah selesai, keempat kawannya itu belum juga sampai. Padahal waktu yang dijanjikan sudah lewat 30 menit yang lalu.

"Kapan sih, mereka datang?" Tanya Chelsea pada Bagas yang terlihat anteng.

Ngomong-ngomong soal Bagas, Chelsea sendiri juga dibuat bingung dengan sikap cowok itu. Kemarin ia bersikap sangaat konyol dan membuat Chelsea bergedik ngeri sehingga menyebutnya alien pertama. Chelsea kira tadinya ia akan sial karena harus berlatih bersama alien pertamanya itu.

Tapi lihat! Bahkan Bagas tidak bersikap seperti kemarin ketika bersama dengan Dennis. Cowok itu benar-benar diam seperti sikapnya dulu yang membuat Chelsea menyadari untuk kesekian kalinya kalau Bagas adalah cowok yang ia suka.

"Bentar lagi. Mereka lagi otw," Chelsea manggut-manggut paham.

And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair
Though the breezes through trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning round
You hold me right here right now

Chelsea menoleh kearah Bagas yang merubah posisinya. Cowok itu kini bersandar disofa, dengan satu kaki yang diangkat keatas, namun ditekuk kesamping. Telinganya ada earphone yang melekat sempurna di kedua lubang telinganya.

Chelsea menatap Bagas dengan teduh. Matanya yang terpejam, membuat Chelsea enggan mengalihkan perhatiannya. Apalagi, suara merdu Bagas, ia sampai tak bisa mendengar apapun lagi.

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

Chelsea tersenyum, dengan mata yang tak henti-hentinya menatap Bagas, "I'm lucky i'm in love with my best friend, too,"

Bagas membuka matanya. Mendengar samar ucapan Chelsea, membuat cowok itu kini menatap Chelsea. Chelsea menjadi salah tingkah karena aksi menatapnya diketahui oleh Bagas. Bagas kemudian mencopot earphonenya.

"I'm lucky i'm in love with you, Chelsea,"

Chelsea membulatkan matanya. Ia bahkan terlalu gugup untuk menatap kedua bola mata hitam milik Bagas. Ia mungkin salah dengar.

"Lo ngomong a..apa. G..Gas?"

Bagas terlihat gelagapan menyadari apa yang baru saja ia katakan. Ia mengutuk dirinya yang terlalu terbawa dalam lagu yang ia dengar tadi. Ia sekarang hanya bisa berharap Chelsea tidak berpikir yang bukan-bukan.

"Nggak, Chels. Bukan apa-apa,"

"Oohh,"

"Hello, guys!!! Cogan datang!!!"

Bagas dan Chelsea melirik kearah Reno yang tiba-tiba muncul diikuti oleh Angel, Dilla, dan Rendy yang mengekor dibelakang cowok itu.

"Woy, kecilin dikit napa, suara lo kayak toa. Inget ini rumah orang," omel Chelsea.

"I LOVE YOU" [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang