27. Time

798 43 0
                                    

1 minggu telah berlalu. Namun keadaan yang terjadi pada persahabatan para remaja itu tak kunjung membaik. Semua sama saja, malah bertambah buruk setiap harinya.

Khususnya pada Dilla dan Angel. Sejak kejadian waktu itu, disaat Rendy melabrak Angel dan mengatakan gadis itu egois, Dilla menjadi merasa bersalah. Ia terus berpikir ia yang salah dalam pertengkaran ini.

Mereka perang dingin. Mereka tidak saling mengatai dan menghina satu sama lain. Setiap berpapasan, bahkan didalam kelas mereka tak tegur sapa. Hal ini tentu mengundang kecurigaan teman sekelas Angel dan Dilla. Setiap harinya mereka selalu membicarakan tentang persahabatan dua gadis itu.

Sementara itu, Rendy dan Reno pun merasakan hal yang sama. Mereka kini bahkan tak terlihat bersama lagi. Mereka sering pergi ke kantin sendirian, duduk pun mereka berjauhan. Seperti orang yang tak saling kenal.

Semuanya semakin tak terkendali. Bagas menjadi bingung sendiri menghadapi kedua sahabatnya yang sedang perang dingin itu. Bagas sudah mengetahui masalah antara keduanya. Hal inilah yang membuat Bagas tidak punya cara lain untuk mendamaikan keduanya kecuali menyuruh mereka untuk saling memaafkan.

Mendengar saran Bagas itu, Rendy dan Reno memilih mengacuhkannya. Seolah-olah mereka ingin mengatakan 'dia yang mulai, bukan gue,'. Mereka mengabaikannya. Dan lihat Bagas sekarang? Seperti orang tak punya nyawa. Melamun dan melamun.

Belum lagi, Bagas masih memikirkan Chelsea yang entah kemana. Gadis itu telah menghilang selama 1 minggu dan tidak ada tanda-tanda keberadaannya atau sekedar ada yang melihatnya. Dia dan Dennis bahkan sudah mencari dengan teliti ke setiap tempat yang pernah di datangi Chelsea. Bahkan kedua cowok itu sudah mencari ke apartement Chelsea dan juga hotel di kota ini. Namun hasilnya tetap nihil. Gadis itu tidak ada.

Bagas lelah dengan semua ini. Sebagai sahabat yang baik, ia tahu apa yang harus ia lakukan. Memperbaiki semuanya. Namun ia juga hanya manusia biasa yang tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Dennis hanya membantu sebisanya. Dan semua usahanya selalu gagal dan membuat keadaan semakin memburuk. Bagas menyerah. Bahkan tanpa Chelsea, ia tidak bisa melakukan apapun.

***

Bagas menstarter motornya. Setelah beristirahat kurang lebih 10 menit, ia akan kembali mencari Chelsea. Gadis itu mau tidak mau harus ditemukan hari ini. Sudah cukup lama. Dan semua ini sudah cukup menguji hati Bagas untuk tetap tegar. Ia tidak bisa seperti ini terus. Apalagi keadaan yang tidak memungkinkan seperti ini.

Sudah cukup banyak yang terjadi seminggu belakangan ini. Bagas sudah lelah. Dia ingin mengakhiri semuanya. Dan mungkin, setelah Chelsea kembali, semuanya akan baik-baik saja.

Bukan Bagas menyalahkan Chelsea atas semua kejadian ini. Tidak, ia hanya berkata bahwa dengan adanya Chelsea semuanya akan membaik, terutama masalah Reno dan Rendy, juga Angel dan Dilla.

Bagas berbelok kiri di pertigaan. Mengurangi kecepatan motor yang di kendarainya. Sebenarnya, Bagas tidak mengerti kenapa ia memilih jalan ini. Jalan yang ujungnya adalah jurang.

Tapi Bagas tetap menjalankan motornya. Ia akan mengikuti jalan ini dan berhenti di ujung, tepat jalan ke jurang. Setelah itu ia akan berhenti. Beristirahat dan mencoba menenangkan dirinya. Semoga saja ia bisa menemukan gadis itu.

***

Seminggu belakangan ini adalah saat-saat tersulit bagi Chelsea. Ia terlalu lemah untuk menerima kenyataan ini. Kenyataan yang membuat dadanya sesak.

Waktu Chelsea kecil, kehidupannya berjalan mulus tanpa beban. Ia menjalaninya dengan penuh semangat. Setiap harinya ia selalu tersenyum dan tertawa bersama keluarga dan sahabatnya.

Chelsea selalu mengharapkan kehidupan yang bahagia itu selamanya. Dan ia berpikir bahwa ia akan mendapatkannya. Chelsea kecil selalu berimajinasi.

Tapi Chelsea lupa, kehidupan itu berputar seperti roda. Ada kalanya kita berada di atas, kemudian berputar berada di bawah. Ada kalanya juga kita merasa bahagia, kemudian terjatuh sehingga mengalami luka. Luka yang dalam, seperti yang dialaminya sekarang.

Mati-matian Chelsea mencoba menyembuhkan luka hati ini yang kembali terbuka lagi. Mati-matian Chelsea mencoba melupakan luka itu. Mati-matian Chelsea mencoba menutup rapat-rapat luka itu, berharap semuanya akan baik-baik saja. Namun usahanya gagal. Semuanya terasa sia-sia.

Air mata ini, bukan air mata pertama yang keluar karena luka yang pernah di torehkan kedua orang tuanya dulu. Ini air mata kesekian kalinya yang jatuh bebas tanpa memperdulikan si pemilik. Dan air mata ini, Chelsea berharap sebelumnya tidak akan muncul kembali. Tapi dia salah, air mata ini justru semakin senang saja terjun keluar dari kelopak matanya.

Ia tidak bisa berusaha selalu tegar di depan semua orang. Nyatanya rasa sakit yang dialaminya kini jauh lebih dari sekian masalah yang sama, yang ia hadapi beberapa tahun belakangan ini.

Ia juga tidak bisa selaku berharap bahwa segalanya akan kembali seperti semula. Karena nyatanya, ini adalah akhir dari masalah yang sama.

"Hidup gue berantakan. Keluarga gue. Mama papa,"

Chelsea memukul kemudinya. Kemudian menenggelamkan kepalanya di kemudi, menangis, meluapkan segalanya.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

Jangan lupa baca heartfelt juga..

Feedback lihat bio.

Terima kasih...

"I LOVE YOU" [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang