chapter 2

41 8 1
                                    

"Begitu kejamnya waktu telah menelanmu, tapi apapun itu waktu juga lah yang akan memberikan kebahagian lain pada waktunya"

"Udah setahun lo pergi ya ga, sampe detik ini gue masih nggak percaya kalo lo tu udah nggak ada, disini, di samping gue. Gue nggak tau kenapa Tuhan secepat ini ngambil lo dari gue, tapi yang jelas gue harap lo selalu tenang disana. Emang lo itu udah nggak ada tapi sampai kapanpun kenangan lo bakal terus hidup." lamun Emma sambil mengamati hujan dari jendela nya.

Sore itu Bella sahabat Emma, datang ke rumah Emma untuk sekedar main, karena tidak ada orang dirumahnya dan berencana akan sekalian menginap di rumah Emma.

"Assalamualaikum..." ucap Bella sembari menekan tombol bel di depan pintu rumah Emma.
Beberapa saat kemudian ibu Emma pun membukakan pintu rumah.
"Waalaikumsalam.. Eh, Bella tumben nih dateng kesini hujan hujan lagi, ayo sini masuk Bel." jawab ibunda Emma dengan sangat ramah.

"Hehe iya Tante, habis dirumah nggak ada orang, Bella takut kalo sendirian di rumah, emm Bella boleh sekalian nginep disini nggak Tante?" ucap Bella dengan memohon.
"Ohh ya nggak papa Bel, lagian tuh si Emma juga kayaknya kesepian butuh temen buat dihibur." jawab Ibunda emma

"Makasih ya Tante, maaf lho kalo Bella ntar ngerepotin, hehe.."
"Iyaa nggak masalah kok anggap aja ini rumah kamu sendiri Bel, nggak perlu sungkan." sahut Ibunda Emma
"Yaudah Tante, aku ke kamar nya Emma dulu ya Tante, mau nganggetin dia moga moga aja dia kaget" jawab Bella dengan nada bersemangat.
"Kamu nih ada ada aja Bel, iya udah sana deh" ucap Ibunda Emma dengan sedikit tertawa.

Bella pun pelan pelan membuka pintu kamar Emma dan melangkah dengan sangat hati hati agar tidak ada suara yang terdengar.

"1..2..3.. Baaaa!!!" dengan suara yang keras sambil menepuk bahu Emma, Bella pun berusaha mengejutkannya.

"Ihh apaan sih lo Bel, berisik tau nggak?!" ucap Emma dengan jengkel.
"Yaelah Ma, gue tu udah berusaha bikin lo kaget, tapi kenapa lo nggak kaget sih?" tanya Bella dengan nada yang kecewa karena gagal mengagetkan sahabatnya itu.
"Bodo amat." jawab Emma dengan singkat.
"Hih dasar Emma nyebelin!!!" gerutu Bella dengan jengkel.
"Hm." sahut Emma dengan cueknya.

"Eh btw dari tadi lo ngelamun aja, ngelamunnin siapa sih?" tanya Bella dengan penasaran
"Kepo." jawab Emma singkat.

"Hih sebel deh gue, di tanyain ini itu lo njawab nya irit amat, emang nya kata kata lo itu mahal banget ya sampe Lo ngomong nya cuma satu dua kata doang?!" gerutu Bella sangat jengkel.
"Y." jawab Emma dengan datar.

"Yaudah lah terserah lo. Eh Ma btw, gue nginep di rumah lo hari ini ya, gue takut abis dirumah gue nggak ada orang, ntar kalo ada apa apa sama gue gimana? Kan kasian Mak Bapak gue, boleh ya Ma..... Tadi gue juga udah ijin bunda lo kok." ucap nya dengan nada memohon sambil mengeluarkan senjata ampuhnya yaitu mata nya yang begitu bulat dan berbinar binar. Itu membuat semua orang seketika luluh karenanya.
"Hm ya." jawab Emma dengan seulas senyum tipis di bibir nya yang bahkan sangat tipis.
"Asikkkk, makasih Emma ku sayang... Muaahh." ucap Bella dengan senang nya sambil memeluk tubuh sahabatnya itu.
"Ih jijik." jawab Emma sambil melepaskan pelukan sahabatnya itu.

Baru chapter 2 nih guys, jangan lupa vote and comment cerita gue ya, biar di chapter selanjutnya lebih menarik lagi (:

Almost OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang