Past, Dreams

12 7 0
                                    

Pagi ini terasa terlalu sepi padahal ini hari senin, hari dimana semua orang memulai aktivitasnya. Tapi sepertinya mereka semua masih terlalu enggan untuk melangkahkan kaki di hari pertama musim gugur ini. Sama seperti yang lain, gadis ini pun masih dalam balutan selimut sambil menatap ke arah luar rumah ditemani susu coklat hangat kesukaannya dan 2 buah sandwich kacang buatannya sendiri.

Tak terasa hampir 2 jam dia menunggu namun orang yang ia tunggu tidak juga datang. Akhirnya dengan tatapan frustasi ia memakan sandwich kacang yang ia anggurkan sedari tadi. Dan ketika sandwich yang ia makan hampir habis seseorang menaruh surat di kotak surat miliknya.

"OMG! FINALLY!!!!" Teriaknya dengan antusias sambil berlari menuju kotak surat tersebut. Sesampainya di sana ia langsung membuka surat tersebut dan meneliti isinya dengan seksama.

Setelah ia berjoget-ria akibat isi surat tersebut, gadis berambut pirang itu pun langsung berlari lagi menuju dapur.

"Selamat pagi bibi Emma!" Sapanya dengan ceria. Senyum manispun tak lepas dari wajahnya yang sangat manis itu.

"Pagi sayang, kenapa kau sangat bersemangat hari ini? Apa semalam kau bermimpi tentang dia? Ku dengar kau mengigau tentang dia semalam" Tanya wanita tua itu keheranan.

"OMG! Yang benar bi? Sungguh aku tidak sadar dan lagi pula aku memang memimpikannya, tapi ya.. Kau tau bagaimana endingnya." Senyuman manis itupun hilang dari wajahnya.

"I'm so sorry dear.. I know how it feels." Jawab Bibi Emma sambil memeluk gadis kesayangannya itu.

"No, you don't have to. It's just a past and we should move on right? Lagipula aku punya berita yang lebih membahagiakan!" Ucap gadis itu kembali dengan nada cerianya.

"Dan apakah itu dear?"

"Hmmm bibi baca saja sendiri!" Ia memberikan surat itu ke bibi Emma sambil tersenyum puas.

Bibi Emma langsung meneliti isi surat tersebut dan ketika ia selesai, ia langsung memeluk gadis itu sambil menangis haru. Gadis itu pun langsung membalas pelukan bibi tercintanya ini dan ikut menangis tersedu.

"Aku.. Aku sangat tidak menyangka bi. Aku kira aku tidak akan pernah bisa menggapai mimpiku. Aku kira karena hal itu semuanya sudah berakhir. Aku sangat bahagia bi" Ucap gadis itu disela tangisannya.

"Aku juga tidak menyangka dear.. Tapi yang pasti kau tidak boleh terjebak dalam masa lalumu itu. Biarkanlah itu menjadi cambuk bagimu untuk menjadi manusia yang lebih baik kedepannya." Ucap sang bibi sambil mengelus pundak gadisnya itu.

"Aku berjanji akan membahagiakanmu bi, aku akan menjadi lulusan pianis terhebat dari Julians. Aku berjanji bi!" Ucap gadis itu lalu melepas pelukannya dan memegang pundak bibinya itu.

Gadis itu memang punya semangat yang tinggi, tapi semua itu kadang runtuh karena ke-tidak-percaya-diri-an yang ia miliki. Sedikit yang ia tahu, kehidupan barunya di Julians adalah kehidupan yang bahkan tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

AUTHOR'S NOTE❌
Jengjengjengjeng........

THIS IS MY FIRST STORY GAES!!!!
So im sooooo sorry kalo ceritanya gajelas dan ngawur yang penting tetap menghibur ya gak? Y in aja y kan.

Don't forget to comments and vote ya guys!
And if you have any critics or suggestions please feel free to message me!

Dan maaf kalau slow update bc gua kelas 12 yang pikirannya udah pusing jadi pelampiasannya ke story dah wk

Btw ada yang bisa nebak itu di mulmed foto siapa?

Love, Faricha Hood Xx

Cirebon, February 14 2017
10:53PM

Perfections [CTH // AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang