Keputusan yang Mengejutkan.

17.9K 399 32
                                    

akhirnya part ini terbit, huhh butuh perjuangan yang sangat panjang karena waktu part ini di susun ide ku tiba-tiba mandek di tengah jalaN.

langsung aja yah. koment apa yang kurang.

_______________________________________________________________________

Miki mengamati setiap jengkal kamar barunya, dirinya sangat mengagumi keindahan kamar barunya walaupun ada terselip rasa tidak enak di dirinya.

Kamarnya berukuran 4 kali lebih besar dari kamar lamanya. Kamar barunya sangat sesuai dengan keinginannya. Kamar itu bernuansa pink pastel dan ungu, tempat tidurnya tidaklah terlalu besar yang di sampingnya langsung jendela yang cukup besar dan memungkinkan kamar itu akan terang tanpa lampu di siang hari, terdapat meja khusus boneka, meja rias, beberapa kursi gabus yang berukuran sedang dengan warna yang berbeda, namun yang membuat Miki merasa berat tidur di kamar barunya. Karena di dalamnya begitu banyak barang elektronik, seperangkat home theater, seperangkat computer model terbaru, dan lemari otomatis. Bahu Miki seketika merosot dan tanpa di sadarinya Nando telah bersandar nyaman di pintu kamarnya.

“kenapa langsung berubah gitu ekspresinya Milk?” Tanya Nando, Miki berbalik dengan kesal terhadap Nando.

“kenapa kamu natap aku kayak gitu baby? Aku tau kok kalau aku tuh unyu munyuh, tapi nggak usah natap sampai segitunya.” Bukannya berhenti menatap Nando, Miki semakin mendelik kepada pemuda itu.

“pede kamu tuh kegedean. Aku bukan natap kamu karena cakep atau unyu munyuh, tapi karena kesel. Kamu kayak setan jelangkung, datang tak di jemput pulang tak di antar. Hihh, ngeri deh.” Miki bergidik lalu merebahkan diri ke kasur empuknya.

“ihh sayang, mana ada sih setan se-unyu aku? Kamu suka nggak sama kamarnya? Aku loh yang desain, sesuai dengan warna kesukaan kamu, ungu dan pink pastel.” Nando duduk di pinggir ranjang Miki.

“ada. Tuh kamu setannya. Suka sih sebenarnya tapi ada yang nggak aku suka juga. Kamu jangan marah yah.” Nada suara Miki memelan di akhir kalimatnya, membuat Nando mengangkat sebelah alisnya. Heran.

“ bilang aja Milk, apa yang nggak kamu suka dari kamar kamu ini biar aku buang atau pindahin ke gudang.” Dengan cepat Nando menarik bahu Miki agar menatapnya juga.

“aku kurang nyaman dengan semua barang elektronik di sini. Tapi udahlah nggak usah di pindahin biar di sini aja. Kamu balik sana ke kamar kamu, aku mau tidur.” Miki segera menarik selimut dan bersiap untuk tidur, namun lagi-lagi Nando merecokinya. “ apaan sih Kim, aku tuh ngantuk. Mau tidur! Udah deh lebih baik balik sana ke kamar kamu.” Dorong Miki.

“ihh nggak mau Milk. Aku maunya tidur di sini, lagian besok kan sekolah libur.” Tolak Nando dengan nada manja.

“libur apaan? Besok tuh baru hari selasa, tanggal merah nanti hari Jumat, gimana sih?” kata Miki semakin kesal karena Nando tak kunjung meninggalkan kamarnya.

“kamu nggak tau yah, besok ulang tahun perusahaan sekaligus yayasan sekolah dan setiap perayaan itu sekolah pasti di liburin. Kamu gimana sih Milk, udah hampir dua tahun sekolah di AHS gitu aja nggak tahu. Pikun ih.” Nando mengacak rambut Miki dengan gemas.

“oh iya yah besokkan tanggal 28 January, ya udah kalo gitu kamu balik lagi ke kamar kamu sekarang. Aku mau puas-puasin tidur di kamar baru aku, mumpung besok libur.” Usir Miki lalu kembali menarik selimut.

Miki berbaring membelakanginya, namun dengan cepat Nando menyelinap masuk ke dalam selimut yang di pakai kekasihnya itu yang membuat Miki langsung bangun. Dia memutar bola matanya kesal, sangat kesal.

Ananta Story : Lovely MilkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang