Quality Time

11.3K 508 28
                                    

Aku yang mencintaimu.

Kau yang selalu tahu tentang kebutuhan.

Bukan dia. Bukan juga mereka.

Selamanya akan seperti itu.

                                                                                        -Leonando Ananta Kim-

Sebulan setelah Nando keluar dari rumah sakit, kini kondisinya telah sembuh benar. Hari ini adalah hari pertama Nando bergabung dengan Ann Group. Walaupun dia tidak langsung menempati posisi CEO, namun posisinya cukup strategis. Yaitu Direktur Perencanaan Keuangan. Karena merupakan pria termuda di perusahaan itu membuat Nando langsung terkenal dikalangan wanita, baik yang tua maupun yang muda. Sebagai seorang Direktur, Nando memasang wajah dingin dan tidak bersahabat agar tidak ada yang meremehkan kemampuannya karena usianya yang sangat muda.

Suara ketukan pintu yang lembut nan nyaring tidak membuat Nando mengalihkan pandangan dan konsentrasinya dari berkas keuangan perusahaan itu.

“ masuk.” Hanya itu perintah Nando. Seseorang masuk, menutup pintu lalu bersandar di dinding samping pintu.

“waktunya makan siang pak Nando.” Nando langsung mendongak mendengar suara yang suadah sangat dikenalnya. Senyumannya langsung merekah saat gadis itu mendekatinya.

“ My baby milk. Kamu nggak ada pertemuan dengan dokter Keenan?” Tanya Nando sambil menarik gadisnya untuk duduk di pangkuannya. Pria itu menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Miki dan menghirup sebanyak mungkin wangi tubuh kekasihnya yang membuat semua lelahnya hilang tak berbekas.

“ waktunya makan siang sayang. Kamu punya riwayat maag, dan sangat tidak baik menunda makan. Apalagi pagi tadi kamu nggak sarapan kan? Sekarang ayo ikut.” Titah Miki yang  nando membuat  terkekeh.

“baiklah nyonya Ananta. Perintah anda adalah kebahagian saya. Hehehe.” Setelah membereskan pekerjaannya, akhirnya Nando dan Miki keluar menuju cafeteria kantor yang terletak di lantai satu. Satu tangan Nando memeluk posesif pinggang Miki. Hal itu cukup menarik perhatian para karyawan, terutama bagi yang wanita. Keserasian keduanya membuat banyak pihak yang iri sekaligus kagum disaat yang bersamaan. Karyawan pria hanya bisa mendesah iri karena Miki yang menjadi incaran mereka saat gadis itu menginjakkan kakinya di Ann Group, ternyata kekasih sang direktur baru. Apalagi cara Nando memperlakukan Miki yang sangat posesif membuat mereka mundur teratur.

“kamu sampai jam berapa di sini?” Tanya Nando di sela-sela menyantap makanannya.

“hemm, nggak tau juga sih. Tapi setelah ini aku nggak ada jadwal kuliah, terus perusahaan juga Om Handoko dan mbak Hani yang urus. Lumayanlah mendekatkan mereka. Hehe.”

“iya deh. Berarti kamu bisa dong nemenin aku di sini. Ya udah kamu nemenin aku di ruangan. Aku udah bilang juga sama ayah.” Putus Nando santai, sedangkan Miki hanya mencibir.

“belum juga aku jawab iya, udah di putusin duluan.” Gumam Miki.

“ Yang. Kamu kapan kerjanya kalau aku duduk terus di pangkuan kamu?” Tanya Miki saat Nando makin gencar menciumi tengkuknya dan itu membuatnya kegelian.

“hehehe, habisnya wangi kamu enak banget. Aku kayak ada di taman bunga tau nggak. Kayaknya nanti kalau aku tugas ke luar kota terus kangen kamu, aku bawa aja sabun kamu. Ya udah kamu duduk aja di sofa, aku mau kerjain ini, sudah itu kita pergi kencan yah.”

Ananta Story : Lovely MilkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang