Bagian Empat
.
.
.
Kediaman keluarga Kim begitu tenang. Bahkan sepi. Mengingat hari memang sudah beranjak larut, tapi bukan itu alasan utamanya.
Saat ini, di ruang tamu Jaejoong ada dua orang laki-laki yang ia kenal. Yang sama sekali tidak ia sangka adalah kedua lelaki itu juga saling mengenal.
Trak.
Pelan, Jaejoong meletakkan dua cangkir teh hangat di hadapan Yunho dan Junjin yang masih terdiam kaku.
Jaejoong bisa merasakan aura tak menyenangkan yang menguar dari keduanya. Setelah cangkir teh tertata rapi di hadapan mereka, Jaejoong memilih untuk berdiri di samping sofa dengan memeluk nampan kecil yang ia pakai untuk membawa cangkir teh tadi.
Ia pun tak tahu kenapa rasanya sulit menembus tameng dingin yang seolah ada disekitar mereka.
"Jaejoong, bisakah tinggalkan kami berdua dulu? Kau bilang kau perlu mandi kan?"
Jaejoong tersentak. "Ah, iya. Baiklah."
Meski dengan nada datar, Jaejoong tahu Yunho mengusirnya dari ruangan itu.
Jaejoong memilih untuk menuju dapur yang dibatasi oleh dinding. Ia penasaran, jadi tak mungkin ia meninggalkan mereka.
"Aku tidak menyangka kau akan berhasil menemukanku disini."
Yunho yang memulai pembicaraan.
"Aku tahu pasti terjadi apa-apa karena Jaejoongie belum kembali setelah kemarin malam. Tapi aku lega karena kau tidak melukainya."
Yunho mendengus pelan. "Apa kau mengawasi rumah ini sejak kemarin, huh?"
"Bukan itu yang harus ku bahas sekarang." Nada bicara Junjin cenderung pelan dibanding Yunho yang terus terdengar sinis.
'Bagaimana mereka bisa saling kenal?' Pikir Jaejoong yang masih berusaha mencuri dengar dari dapur.
"Jadi, apa kau mau menyeretku ke depan Ibumu dan memaksaku untuk berlutut padanya? Maaf, tapi itu tak akan terjadi. Aku hanya mengambil apa yang menjadi milikku."
"Aku tidak akan melakukan itu. Kenapa kau selalu se-sinis ini padaku?"
Yunho hanya diam. Malas menjawab.
"Yang aku minta, pergilah dari Jaejoong. Orang-orang Ibuku mengincarmu. Jaejoong akan terus berada dalam bahaya jika ada bersamamu."
"Aku memang berniat seperti itu. Lagipula aku sudah mengantarnya, jadi aku memang akan pergi setelah ini. Aku tahu aku salah karena sudah melibatkannya."
Yunho berusaha santai, ia enggan menatap Junjin sejak tadi.
"Baguslah."
"Cih. Kau pasti lega, setelah ini kau bisa menangkapku tanpa takut melibatkan Jaejoong."
"Sama sekali tidak seperti itu, Jung Yunho. Kalaupun aku berniat menangkapmu, aku pasti sudah melakukan itu sekarang."
Yunho kembali terdiam.
Menangkap?
Jaejoong jadi semakin penasaran. Dari cara mereka bicara, sepertinya Yunho dan Junjin memang sudah mengenal lama. Sebenarnya ada hubungan apa mereka? Lagipula, kenapa Junjin tahu tentang ia dibawa Yunho?
"Aku sengaja mengulur waktu karena Ibuku pasti akan melukai kalian jika ia menyuruh anak buahnya, karena itu aku memutuskan untuk mencari kalian."
"Ho... Jadi ini semacam drama pengorbanan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)Lucky Day
FanficJaejoong yang jauh-jauh ke luar negeri untuk bertemu idola kesayangannya justru berhadapan dengan kejadian yang luar biasa. Ini hari keberuntungan atau hari sialnya?