Bagian Dua.
.
.
.
Jaejoong membawa wajahnya ke arah kiri, sudah lima belas menit ia terus seperti itu tapi matanya tak kunjung terpejam.
Kesal.
Akhirnya ia memutuskan untuk tetap terjaga, ia yakin sebentar lagi pesawatnya akan tiba di Incheon.
"Tidak jadi tidur?"
Mendengar pertanyaan itu, Jaejoong mendengus kesal.
"Bagaimana bisa tidur kalau kau terus menggangguku."
"Aku tidak mengganggumu."
"Tapi kau terus menatapku! Dan itu mengganggu!"
Yunho, si pencuri dengan wajah menawan itu tertawa renyah melihat Jaejoong berapi-api.
Benar dugaan Jaejoong, tak lama setelah perdebatan kecil itu terjadi, pengumuman bahwa pesawat akan segera bersiap untuk landing pun disiarkan.
"Untungnya hanya satu setengah jam. Kalau sehari, aku pasti sudah gila karena terus bersamamu."
"Oh ya? Apa hanya aku yang senang karena bertemu denganmu?"
Gadis itu hanya menjawab dengan lirikan tajam yang terlihat lucu bagi Yunho.
Jaejoong tidak mengerti kenapa pria ini senang sekali mengganggunya.
.
.
.
Sampai saat Jaejoong turun pun, Yunho terus mengikutinya dan bersikap menyebalkan.
Bahkan saat melewati security, Yunho bersikap seolah-olah mereka pasangan pengantin baru sampai beberapa pasang mata memandang mereka.
"Ayolah sayang, jangan marah begini. Kita rencanakan liburan lain lagi, ya?"
"Apa-apaan sih? Berhenti bersikap menyebalkan seperti ini!" bentak Jaejoong.
Yang melihat justru menganggap mereka sangat imut.
"Permisi, apa ada barang yang perlu di laporkan?" tanya petugas security pada Jaejoong.
"Barang apa?! Oleh-oleh pun aku tidak bawa!" bentak Jaejoong dan segera pergi setelah melewati petugas yang menatap bingung itu.
"Sayang, tunggu aku! Maafkan istri saya." ucap Yunho pada si petugas yang terbengong-bengong lalu segera menghampiri Jaejoong.
Langkah gadis itu semakin cepat, tapi akhirnya berhasil disusul oleh Yunho. Di pintu keluar bandara, Yunho berhenti hingga Jaejoong terpaksa menoleh.
Pria itu tersenyum sesaat.
"Terima kasih. Kedua kalinya kau membantuku. Aku pasti akan mengingatnya." pria itu melempar sebuah kerlingan nakal pada Jaejoong sebelum berbalik pergi.
Tanpa menoleh, pria asing yang sudah menyeretnya dalam kasus bahaya itu pergi berlawanan arah dengannya.
Awalnya, Jaejoong hanya terdiam menatap punggung Yunho yang menjauh, tapi berikutnya ia ikut berbalik untuk pulang. Tak ingin terlalu memusingkan tentang pria menyebalkan itu.
'Toh sebentar lagi aku sampai ke rumah.' Pikirnya.
Ia pun berjalan mencari taksi.
Jaejoong baru saja akan menghampiri sebuah taksi saat ekor matanya menangkap sosok yang ia kenal.

KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)Lucky Day
FanfictionJaejoong yang jauh-jauh ke luar negeri untuk bertemu idola kesayangannya justru berhadapan dengan kejadian yang luar biasa. Ini hari keberuntungan atau hari sialnya?