Bagian 1

252K 12.7K 875
                                    

Taraaaaaaa~~~ Aku hadir dengan cerita baru. Hihi, please jangan timpuk aku karena mengabaikan cerita on going-ku yg lain. Gak tau kenapa ini ide mengalir deras di otakku, dan aku pikir sayang sih kalo di abaikan gitu aja. Hehe. Yang mau baca monggo, yg gak mau jg gakpapa kok say hihi^^

Warning: Cerita ini sangat mainstream alias udah banyak sekali mungkin yg bertebaran di dunia orange ini. Tapi jangan di kira aku nyontek ide orang lain. Gak-gak. Bukan gitu. Walaupun cerita ini udh biasa banget, namun cerita ini hasil pemikiran aku sendiri ya guys :) no plagiat. hoho.

Happy Reading:)

*****

Sekumpulan wanita sedang ikut mengantri di depan Club malam ternama di kota itu. Mereka berempat sangat kompak untuk menghibur temannya yang sedang patah hati karena baru saja ketahuan di selingkuhi oleh pacarnya.

Bukan patah hati sih cuma lebih ke arah kecewa saja, toh gadis itu juga sudah punya gebetan lain sekarang.

Namun dipikiran teman-temannya beda. Kata mereka, temannya itu harus selalu happy dan buang jauh-jauh kenangan bersama si brengsek itu. Tidak perlu menangisi pria bodoh yang rela meninggalkannya demi nafsu birahi bersama wanita lain.

Karena itulah, mereka mengajak wanita dewasa itu ke Club ini, barangkali nanti ada seorang pria gentleman yang akan melirik temannya itu untuk dijadikan kekasih, mungkin?

"Tapi gak perlu ke Club, Leah! Aku lebih senang kalau kalian membawaku ke toko buku!" kesal Sifa, wanita yang ingin beranjak 23 tahun ini.

"Ayolah beb. Kamu juga gak pernah datang ke tempat ini kan? Club sangat menyenangkan. Pasti nanti kamu ketagihan deh," ujar Leah, teman Sifa yang paling seksi. Wanita itu memang sering sekali ke Club. Bisa dibilang Leah adalah yang paling binal di antara mereka berlima.

Sifa menggerutu lagi, "Ketagihan gimana? Jijik lagi ada. Lagian aku juga gak nangis lagi kok. Aku udah move on!"

Seketika teman-temannya itu tertawa. Yang benar saja Sifa bisa move on hanya dalam waktu sehari? Padahal dia cinta mati tuh dengan pacarnya yang dulu? Ya mau bagaimana lagi, Sifa dan mantan pacarnya itu sudah pacaran 4 tahun.

Hani, wanita dengan rambut khas bop-nya mencubit pipi Sifa gemas, "Kamu itu lucu banget deh beb. Move on dari Monas?"

"Padahal seharian ini dia melamun muluk. Sifa-sifa." Bella menambahkan.

Padahal Sifa melamun karena dia kecewa lantaran tidak sempat ikut Pre Order cerita favoritnya di Wattpad. Apalagi Sifa ingin sekali punya tanda tangan penulis itu.

"Ya udah, jangan godain Sifa terus. Ayo masuk,"kata Mesya, wanita berambut hitam panjang dan menjadi satu-satunya yang paling dewasa di antara mereka berlima.

Sifa dan ke empat temannya pun masuk ke dalam Club mewah itu setelah melewat dua bodyguard yang badannya sangat besar dan kekar. Sifa sampai takut sendiri melihatnya. Ketakutan gadis perawan itu semakin menjadi kala ia menginjakkan kaki di tempat 'horor' ini untuk pertama kalinya.

'Astaga, ramai sekali!'ucap Sifa dalam hati.

Ia meneguk ludahnya kasar saat mencium aroma alkohol, parfum wanita dan parfum maskulin dari pria yang menjadi satu. Apa inilah maksud teman-temannya itu tentang dunia malam?

"Pokoknya aku gak mau kalo kalian sampe ninggalin aku,"ucap Sifa agak berteriak karena suara musik DJ terdengar sangat keras.

Dia lalu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru Club ini dan spontan ia bergidik ngeri ketika melihat banyak yang bermesraan intim disini.

"Iya Sifa sayang. Kami gak ninggalin kamu kok." Bella menuntun Sifa ke tempat duduk di depan bartender.

Dengan susah payah, Sifa naik ke kursi itu karena kursinya agak tinggi. Memang bukan salahnya dia mempunyai tubuh yang pendek. Bukan salah gen orang tuanya juga yang menurunkan tubuh pendek kepada Sifa. Gadis itu sendiri yang malas berolahraga atau meminum susu saat masa pertumbuhan dulu. Kasihan Sifa.

Agam Xander Zarkasyi [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang