Bagian 8 - Menginap

150K 10K 662
                                    

Happy Reading 🙋

*****

Walaupun Sifa pernah sekali ke rumah Agam, nyatanya dia tetap saja tercengang melihat kediaman ini. Megahnya kebangetan. Kalaupun Sifa punya rumah sendiri dan sebagus itu, rasanya dia betah tinggal seharian.

Apalagi kemarin, Sifa belum sempat mengeksplorasi rumah Agam seluruhnya. Jika ada kesempatan, dia ingin berkeliling dan melihat-lihat sekitar. Barangkali ada ruang perpustakaan yang isinya banyak sekali buku. Menurutnya, itu sebagian dari surga dunia.

"Masuklah," kata Agam saat Sifa belum beranjak dari depan pintu rumahnya.

"Aku pulang aja ya. Please," mohon Sifa. Jujur, dia sedikit parno untuk menginap.

Agam langsung menggeleng, "Tidak. Masuk ke kamarmu sekarang," suruhnya dengan mata tegas sambil menunjuk kamar utama di lantai 1.

Kalau lagi gini, dia nyeremin banget sih. Aku kayak dimarahin oleh suami sendiri. Padahal nikah aja belom.

Sambil bersungut-sunggut dan mengomel pelan, gadis itu pun berjalan dan masuk ke kamar yang ditunjuk Agam tadi. Rupanya pria itu juga ikut mengekori Sifa menuju kamarnya.

Kamarnya. Kamar Agam maksudnya.

"Mandilah. Pakaianmu di walk in closet," kata Agam sebelum menutup pintu kamar itu.

"Hem." Sifa menjawab agak ketus.

Agam sedikit menyebalkan kalau lagi unmood begitu. Lagipula kenapa David terus menelponnya sih, gatelan banget! Kan aku yang kena imbasnya, pikir Sifa.

Tanpa pikir panjang, gadis itu langsung mandi di bawah shower. Padahal Sifa ingin berendam, tapi dia agak malas menunggu air sampai penuh di bathtub. Jadi ya begini saja. Kalau di rumahnya pakai gayung, di sini pakai shower. Airnya hangat lagi.

Saat selesai mandi dan memakai kimono, kemudian ia ingin menyikat giginya. Sekejap hati Sifa tergelitik melihat pemandangan di depannya itu.

Ini.. Bukan sikat gigi baru. Tapi sikat gigi miliknya waktu Agam membawa 'paksa' dirinya pertama kali ke rumah ini.

Sifa tak menyangka kalau pria itu masih menyimpannya. Padahal sudah seminggu lebih. Apalagi, posisi sikat gigi mereka bersebelahan.

Rasanya, Agam begitu yakin kalau nanti Sifa akan kembali ke rumah ini. Terbukti, sikat gigi yang baru dipakai satu kali itu saja belum dibuangnya.

Setelah selesai mandi, Sifa pun berjalan menuju walk in closet. Melihat isi di dalamnya, gadis itu menggeleng-geleng heran.

Demi apa?! Perasaan kemarin cuma ada bajunya Agam deh. Kenapa sekarang ada baju wanita juga ya?

Walk in closet itu seakan-akan terbagi menjadi dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walk in closet itu seakan-akan terbagi menjadi dua. Di sebelah kirinya terdapat beberapa perlengkapan pria, mulai dari jam tangan, dasi, pakaian santai, kemeja, hingga jas kerja.

Agam Xander Zarkasyi [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang