“Soohyun~si! Sepertinya aku menyukaimu..”
Ucapan Aora sukses membuat Soohyun terpaku ditempatnya. “Mworago?! Mu..musun sorieya?!! Jangan bercanda! Mana mungkin kau...”
“Aku sama sekali tidak bercanda! Walaupun ini kedengarannya mendadak, tapi selama seharian ini bersamamu seolah membuatku sadar kalau aku..”
“GEUMANHAE!!!” Bentakan Soohyun membuat Aora spontan menghentikan ucapannya. Beruntung hanya tinggal beberapa orang yang berada disana, ada 3-4 orang yang menatap heran kearah mereka lalu akhirnya meninggalkan tempat itu.
“Neo..apa kau sadar posisimu saat ini seperti apa hah?! Kau ini adalah kekasih Kevin. Dan sekarang, kau dengan mudahnya mengucapkan kata ‘Aku Menyukaimu’ pada namja yang tidak lain adalah Hyung dari kekasihmu sendiri. Neo miceosso?!!” Aora tidak menjawab, gadis itu memandang kearah lain.
“Apa kau sadar?! Apa yang kau lakukan ini bisa membuat semuanya berantakan. Setelah ini kau dan aku mungkin saja akan kembali canggung seperti sebelumnya. Dan yang terpenting, kau akan menyakiti hati Kevin! Apa kau tau seperti apa perasaannya padamu..?! Kevin begitu menyayangimu Aurora~si.” Tutur Soohyun.
Aora sendiri masih diam ditempatnya. Ia tau kalau apa yang dikatakan Soohyun semuanya benar. Tapi ia sama sekali tidak bisa membohongi perasaannya sendiri. Bukan Kevin orang yang ada didalam hatinya, melainkan namja yang berada dihadapannya saat ini.
Mata gadis itu kini mulai memanas. “Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang..?” Tanyanya lirih
Soohyun diam sesaat kemudian menatap gadis itu. “Lupakan semuanya..”
Aora menatap pemuda itu tak percaya. Air mata yang menggenang dimatanya pun tumpah seketika. “Mwo?!”
“Lupakan perasaanmu padaku, dan anggap seolah hal ini tidak pernah terjadi.”
Airmata Aora kini semakin deras mengalir, ia lalu menutup matanya. Berusaha menahan sakit sekaligus sesak di dalam dadanya. Soohyun yang melihat itu mengalihkan pandangannya kearah lain.
“Mianhae. Keundae, menurutku ini adalah jalan terbaik untuk kita bertiga. Kevin orang yang baik. Dan dia juga sangat meyayangimu. Aku yakin suatu saat nanti kau bisa melupakan aku dan akhirnya membuka hatimu untuknya.”
Aora memandang Soohyun yang masih menatap lurus kearah lain. “Aku ingin tanya satu hal padamu. Apa pernah..sekali saja kau merasa menyukaiku?!” Tanyanya.
Soohyun tidak langsung menjawab. Tangan pemuda itu terkepal kuat disampingnya.
“Aniyo. Aku..tidak pernah menyukaimu.” Ucapnya kemudian berjalan pergi meninggalkan tempat itu.
Suara isakan kecil mulai terdengar dari gadis itu. Udara yang mulai dingin kini menambah sakit dan pilu di hatinya. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Ia hanya bisa menerima kenyataan yang ada. Mereka tidak bisa bersama.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Sudah setengah jam lebih Soohyun duduk disalah satu kursi yang terdapat di dekat pintu masuk menara. Tadinya ia berniat meninggalkan tempat itu, tapi mengingat Aora yang sendirian membuatnya mengurungkan niatnya. Ia tidak ingin meninggalkan gadis itu.
Ia kembali melihat jam tangannya. Pukul 9.50. Dalam menara sudah semakin sepi, hanya tinggal 1-2 orang yang berlalu lalang disana. Rasa gelisah kini mulai menyelimuti dirinya. Apa mungkin gadis itu masih menunggu disana? Ataukah Kevin sudah tiba sejak tadi tapi hanya ia yang tidak menyadari kehadiran pemuda itu?!. Memikirkan itu membuat Soohyun merasa penasaran hingga akhirnya berjalan kembali ke tempat tadi dimana ia meninggalkan Aora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora (오로라)
Teen FictionAku menerima Kevin, karna harus kuakui ada sedikit rasa dalam hatiku untuknya. Tapi seiring berjalannya waktu perasaanku mendadak teralihkan atau mungkin Aku hanya baru menyadarinya