Part 2

1.5K 20 4
                                    

♥:♥:♥

“Mworago?!!” Pekik Soohyun saat Kevin baru saja menceritakan masalahnya.

“Sssh!! Hyung..jangan seperti itu!!” Desis Kevin menyuruh Hyungnya itu untuk mengecilkan suarany. Mata Kevin sesaat terarah ada Aora yang duduk diam di sofa tak jauh dari tempat mereka saat ini.

“Yaa! Kita sama sekali tidak mengenalnya. Dan kau seenaknya saja menyuruhnya untuk tinggal dirumah ini. Miceosseo?! Kevin~ah, dia itu seorang gadis. Bagaimana kalau orangtuanya sedang mencarinya dan akhirnya tau kalau kau membawanya kesini?! Kita bisa dituntut karna dikira menyembunyikan anak gadis orang!!” Ujar  Soohyun kesal namun dengan nada kecil.

Kevin tidak menjawab. Apa yang dikatakan oleh Hyungnya ada benarnya. Membawa seorang gadis masuk kedalam rumah tanpa tau asal usulnya lebih dulu bukanlah perkara mudah dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. “Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Tanyanya

“Kita antar dia kembali ke rumahnya. Aku yakin kedua orangtuanya pasti sedang mencarinya diluar sana.” Ujar Soohyun yang dijawab anggukan oleh Kevin. Keduanya pun akhirnya berjalan mendekati Aora membuat gadis itu sedikit terkejut dan duduk menjauh.

“Gwencanayo. Kami tidak akan menyakitimu.” Kevin duduk disamping gadis itu berusaha menenangkannya. Dan sepertinya berhasil.

“Neo..meskipun ini terlalu cepat tapi maaf, kami tidak bisa membiarkanmu lebih lama lagi disini.” Terang Soohyun. “Beritahu saja dimana alamat rumahmu. Supaya kami bisa mengantarmu kepada kedua orangtuamu.” Tepat saat Soohyun menyelesaikan ucapannya, sikap Aora langsung berubah. Tubuh gadis itu gemetar hebat seolah begitu ketakutan. Ia juga bahkan menggelengkan kepala berkali-kali. Seolah menandakan bahwa ia tidak menginginkannya. Baik Kevin maupun Soohyun sama-sama terkejut melihat hal itu.

“Hyung!! Aku pikir seharusnya kita tidak usah melakukannya.” Seru Kevin

“Keundae..”

“Hyung, kau sudah melihatnya seperti ini. Apa kau tega harus memaksanya untuk pergi kesana. Mungkin saja ada sesuatu yang membuatnya hingga tak ingin pulang kerumah. Kumohon biarkan dia disini untuk sementara. Jebal..hyung” Pinta Kevin seraya mencoba menenangkan Aora.

Soohyun tidak menjawab. Ia menatap dalam kearah Aora. Ia tau gadis itu sedang tidak bersandiwara, entah apa yang membuatnya hingga begitu ketakutan saat mereka menyinggung kedua orangtuanya. Dan itu berarti hanya ada satu jalan saat ini. Membiarkan gadis itu tinggal bersama mereka.

♥:♥:♥

Tanpa terasa sudah hampir seminggu Aora tinggal di rumah ini. Namun hingga kini gadis itu belum pernah mengatakan sepatah katapun pada Soohyun. Bahkan kata yang terakhir kali ia ucapkan pada Kevin hanyalah Terima kasih yang ia ucapkan beberapa hari yang lalu. Aora bukan sengaja melakukannya, hanya saja tiap kali ia melihat Soohyun dan Kevin sesuatu mendadak kembali terlintas dibenaknya. Sesuatu yang membuatnya menjadi seperti ini. Sesuatu yang begitu sulit untuk dilupakannya. Bahkan mungkin takkan bisa dilupakannya.

Beruntung dua bersaudara itu lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah jadi Aora tidak begitu sering bertemu dengan mereka. Satu-satunya orang dirumah ini yang selalu menjadi tempatnya bercerita adalah Lieun Ahjumma. Orang yang sangat dipercayainya. Sosok yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri. Ibu yang menurutnya bahkan lebih baik bahkan lebih menyayanginya daripada ibunya saat ini.

“Ahjumma..bolehkah aku bertanya sesuatu?” Tegurnya saat membantu Lieun Ahjumma menyiapkan sarapan.

“Hm?! Kau ingin menanyakan apa?” Lieun Ahjumma menoleh kearahnya

“Em, selama aku tinggal disini rasanya aku belum pernah melihat Tuan dan Nyonya pemilik rumah ini. Maksudku..”

“Gwencana, Ahjumma mengerti apa maksud perkataanmu. Dan satu hal yang bisa Ahjumma katakana saat ini adalah mereka sudah tidak ada disini.”

Aurora (오로라)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang