"Uwekkkkkk!"
Suara tangis bayi yang menggemaskan terdengar nyaring diruang persalinan rumah sakit Gangnam, Seoul.
Tatapan haru kedua orangtuanya mengarah pada bayi perempuan itu.
"Cantiknya," puji ibunya.
"Mulai sekarang nama bayi kita adalah Bae Irene!" ujar ayahnya dengan semangat yang menggebu-gebu dan di bibirnya selalu terukir sebuah senyuman.
Bayi cantik itu adalah bagian dari keluarga Bae. Ibunya yang cantik, Bae Cheonsa dan ayahnya yang tampan, Bae Seung Hoon ditambah lagi kakak laki-lakinya, Bae Bogum yang ketampanannya menurun dari Seung Hoon.
Tujuh tahun berlalu. Kini Irene tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan memulai sekolah dasarnya.
Tatapan mata Cheonsa dan Seung Hoon tidak henti-hentinya mengikuti gerakan Irene yang melarikan diri dari Bogum. Kakak beradik itu selalu saja bertengkar dan ujung-ujungnya saling memeluk untuk berbaikan.
Hari Senin menyapa bertepatan dengan perlombaan renang yang Irene ikuti di sekolahnya. Seung Hoon adalah atlet olahraga dan menginginkan dua anaknya menuruni kemampuannya. Terbukti dari Bogum yang senang sepak bola dan Irene yang menekuni renang.
"Appa, kenapa Irene belum terlihat? Aku sudah bersemangat sekali ingin meneriaki namanya, memberinya semangat." Bogum memiringkan kepalanya sekedar menatap ayahnya.
"Itu Irene," ujar Cheonsa semangat, membuat Seung Hoon dan Bogum dengan cepat mencari keberadaan Irene yang diberitahu oleh Cheonsa.
"Irene fighting!" Teriak Bogum dan Seung Hoon sekuat tenaga sambil melambaikan tangan mereka untuk memberitahu Irene tentang keberadaan mereka.
"Chagiya," teriak Cheonsa sekedar menyapa dan ikut melambaikan tangan.
Melihat itu Irene tersenyum manis dan membalas lambaian tangan keluarganya.
Moderator telah mengeluarkan suaranya lewat mikrofon sebagai penanda bahwa lomba akan dimulai. Irene mendapat urutan pertama untuk lomba ini.
Keluarga Irene menatap gadis itu penuh harap seraya berdo'a untuknya. Mereka menantikan kemenangan dari gadis kecil itu yang bukan untuk pertama kalinya memenangkan tropi kompetisi renang. Tentu sebagai keluarganya, mereka sangat bangga pada Irene.
Peluit dibunyikan, semua peserta nomor urut pertama mulai menyelam dan memainkan dengan lihai kedua lengan dan kaki mereka.
Keluarga Bae senang sekali melihat Irene berada diposisi pertama dari yang lain. Cheonsa pun memutuskan untuk mengabadikan momen tersebut.
Selang beberapa menit, keluarga Bae yang duduk di tribun sontak berlari ke arah Irene setelah tubuh gadis itu mengambang di air dan petugas kesehatan mulai memapah tubuhnya menuju rumah sakit. Akibat insiden ini, perlombaan dihentikan sampai waktu yang belum diperhitungkan.
Bogum terus menatap Irene yang ditangani oleh dokter didalam ruang Unit Gawat Darurat lewat kaca kecil ruangan itu. Sedangkan Seung Hoon dan Cheonsa dihantui oleh perasaan takut terjadi sesuatu Dengan Irene didalam sana.
"Bisa saya bicara dengan keluarganya?" dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD langsung meminta konfirmasi dari keluarga Irene untuk segera menuju ruangannya.
"Jadi begini, dengan berat hati saya mengatakan bahwa kabar duka menimpa Putri kalian. Salah satu kaki Irene mengalami kelumpuhan saraf dan itu akan membuat kakinya lumpuh. Selain itu, setelah melewati pemeriksaan medis yang serius, jantung Irene sangat lemah. Hal itu membuatnya mau tidak mau tidak bisa menjalani aktifitas yang terlalu melelahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [✔]
Teen FictionSejak kecil kehidupan Bae Irene sudah menderita karena menerima kenyataan keluarganya membuangnya ke paviliun. Semua itu terjadi karena ia bukanlah anak yang diinginkan oleh keluarga Bae. Parahnya lagi posisinya digantikan oleh Kim Jisoo yang merupa...