30 - Aku di kurang Dirimu bukan Satu

692 68 6
                                    

Suasana di rumah sangat berbeda dari rencana awal. Saat memasuki rumah, Irene bahkan hanya menunjukkan ekspresi datar. Tapi, karena menghargai usaha keluarganya Irene memilih duduk kemudian berdo'a sejenak sebelum makan, "Terima kasih makanannya," tulus Irene kemudian mulai menyantap makanannya.

"Selamat sayang, kamu memenangkan pertandingan dengan hasil yang sempurna," sela Cheonsa kemudian tertawa renyah saat Irene hanya menggumam pelan membalas perkataannya barusan. Terjadi keheningan mencekam di meja makan sampai akhirnya Bogum buka suara. "Apa kau masih belum bisa lupa?" dengus Bogum yang sama sekali tak ramah.

"Apa maksudmu?" balas Irene yang sedikit terusik dan berusaha tenang, sampai Bogum kehilangan batas kesabaran dengan menggebrak meja. "Jangan berpura-pura! Jika benar, maka kau adalah si bodoh dari yang terbodoh!" gertak Bogum sehingga membuat Irene mencampakkan alat makannya dengan kasar. Ia menatap Bogum tajam, "Bagaimana, bagaimana caranya aku bisa melupakan dia jika kalian terus mendesakku dengan perkataan yang menyangkut pautkan dengannya!" balas Irene sedikit berteriak kemudian berlari cepat ke kamarnya.

Hyeri menghela nafasnya, ia menoleh sebentar ke arah Bogum dengan tatapan tajam sebelum berjalan menyusul langkah Irene.

Setibanya di kamar, Irene hanya termangu sambil memeluk kedua lututnya. Ia menghela nafasnya berulang kali dan berusaha tegar sampai pintu kamarnya di ketuk beberapa kali. "Irene ini aku," kata Hyeri. Tadinya ia merasa ragu untuk masuk tapi setelah tahu Irene tidak merespon buruk perkataannya, hal itu membuatnya berani masuk ke dalam.

Perlahan Hyeri duduk di tepi ranjang dan menatap Irene yang berusaha memalingkan wajahnya ke arah lain dengan lekat-lekat. "Apa yang kamu sedihkan sekarang?" heran Hyeri kemudian mengusap lembut pundak Irene berulang kali.

Irene hanya diam mematung, melihat itu Hyeri berusaha tersenyum untuk menghibur Irene. "Terkadang yang oppa-mu lakukan itu adalah demi kebaikanmu sendiri. Coba kamu pikirkan lagi ke belakang, bagaimana pun kamu berusaha untuk selalu mencintainya tapi fakta menyebutkan bahwa dia lah yang memutuskan hubungan kalian lebih awal. Pria seperti itu walaupun dibandingkan dengan pria-pria yang bertindak kriminal tetaplah mereka yang lebih jahat," ungkap Hyeri yang kemudian menerima pelukan Irene yang tiba-tiba. "Eonni, kamu adalah wanita yang paling beruntung di dunia ini karena bisa memiliki orang yang benar-benar kamu cintai," lirih Irene sembari mengeratkan pelukannya dan berusaha menahan air matanya.

"Irene, mungkin dia bukanlah jodohmu. Jadi jangan bertindak seolah kau adalah wanita yang paling menderita di dunia ini. Bukankah kamu yang mengatakan pada Bogum kalau kamu datang ke bandara 3 tahun silam maka kamu akan melupakannya, bahkan kamu juga mengatakan bahwa tidak ingin dia menganggapmu sebagai pihak yang tersakiti jadi kau harus move on. Ini adalah waktu yang tepat, kau adalah permata di balik senyumanmu. Jadi kau berhak mengisi ruang hatimu lagi," jelas Hyeri kemudian tersenyum getir saat Irene mengangguk-angguk di dalam dekapannya. Ia tahu betapa sulitnya ini karena Baekhyun adalah orang yang berhasil menembus hati Irene yang pernah mati. Baekhyun adalah orang yang pertama kali membuat Irene kembali bisa merasakan yang namanya bahagia setelah bertahun-tahun ia merasakan kesengsaraan yang luar biasa.

-o0o-

Baru kemarin Baekhyun bergabung dengan universitas Olahraga Nasional Korea, ternyata ia sudah terkenal. Bahkan sejak hari itu, sudah banyak beberapa wanita yang mencari perhatiannya. Baekhyun memasuki stadion renang di universitas tersebut, mencari seseorang yang hendak ia pantau keberadaannya sedari tadi. Sampai matanya melihat Irene yang memasuki stadion bersama pria yang tidak asing baginya.

"Ya! Aku tidak pernah menyuruhmu untuk menjadi dokter pribadiku, kan?" dengus Irene saat tahu Suho menjemputnya lagi.

Suho mengedikkan bahunya, "Ini kemauanku," katanya tak terbantahkan.

Sincerity [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang