Part 13

13 4 1
                                    


                Tari masih duduk termangu meratapi kejadian kemarin malam, dia benar benar tak percaya bahwa orang yang kini dicintainya pergi selamanya dari hidupnya. Tari tak bisa melupakan dan semua kenangan yang pernah ia alami dengan Bintang. Namun dia teringat sesuatu.. amplop yang pernah diberikan ibu itu kepada Tari, dia membuka dan ternyata isinya surat, Tari membaca perlahan surat itu

Untuk ' Mentari Senja '

Mungkin, saat mentari baca surat ini, Bintang udah gak ada disini.

Bintang tau Bintang salah, dari awal Bintang gak pernah cerita soal penyakit ini . karna Bintang gak mau nantinya Mentari sedih, apalagi terus-terusan mikirin Bintang, karna emang hidup Bintang udah gak lama lagi.
Sebelumnya Bintang bener-bener minta maaf sama Mentari, Bintang janji Bintang akan selalu jagain Mentari karna aku selalu ada di hati kamu Tar. tapi, masih banyak cowok yang bisa gantiin Bintang di hati kamu. Ada David ,David udah Bintang anggep kakak Bintang sendiri ,David juga janji kok sama Bintang kalo dia bakal gantiin Bintang di hati kamu . Karna emang kita dari kecil selalu bareng , dan hanya David yang tau tentang penyakit ini.
Mentari jangan sedih lagi yaa , kalo mentari sedih, Bintang gak bakalan sanggup dan tenang disana . ini emang udah waktunya untuk Bintang pergi dan kembali kepada Sang Pencipta. Inget, mentari akan selalu menjadi mentari di hati Bintang. Mentari yang gak akan pernah terbenam di hati Bintang. Bintang sayang banget sama Mentari :*

Dari 'Bintang Fajar Samudra'

Mata Tari berkaca kaca membaca surat terakhir dari Bintang, meskipun namanya Mentari,hatinya tetap saja layaknya bukan seperti mentari...tapi Tari tersadar, dalam isi surat itu menunjukkan bahwa Bintang ingin David untuk menjaganya. Tari membuka ponselnya yang tergeletak di kasurnya

" Hai!!" sms singkat dari Tari

Tak beberapa lama David membalas pesan singkat itu

" ada apa Tar? Udah malem kok belum tidur?"

" gak apa apa, gue mau berterima kasih sama loe, karena udah ngejagain Bintang selama ini"

" oh.. gue udah nganggep Bintang seperti adek gue sendiri kok!!"

" ya udah Dav, sampai ketemu besok di kampus dah!!"

" oke Tar!! Malem!"
" malem juga!!"

***

" Hai !!" sapa David lalu duduk disebelah Tari

" hai juga!!"

" Tar besok loe ada acara nggak??"

" Kayaknya nggak ada, kenapa Dav?"

" gue pengen ngajak lo ke suatu tempat"

" dimana??"

" Tar, jangan lupa besok!! Sekalian lo bawa kembang buat nyekar oke !" sorak David ke arah Tari

" buat apa??"

" bawa aja!!"

Keesokan pagi hari, David menjemput ke rumah Tari

" Tari!!" teriak David dari halaman depan.. namun yang datang bukanlah Tari tetapi ayahnya

" ada perlu apa kamu kesini??"

" saya ingin bertemu Tari om"

" Tari!! Ada David !!" teriak ayah Tari

" oke,, siap!!" sahut Tari sambil menuju ke arah keduanya

" kalian mau pergi??"

" iya om!!" sahut David

" baiklah kalian jangan pulang terlalu malam, David jaga Tari baik baik.. !" ucap Ayah Tari sejenak

" baik om, kalau begitu kami berangkat dulu.. Assalamu'alaikum!!!"

" Wa'alaikum salam"

Beberapa menit, motor si David tiba di sebuah makam.. makam itu adalah makam yang pernah kukunjungi sebelumnya

" Tar.. sekarang kita udah sampai ditempat tujuan, loe tau kan gue ngajakin loe ketempat ini?"

" gue tau kok Dav!! Kita berziarah ke makam Raina" ucapku bahagia

" tepat banget, yuk!!"

Sebelum masuk ke makam itu, kami berdua mengucap salam dan membaca al fatihah.. disana aku melihat sebuah batu nisan yang tertera nama sahabatku itu..Raina

" Hai Rain!! Rasanya lama banget kita gak pernah ketemu dan komunikasi... iya lah alam kita kan beda.. semoga Rain tenang ya disana.. disini Tari sama David mau njenguk Rain..oh ya Rain, ada berita duka tentang salah satu sahabat kita.. Rain tau nggak, kalo Bintang kemarin udah di panggil Sang Pencipta.. maaf ya Rain, Tari gak bisa jaga Bintang dengan baik!! Hanya itu Rain, yang Tari bisa kabari ke Rain.." ucapku perlahan tersenyum yang dihiringi mata yang berkaca kaca

" baiklah... sekarang makam Raina udah bersih dan kini rumput liar itu berubah menjadi bunga yang semerbak, sekarang kita berdoa.. supaya Raina bisa diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya dan dihindarkan dari siksa api neraka.. berdoa mulai!" david memulai ijaban itu.. dan akhirnya kami berdua mendoakan Raina dengan khusyuk

" amieen!!"

" udah dulu ya Rain, Tari harus balik ke kampus... Raina selalu ada di hati Tari, Tari udah anggep Tari seperti bintang sirius, bintang yang paling terang meskipun cepat mati.. raina adalah orang yang menyinari Tari ketika hati Tari mulai sedih.. goodbye friend!!"

Rasanya kaki Tari berat untuk meninggalkan makam sahabatnya itu, namun dia tetap bertekad untuk pergi ke kampusnya

***

" LOH, kamu ga ada jadwal kuliah Dav??"

David hanya menggelengkan kepala

" kenapa??"

" minggu depan David berangkat ke USA, soalnya minggu depan ada pelatihan bersama sekaligus seleksi "

" pelatihan bersama??"

" iya, David mau wujudin impianya Bintang.. kamu masih inget kan??"

Tari memutar memorinya ke masa lalu, disaat Bintang pernah mengatakan bahwa dia mempunyai harapan besar.. dia ingin jadi astrolog , antariksa, dan ahli perbintangan , dan ingin menjelajahi luar angkasa

" Tari inget Dav!! Bintang pengen banget jadi antariksa !! jadi intiny...?"
" jadi, minggu depan aku ada selesksi Antariksawan sluruh penjuru dunia"

" beneran??!!" Tari sangat takjub dengan pernyataan itu

" doain ya!!!" David tersenyum ke arah Tari

" pasti!! Udah dulu ya!!"

Tari segera meninggalkan David yang sedari tadi menunggu sampai Tari benar benar masuk ke dalam gedung sastra, dan akhirnya kini David menghilang dari balik gerbang kampusnya


You're My Shinning StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang