Part 5

131 5 2
                                    

A K U K A N G E N K A M U


Setelah mencoba menjauh dari Aldi, hari-hariku benar benar seperti merasa sendirian. Aku tidak pernah lagi menghubunginya, aku merasa seperti kehilangan. Aku merasa begitu buruk dan jahat. Telah memainkan perasaanku sendiri karena keegoisanku.


Ingin rasanya aku teriak ..


Ingin sekali teriak ....


Melepaskan penat yang ada ...



" AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA " Teriak Arin.


" DIIIIIIIII AKU KANGENNNNNNNN "


" AKU KANGEEENNNNNNNN BANGEEEEEEEEEEEET "


" AKU KANGEN DI , KAMU HARUS TAU ITU "


Pagi hari itu , ia melihat Story instagram aldi , ia sedih karna melihat aldi pergi dengan yang lain. Bahkan ia terlihat tidak apa-apa bersama teman teman nya.


" tak apalah bukan urusanku, Aldi berhak memilih wanita yang lebih baik dariku"


Satu persatu , air mata arin turun mengalir dengan deras, membasahi buku yang sedang arin baca.


Jujur saja di ,aku cemburu ketika ku lihat kamu dengan seseorang yang sudah membuat dirimu jauh lebih bahagia dari aku, tetapi aku tahu diri, kamu bukan siapa siapa aku. Semenjak saat itu aku membuat batas dengan mu bukan apa apa, aku hanya ingin diam sejenak dan melupakan kenangan dulu bersama mu. Aku harus bisa menerimannya sebagai kenyataan dan menjadi pelajaran atas apa yang sudah ku alami.


Kepergianmu yang tiba-tiba adalah kiamat kecil bagiku. Tahukah kamu rasanya menjadi seorang perempuan yang setiap hari menatap ponselnya hanya untuk menunggu chat-mu? Tahukah kamu rasanya jadi seseorang yang diam-diam memperhatikan seluruh sosial mediamu hanya untuk mengobati perih dan sakitnya rindu? Tahukah kamu betapa menderitanya jadi seorang gadis yang hanya bisa berprasangka, hanya bisa mengira, hanya bisa menerka bagaimana perasaanmu padaku selama ini? Tahukah kamu begitu tersiksanya hidup menjadi orang yang selalu bertanya-tanya, ke sana ke mari, mencarimu ke mana-mana, sementara kamu melenggang seenaknya seakan tidak terjadi apa-apa di antara kita? Tahukah kamu perihnya menahan diri untuk tidak menghubungimu lebih dahulu karena aku begitu tahu diri bahwa kita tidak ada hubungan apa apa sekarang.Tahukah kamu lelahnya menjadi orang yang terus berharap, terus berkata dalam hati, begitu percaya bahwa suatu hari kamu akan kembali?


Bolehkan aku menunggu mu disini sekali lagi di ?


Aku masih menanti, suatu hari kamu akan memperlakukanku sehangat kemarin. Dan kita tertawa, bercanda, memeluk awan, meraih bintang, menari bahagia di permukaan Saturnus. Aku masih menunggu, hari-hari saat kamu kembali. Dan aku bisa rasakan hangatnya pelukmu yang dulu pernah menjadi mimpi kecilku, bisa aku rasakan desah napasmu ketika kamu berbisik di telingaku, bisa aku rasakan denyut jantungmu ketika peluk kita begitu erat hingga sulit dilepaskan,bisa aku rasakan rapatnya jemarimu ketika memegang jemariku, dan aku bersumpah demi apapun tidak akan melepaskan genggaman mu Aldi :) .



11:14

2/19/2017

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mungkinkah Kita ?Where stories live. Discover now