Humaira POV
Mas Noval sedang melaksanakan long weekend 5 hari,tapi aku tidak pergi dengannya. 3 hari yang lalu dia demam,dan aku tidak mau mengajaknya pergi karna ia baru sembuh. Aku sedang didalam kamar,mengerjakan tugas kuliahku.
Ddrrrtt...drrttt
Mas Noval menelfonku.
"Assalamualaikum mas"
"Aku mau tanya sama kamu"
"Jawab dulu salamku"
"Waalaikumsalam"Entah kenapa mas Noval sangat dingin saat berbicara denganku,apa aku melakukan kesalahan?
"Nah gtu donk"
"Aku mau tanya"
"Tanya apa mas?"
"Kenapa Fadly post foto kalian ber2 di instagram?dan dia baru post itu 2jam yang lalu,kamu pergi sama dia hm?"
"Ngga mas. Aku ga pergi sama dia. Waktu itu dia mengajakku foto pas aku lagi ditaman kampus ngerjain tugas tugasku. Dan emangnya aku salah menerima tawarannya?toh hanya sekedar foto kan?"Huft. Lagi lagi masalah seperti ini yang datang. Aku tau mas Noval marah,dia marah karna dia sayang sama aku tentunya.
"Jauhin dia!"
"Tapi mas aku kan cuma-"
"Aku bilang jauhi dia Humaira!Kamu ga denger?"
"Iya,aku janji bakal jauhi dia. Maaf"
"Yaudh aku sibuk. Assalamualaikum"
"Waalaikumsal-"Tuut tuut tuut
Belum sempat aku menjawab salamnya,mas Noval sudah menutup telfonnya. Ya tuhan apa yang harus aku lakukan agar mas Noval kembali seperti semula?
Aku menangis. Aku bingung harus bagaimana. Akhirnya aku mengajak keluar teman SMAku Rina,yang sekarang juga masih satu kampus dan satu jurusan denganku.
Saat aku sudah sampai di cafe yang aku janjikan,aku melihat Rina yang sudah duduk sedang memainkan ponselnya.
"Assalamualaikum. Rin maaf aku telat dateng,macet banget"
"Waalaikumsalam iya gpp kok. Tumben nih kamu ngajak ketemu,ada apa?"Aku menceritakan semuanya ke Rina. Aku menceritakannya sambil menangis,Rina yang tak tega melihatku hanya mengusap lembut tanganku.
"Humair,masmu itu bener. Kamu memang harus menjauh dari Fadly. Bahkan kalian aja ga terlalu kenal dekat kan?kalo aku jadi mas Noval juga aku bakal melakukan hal yang sama. Kamu bayangin Humair,kalian jarang ketemu,komunikasi pun kalian jarang kan?wajar kalo mas Noval kaya gitu Humair,kamu jangan nangis"
Aku berfikir. Ada benarnya juga apa yang dikatakan Rina.
Setelah aku ngobrol ngobrol dengan Rina,jam pun menunjukkan pukul 17.00,aku bergegas untuk pulang. Aku menunggu taxi,tapi tidak ada yang lewat. Seketika ada mobil yang sudah tak asing lagi bagiku."Ayo naik"
Ternyata itu mas Noval,tapi kenapa dia tau aku berada disini?
Akupun langsung naik dan didalam mobil kami ber2 tidak berbicara apapun. Hanya keheningan yang ada didalam mobil ini."Hmm..Kamu kok bisa tau aku disini mas?"ucapku memecahkan keheningan.
"Itu ga penting. Harusnya kamu bilang aku kalo mau kemana mana. Aku kan bisa anter kamu. Pulang juga bisa aku jemput"
"Kamu baru sembuh sakit. Aku mau kamu istirahat"
"Apa salahnya sih cuma sekedar mengantar?toh aku cuma duduk dimobil kan"Aku tidak bisa menjawab. Aku hanya menunduk. Aku tak bisa menahan air mata yang sudah ingin keluar. Dan akhirnya air mata itu mengalir deras ke pipiku.
"Aku minta maaf udah bentak kamu tadi siang"
Aku masih diam. Aku tidak sanggup menjawab ucapan mas Noval.
"Kamu kok jadi sering nangis gini sih?"
Aku mendengarnya sontak tertawa disela sela tangisanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Karna Bhakti. Pulang Karna Sayang
RomanceHanya wanita tangguh yang mampu mencintai abdi negara.