Romance 9

2.7K 103 0
                                    

Noval POV

Aku bingung melihat Humaira yang sikapnya berubah saat ada telfon masuk. Aku terus melihatnya dan akupun akhirnya bertanya karna penasaran.

"Kamu kenapa sih?raut mukanya gitu banget"
"Fadly telfon aku mas"
"Yaudh angkat"
"Gamau. Aku gamau ada orang yang ganggu waktuku sama kamu"
"Yaudh hpnya matiin aja"

Diapun mematikan hpnya dan menaruhnya di dalam tas.

Setelah lama diperjalanan,aku dan Humaira akhirnya sampai di Markas Besar Angkatan Darat Akademi Militer. Humaira tidak henti hentinya memegang tanganku dengan erat.

"Mas"
"Hmm?"
"Aku takut"
"Tenang,ga akan digigit. Ini cuma acara biasa kok de"

Diapun menunduk dan menarik nafasnya. Aku tau dia seperti itu kenapa. Dia mungkin takut karna ini di wilayah tentara,yang isinya pasti orang orang yang terkenal serius,yang terkenal dengan bentakannya,walaupun disini hanya ada Taruna dan beberapa tentara,tapi aku mengerti apa yang dia rasakan.

Saat didalam aku dan Humaira bertemu dengan teman temanku yang tentunya membawa rekanitanya masing masing. Ada yang menggunakan hijab,ada juga yang tidak. Memang tidak diragukan bahwa taruna itu memiliki kekasih yang cantik cantik. Dan tidak banyak juga para taruna atau tentara memiliki pacar disana sini,tapi itu tidak berlaku denganku. Aku tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita lain,hanya Humairalah yang dapat memikat hatiku. Karna aku yakin perempuan diluar sana hanya ingin mempunyai pacar taruna,tidak seperti Humaira yang menungguku dari SMA sampai sekarang aku sudah mau lulus dari Akademi Militer.

Tak jarang temanku ada yang ingin sepertiku,memiliki pacar yang benar benar tau rasanya kita dibawah sampai kita ada diatas,seperti Humaira. Bukan hanya wanita yang hanya menunggu kita diatas,tapi tidak mau berjuang bersama dari bawah.

"Val"

Saat sedang berjalan dengan Humaira,ada yang memanggilku. Ternyata itu temanku dan dia bersama dengan rekanitanya.

"Tak tahan kali aku melihat sahabat kita menggandeng rekanitanya dari turun mobil sampai sekarang"

"Hahaha aku ini calon tentara,jagain negara aja bisa,masa jagain wanita secantik dia ga bisa"

Gelak tawa dari kamipun terdengar. Banyak yang melihat ke arahku dan Humaira. Ada juga yang memandang Humaira dengan tatapan kagum. Aku memang mengakui bahwa dia sangat cantik. Cantik yang natural,tidak dibuat buat. Cantik yang berasal dari basuhan air wudhu. Cantik yang berasal dari kasih sayang dan cinta.

"Mas,aku risih diliatin sama temen temen kamu"
"Karna kamu cantik"
"Tapi mereka lebih cantik"
"Namanya juga laki laki de,udah gaush dipermasalahin,nanti juga terbiasa"

Matahari pun sudah tak menampakkan dirinya. Sekarang sudah pukul 19.00,acara selanjutnya adalah diaula. Disini aku akan membuat kejutan untuk Humaira.

"Sebelum ke aula anterin aku ke masjid dulu ya mas. Solat isya dulu"
"Iya sayang"

Aku dan Humaira melaksanakan solat isya bersama. Aku yang menjadi imamnya malam ini. Dan aku berdoa agar bisa menjadi imam dikeluarga kecilku nanti dengan Humaira.

Setelah selesai solat,aku dan Humaira ke aula. Disana sudah banyak rekan rekanku dengan wajah bahagianya. Akupun langsung mengambil tempat duduk dan duduk dengan Humaira yang duduk disampingku.

"Ada yang ingin menyumbangkan suaranya malam ini?"

Dengan segera aku naik keatas dan tersenyum kepada MC tersebut.

"Selamat malam. Nama saya Sermatutar INF Muhammad Noval. Saya mau membawakan sebuah lagu yang spesial,untuk orang yang spesial juga tentunya. Semoga dia suka dan saya dapat menghibur rekan rekan yang ada disini"

Pergi Karna Bhakti. Pulang Karna SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang