Part 5 - Terbongkar

128 10 0
                                    

Sesampainya dirumah toru bergegas kekamar ayane.  Entah kenapa dia berharap bahwa kabar itu tidak benar.

"Imouto boleh aku masuk" ucap toru sambil mengetuk pintu kamar ayane.

"Ya masuklah" jawab ayane singkat.

Toru pun bergegas duduk dipinggir tempat tidur ayane Dan mereka pun duduk berhadapan.

"Ada Yang ingin ku tanyakan padamu" ucap toru ragu dengan perkataannya.

"Ya tanyakan saja, sebelumnya pun kau tidak pernah meminta izin untuk bertanya" jawab ayane.

"Kau ini" ucap toru diapun menyentil dahi ayane.

"Aww niichan sakit" ayane meringis Dan langsung mengusap dahinya Yang sakit.

"Baiklah,mmm apa kabar itu benar? " Tanya toru ragu

Ayane hanya mengangguk. Karena dia sudah tau maksud perkataan toru ya hubungannya dengan tatsuya.

Deg

Toru merasa sesak tapi dia berusaha untuk mengontrol dirinya.

"Ah, jadi begitu. Sejak kapan? " toru mengontrol agar suaranya tidak bergetar.

"Mmm baru tadi pagi" Jawab Ayane yang juga berusaha mengontrol dirinya.

Mereka berdua sama2 merasakan sakit yang sama dan kali ini toru menyadari perasaannya.

"Kenapa aku tidak tau hal ini?" toru sedikit memperlihatkan kekecewaannya.

"Sebenarnya kemarin aku ingin memberitahukannya padamu tapi kamu sedang sibuk menelfon seseorang" kata kata itu keluar tanpa persetujuan dari ayane.

"Ah, itu...  Yasudah jalani hubungan mu dengan baik. Jangan melakukan hal yang aneh-aneh" toru berusaha tersenyum.

Ayane hanya mengangguk .

Toru pun memeluk ayane sebentar dan langsung kembali kekamarnya.

Saat toru sudah menghilang dibalik pintu.  Tangan ayane pun langsung menutup wajahnya ia menangis namun tidak mengeluarkan Suara yang keras hanya isak tangis yang terdengar samar.

Dikamarnya toru pun memegang dadanya. Dan air mata keluar dari matanya. Kecewa cemburu dan bersalah tentunya. Ia merasa bersalah karena memiliki perasaan seperti ini pada adik nya walaupun mereka bukan saudara sedarah tapi tetap saja ia merasa bersalah kepada kedua orang tua angkatnya.

"Kenapa harus ayane dan kenapa harus sekarang? " pikir toru.

Dan karena keadaan ini mereka sedikit tertutup Satu sama lain.

Satu minggu berlalu begitu saja.  Dan ayane sudah merasa sedikit nyaman pada tatsuya hanya toru masih memikirkan hal yang sama,Tapi ia berusaha untuk melupakan perasaan nya dan hanya michio yang mengetahui hal ini.

Toru dan michio sekarang menjadi teman yang akrab bahkan ia menceritakan perasaannya pada michio.

Awalnya toru memang berfikir untuk mendekati michio tapi setelah ia menyadari perasaannya ia mengurungkan niatnya dan memilih menjadikan Michio sebagai teman dekatnya.

Dikantin sekolah

"Ayane-chan Kamu mau makan apa? " tatsuya bertanya pada ayane.

"Mmm ramen, aku sangat lapar" ucap ayane sambil memegang perutnya yang mulai mengeluarkan suara alarm

"Baiklah aku juga sama"ucap tatsuya.

Tatsuya orang yang sangat baik.  Dia memesankan makanan dan memabawakannya pada ayane dia tidak membiarkan ayane melakukan apapun . Ayane hanya disuruh duduk diam ditempat.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang selalu memperhatikan mereka selama satu minggu ini dan orang itu  adalah  toru. 

Ya toru merasa cemburu  melihat  mereka begitu dekat walaupun itu hal yang wajar karena mereka memiliki hubungan.

"Toru-san kenapa kamu selalu memperhatikan mereka" ucap michio dengan nada sedikit khawatir.

"Aku hanya ingin memastikan bahwa adikku  benar-benar  bahagia bersamanya" jawab toru.

"Aku rasa kamu cemburu melihat mereka. Mungkin kamu harus membicarakan hal ini pada ayane. akhir-akhir ini kamu terlihat begitu kacau" ucap michio pada toru

"Tidak. Itu tidak perlu" ucap toru.

Ya semenjak kejadian itu toru benar-benar kacau tapi tidak didepan ayane dia selalu bersikap wajar pada ayane seperti biasanya.

Sepulang sekolah pun toru pergi membeli 3 botol bir. Ya tentu untuknya. Dia selalu minum saat banyak fikiran seperti ini.

Dia minum dikamarnya. Dan Saat dia sedang minum ayane masuk kekamarnya. Ayane kaget melihat kondisi toru yang berantakan.

"Niichan ada apa dengan mu?!" ucap ayane sedikit berteriak dan menghampiri toru.

"Tidak aku tidak apa-apa!" jawab  toru  sedikit  berteriak  karena keadaan nya yang sudah mabuk berat.

"Aku akan membuatkan air lemon agar mabuk mu sedikit hilang" ucap ayane dan ia pun berdiri setelah menidurkan toru diranjangnya.

Tapi saat ia ingin berjalan pergelangan tangannya ditarik oleh toru sampai ia terjatuh didada toru.

"Jangan pergi, tinggalah disisiku sebentar saja ayane-chan" ucap toru pelan.

"Niichan..." ayane kaget dengan perkataan toru. Tapi ia berusaha bangun dari posisi itu namun toru memeluknya sangat erat.

"Lepaskan aku niichan" ucap ayane pelan.

"Kenapa?  Kenapa bukan aku?  Kenapa kita harus menjadi saudara?  Kenapa aku jatuh Cinta padamu? Kenapa rasanya begitu menyakitkan?" ucap toru air matanya kini mengalir.

Deg.

Ayane merasa ada sengatan listrik yang menyengat tubuhnya. dia belum sepenuhnya melupakan toru rasa itu hanya membeku sebentar.

"Niichan... " lagi lagi ayane hanya menyebut kata itu.

Toru pun bangun dan melepaskan pelukannya pada ayane. Mereka kini duduk berhadapan.

"Aku tau ini perasaan yang salah, tapi inilah kenyataannya. Bahwa aku mencintaimu. Imouto" ucap toru yang membuat ayane menagis begitu saja .

"Kenapa sekarang? Kenapa kamu baru menyadarinya sekarang?  Kenapa disaat aku sudah bersama orang lain?" pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut ayane ia pun menyeka air matanya

"Aku juga merasakan hal yang sama. Aku juga mencintaimu" ucap ayane air matanya masih berlinang .

Deg.

Toru kaget mendengar pernyataan itu dari adiknya ia pun manangis lagi.

Mereka berdua menangis bersama selama beberapa menit menyesali kebodohan dan kesalah pahaman yang mereka lakukan.

Kemudian mereka berhenti menangis dan tersenyum dan sedikit tertawa. Tentu saja karena senang mengetahui bahwa perasaan mereka tidak bertepuk sebelah tangan.

Torupun menyeka air matanya kemudian menyeka air mara ayane.  Setelah itu toru memeluk ayane sangat erat dan ayane membalas pelukan itu kemudian toru mendekatkan wajahnya ke wajah ayane dan cup.

Ciuman lembut dan singkat itu membuat mereka sangat bahagia
"My first kiss" mereka berkata bersamaan.

Toru  kaget mendengar hal itu.

"Kamu dan tatsuya tidak... " ucapan toru terhenti dan disela oleh ayane

"Tidak. Aku tidak melakukannya karena aku tidak mencintainya" jawab ayane merasa bersalah pada tatsuya .

Toru pun tersenyum dan memeluk ayane kembali.

my sweet brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang