Part 23 - chating

44 4 0
                                    

Mereka pun sampai dirumah.

" tadaima" ucap ayane.
Sambil memasuki ruang makan.

"Ah kalian sudah kembali. Ayane cepat ganti baju mari makan bersama" ucap mama aiko.

"Hai." ucap ayane lalu pergi kekamar untuk mengganti pakaiannya.

"Lama sekali? Kalian kemana dulu?" ucap mama aiko.

"Ah ayane minta pergi ke kuil sebentar " ucap papa tomoya.

"Eh tidak biasanya. Ada apa?" ucap mama aiko heran.

"Dia ingin memberikan jimat untuk toru. Sebentar lagi toru ujian" jelas papa tomoya.

"Ah begitu" ucap mama aiko mengangguk.

Tidak lama pun ayane turun dari kamar.

"Ah ayane kami sudah memutuskan kamu akan bertemu dengan jodohmu" ucap papa tomoya.

"Eh . Kapan?" ucap ayane yang hampir tersedak tapi terus melanjutkan makan.

"Bulan depan .saat hanami" ucap mama aiko.

"Eh tapi aku sudah ada janji" ucap ayane.

"Batalkan saja. Apa janji itu lebih penting dari ini? " ucap papa tomoya.

"Ya. Aku michio san, tatsuya san dan niichan ingin merayakan kelulusan michio san dan niichan" ucap ayane

"Kamu tidak bisa membatalkan pertemuan ini. ini sudah keputusan kami" ucap mama aiko.

"Ya ya baiklah. Lebih cepat bertemu lebih baik" ucap ayane.

Mereka pun melanjutkan makan dan kembali kekamar masing-masing.

Ditempat lain toru sedang serius membaca buku yang ia pelajari.
Kemudian handphone nya pun berbunyi. Toru segera mengambil handphone nya dan melihat pesan yang masuk.

"Toru kun. Sedang apa?  Masih belajar? " pesan dari ayane.

"Masih. Kamu sedang apa? " balas toru kemudian melanjutkan membaca buku.

Beberapa menit kemudian handphone nya berdering lagi.

"Sedang berfikir" balas ayane.

"Eh. Apa yang dia pikirkan? Apa ada masalah?" pikir toru.

Kemudian toru mengetik sesuatu dihandphone nya sambil tersenyum.

Dikamarnya ayane tidur telungkup dengan wajah
yang ditutupi bantal.

" apa harus membatalkan acara hanami kami? Rasanya tidak rela jika dibatalkan" pikir ayane.

Tiba-tiba handphone nya berdering.

Ayane pun mengankat wajahnya dari bantal dan mengambil handphonenya yang berada dimeja tepat disamping tempat tidur

"Memang kamu punya otak untuk berfikir?  Hehe 😄" balas toru bercanda.

"Apa-apaan dia malah bercanda seperti itu " pikir ayane.

"Tentu saja punya.  Aku serius toru kun" balas ayane.

"Ada masalah apa memangnya? Apa sepenting itu sampai kamu memikirkannya?" balas toru

"Sepertinya hanami kita harus dibatalkan." balas ayane

"Eh. Kenapa?" balas toru

"Mama dan papa akan mempertemukan aku dengannya saat hanami nanti" balas ayane

"Kalau begitu tidak apa-apa. Batalkan saja acara kita. Pertemuan itu kan lebih penting" balas toru

"Tapi bagaimana dengan michio san dan tatsuya san?" balas ayane

"Mereka pasti mengerti. Kita akan membicarakannya besok" balas toru

"Baiklah. Maaf mengganggu waktu belajarmu. ganbatte😊" balas ayane.

Ayane pun membalikan tubuhnya ke posisi terlentang.

"Soal pertemuannya?  Apa aku harus menceritakan semuanya saat pertemuan nanti ya?" pikir ayane

"Haruskah ku tanya sekarang pada toru kun?  Tidak tidak lebih baik bertanya langsung"  pikirnya lagi.

Handphone ayane pun berdering beberapa kali.

"Eh?  Dia nembalas berkali-kali"  pikir ayane saat melihat 3 pesan masuk

"Tidak apa-apa. Kamu tidak mengganggu sama sekali😊. Senang rasanya diberi semangat 😊 "

"kamu tidak mau memberi yang lainnya?? 😄"

" seperti ini misalnya  😘 agar aku lebih semangat. 😄 hehe " balas toru

"Hehe dia ini" pikir ayane

"Hehehe baiklah baiklah  ini  😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘 semangat ya 😄"  balas ayane

Beberapa detik kemudian ada balasan

"Woow  😄semagat 45 😍" balas toru

"Hehehe" ayane tertawa membaca pesan toru

"Ya tuhan. Jika mama dan papa tidak merestui kami. Apa sanggup aku berpisah dengannya?  Aku rasa tidak" pikir ayane

Ditempat lain toru sudah mulai bosan belajar dia memutuskan untuk berbaring ditempat tidur.

Kemudian handphone nya berdering.

"Aku mulai mengantuk toru kun." pesan dari ayane

"Tidurlah jika kamu mengantuk" balas toru

"Baiklah oyasumi nasai" balas ayane

"Eh tidak ada kecupan sebelum tidur?" balas toru

"Eh? Hehe ini  oyasumi nasai 😚" balas ayane

"Oyasumi nasai. 😚😊😍 ja."  balas toru

"Ja mata ashita" balas ayane.

"Baiklah lebih baik aku tidur juga" ucap toru pada dirinya sendiri.

Keesokan harinya toru bergegas pergi kesekolah karena dia terlambat bangun.

"Baka.  Kenapa harus kesiangan" maki toru pada dirinya sendiri.

Toru pun langsung berlari setelah mengunci pintu.

"Kalau begini tidak akan sempat untuk sarapan disekolah. Semoga busnya belum berangkat. Baka!" toru terus merutuki dirinya.

Tak lama pun toru sampai dihalte bus. Disana sudah dipenuhi anak-anak sekolah yang lain.

"Syukurlah busnya belum datang" pikir toru

Beberapa menit pun bus sampai dihalte. Dan semua yang ada dihalte menaiki bus itu.

"Duduk dimana dia?"  pikir toru

Toru mencari satu sosok yang sangat dekat dengannya.

"Ah itu dia"  pikir toru

"Ohayou gozaimasu michio san" sapa toru sambil duduk disebelah michio. Sontak membuat michio menoleh kearahnya

"Ohayou toru san" balas michio.

"Eh. Kenapa? Kamu terlihat Seperti habis lari" tanya michio

"Ya aku kesiangan. Jika tidak lari pasti sudah tertinggal." ucap toru.

"Syukurlah kamu tidak tertinggal. Mau minum?" tanya michio sambil mengeluarkan air mineral dari tasnya

"Terima Kasih" ucap toru  langsung mengambil air mineral yang ditawarkan michio.

15 menit kemudian mereka sampai disekolah.

Di kelas toru ayane menunggu toru

"Dia kesiangan ya?  Belum datang juga. Aku sudah menunggu 10 menit disini" ayane berbicara pada dirinya sendiri.

"Tidak sabar rasanya memberikan ini padanya" pikir ayane menatap jimat yang ia ingin berikan kepada toru.

my sweet brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang