Lima

828 89 0
                                    

Jangan lupa vote and comment❤️❤️

"Ya gua jemput lu (nam)" ucap laki laki itu.

"Iih irjaann masi pagi uda jemput aja. Ngeselin taukk"

Mengusap kepala (namakamu) lembut yang tertutup oleh bergo. "Yee emang lu nya aja yang kebo. Bukan kepagian" ucap irzan terkekeh.

"Iih nyebelin. Gamau berangkat sama lu aah. Jahatt" ucap (namakamu) sok sok ngambek

"Ye siapa yang mau jemput lu. Gua mau jemput abg lu tuh" ucap irzan.

"Oh yaudah sana" ucap (namakamu) lalu berbalik badan.

Irzan menggenggam tangan (namakamu) sampai sampai mereka berhadapan.
Jantung (namakamu) berdebar kuat. Iya menatap mata irzan sangat dalam.

"Iih lu modus iih" ucap (namakamu) yang melepaskan pelukan dari irzan.

"Dikit doang kan gapapa. Yuk berangkat" ucap irzan seray menarik tangaan (namakamu).

"Iih katanya jemput bg ali. Tapi malah ngajak gua. Mana nariknya kasar. Sakit tau" ucap (namakamu) kesel.

"Udah jan bawel mending lu masuk" ucap irzan yang sedang membukakan pintu mobil untuk (namakamu).

"Iy iya elah" ucap (namakamu)

Irzan berlari kecil untuk menuju supir mobil.

Mobil irzan melaju. Di perjalanan hany terjadi keheningan kecuali suara musik mobil itu.
.
.
.
Mobil irzan sudah sampai di parkiran al azhar.
Irzan berlari kecil dan membukakan pintu (namakamu).

"Yuk gandengan"

"Gak ah jan. Entar di bilang apa sama mereka" ucap (namakamu) menolak.

"Yaudahdeh (nam)" ucap irzan

Lalu mereka berjalan ke kelas masing masing. Irzan dan (namakamu) beda kelas.

"Deann" seperti biasa (namakamu) teriak kenceng banget.

"Iya bawel aelah. Napa"

"Kagak si" kata (namakamu) nyengir.

(Namakamu) berjalan ke mejany. Dan di laci mejanya ada sepucuk bunga satu batang coklat dan selembar surat. Entah dari siapa itu. Dia tidak mengetahuinya.
Perlahan (namakamu) membuka suratnya.

Hei (nam)
Kamu pasti gak tau saya siap kan?
Pasti kamu mengira saya irzan? Tidak. Saya bukan irzan.
Saya penggemar rahasia kamu selama ini.
Kamu tau? Saya sayang sama kamu. Tapi belom saatnya saya bilang itu semua. Jangan lupa makan coklatnya ya. Di abisin.

Salam penggemar rahasia.

(Namakamu) hanya bingung dengan selembae surat itu. Ia tidak tau itu dari siapa.

"Eeh itu dari siapa? Ada juga ya (nam) yang demen ama lu wkwkwkwkwk" ucap dean yang melihat bunga dan coklat itu.

"Coklatnya buat gua ya" sambung dean.

"Eh jangan. Entar penggemar rahasia gua marah. Namanya gua gak hargai dia" ucap (namakamu) nyengir.

"Iyadeh iya"

Ting
Ting
Ting
Bel masuk bunyi.

Guru matematika masuk lagi. Pelajaran yang pling di benci semua murid di kelas IX.1
(Namakamu) hanya mendengus. Mengantuk. Dan menatap ms itu dengan kosong. Ia masih memikirkan siapa kah yang memberi itu untuknya.

"Apa irzan yang naroh itu di meja gua? Tapi gamungkin. Kan dia bilang kalo itu bukan dari irzan. Terus dari siapa? Gua bingung" ucapnya dalam hati.

Dua jam berlalu. Pelajaran matematika selesai dan jam istirahat pun tiba. Dimana cacing cacing siswa siswi telah konser.

"(Nam) kantin gak?" Ucap dean

"Gak de. Gua di kelas aja. Bawa bekel kok" ucap (namakamu) bohong. Karena dia sedang malas ke kantin. Karena peristiwa kemarin.

"Oh yaudah. Gua duluan ya sama valida"

"Daa (nam)" ucap valida dan dean.

Irzan seperti bisa masuk ke kelas (namakamu). Irzan melihat bunga. Coklat dan selembar surat di mejanya.

"(Nam) itu dari siapa? Ciee sahabat kecil gua udah gede" ucap irzan mengusap kepala (namakmu) dengan lembut.

"Dih apaan gua emang udah gede jan" ucap (namakamu) yang sedikit merapikan bergonya.

"Serius. Itu dari siapa dah (nam)" ucap irzan serius.

"Ya gua sendiri aja gatau jan. Pagi pagi gua dateng itu udah ada"

"Ooh dari penggemar rahasia lu kali. Lu kan cantik"

Irzan berhasil membuat pipi (namakamu) memerah.

"Itu blush on lu ketebelan sampe merah banget" ucap irzan nyengir.

"Dih apaan si jan" ucap (namakamu) yang menundukkan kepalanya.

"Gausa nunduk. Lu lucu gitu wkwkwk"

(Namakmu) mengalihkan pembicaraan. "Lu gak ke kantin?"

"Nih mau ngajak lu. Lu mau gak?"

(Namakamu) hanya mengangguk pelan. Ia tidak mau ke kantin karena pastinya ada mantan irzan. Ia lebih baik mendengarkan lagu di kelas dengan earphone.

"Yauda gua juga gak ke kantin. Disini aja sama lu"

"Tapikan lu belum sarapan. Entar magh lo"

"Asal ada lu gua sembuh kok"

seketika pipi (namakamu) merah lagi.
.
.
.
Mereka berdua tidak menyadari. Sedari tadi ada yg melihat mereka. Ternyata org itu adalah
.
.
.

Maaf ya manteman aku ngaret hehehehe!❤️
Oiya saran buat cerita ini dong!
Next gak?
Jangan lupa vote dan comment ya. Tq❤️

Berawal Dari Sahabat(Irzanfaiq)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang