Bagian 2

384K 18.9K 576
                                    

Jangan datang!

Kalau hanya ingin menancapkan
Rasa sakit
Kamu gak tau rasanya disakiti.

~•~•~

Fellyana melangkahkan kakinya sambil mengatur napas. Dengan sangat terpaksa, ia menemui Bu Rosaline, di ruang guru.

Sepanjang jalannya di koridor sekolah, semua mata menatapnya aneh. Tak suka, bahkan jijik. Tapi, Fellyana acuh, dia sudah biasa di tatap tajam oleh semua orang. Bahkan, keluarganya pun menatap dirinya aneh.

Padahal, keluarganya lah yang membuat dia se-aneh ini. Dan seseorang, yang sempat datang mengatas-namakan cinta lalu pergi begitu saja tanpa alasan. Alasan yang masih dicari sampai saat ini, dari 2 tahun yang lalu.

Fellyana memberhentikan langkahnya ketika sudah di depan pintu ruangan guru, ia menarik napas dalam-dalam sebelum memasuki ruangan.

Dengan mantap, Fellyana memegang gagang pintu dan membukanya. Pandangan Fellyana menyapu bersih seluruh ruangan. Dan memberhentikan tatapannya ke Bu Rosaline yang sedang menatapnya dingin.

Bu Rosaline memberi tanda agar Fellyana duduk di depannya. Tidak butuh waktu lama, Fellyana menghampiri Bu Rosaline dan duduk di hadapannya yang di halang oleh meja.

"Ibu sudah memanggil kedua orang tuamu, Fellyana. Dan sebentar lagi, orang tuamu akan kemari," ucap Bu Rosaline.

Fellyana yang mendengarnya langsung terlonjak kaget. Kedua matanya membulat sempurna.

Fellyana berdecak kesal. "Bu, ngapain sih panggil mereka? Hah! Kan saya yang punya masalah. Gak usah bawa-bawa orang tua saya!" kesalnya.

"Memang kenapa, Fell? Dia itu kan orang tuamu, wajib tau kelakuan anaknya di sekolah. Ibu itu benar-benar gak habis pikir sama kamu? Dulu, pas kamu baru masuk sekolah sini. Kamu baik-baik aja, tenang dan gak bandel kaya sekarang. Kamu tuh kenapa?" Tanya Bu Rosaline yang sekarang menatap kedua bola mata Fellyana dalam-dalam.

"Saya capek jadi orang baik, Bu. Di bohongin, di tipu. Dan saking diemnya saya dulu sampe percaya sama orang yang nyatanya cuma membohongi saya! Saya lebih baik begini, tenang. Ibu, gak usah ngerusak ketenangan saya! Karena ibu tidak tau ap-" perkataan Fellyana terpotong saat terdengar suara salam yang tidak asing di telinganya lagi.

Sontak membuat Fellyana dan Bu Rosaline menoleh. Bu Rosaline menjawab salam dua orang yang sudah berkepala tiga itu dan menyuruhnya duduk di samping Fellyana. Fellyana memalingkan wajahnya, rasanya tidak ingin melihat mereka wajah berdua.

"Ada apa dengan Fellyana, Bu?" Tanya perempuan berkepala tiga itu. Fellyana hanya diam dan pandangannya lurus.

"Fell, kamu gak buat kesalahan lagi kan?" tanya laki-laki yang dipastikan adalah papahnya Fellyana.

Fellyana tersenyum pecut dan mendecih. "peduli apa papah Sama Fellyana? Urusin aja, perempuan jalang itu!" Fellyana langsung beranjak pergi dari ruang guru, tanpa pamit.

Papahnya sudah geram dengan kelakuan anaknya itu. Wajahnya terlihat merah padam. Tapi, istri barunya atau yang Fellyana sebut perempuan jalang menenangkan sambil memegang kedua bahunya.

~•~•~

Satu-satunya cara untuk menenangkan dirinya adalah sebuah rokok. Dulu, sebelum semuanya terjadi. Fellyana anti rokok, jangankan menghisap bahkan menghirup udaranya pun sudah sesak. Dulu, sebelum semuanya terjadi. Fellyana paling anti telat dan bolos, dia aja takut kena ocehan guru. Dulu, dia paling disukai para kakak kelas karena dia termasuk tipe ideal para cowok. Dengan tubuh mungil, hidung yang mancung, putih dan tinggi bak model.

The Most Wanted Boy Vs Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang