Perlombaan photography dilaksanakan hari ini. Hari ini bagaikan surga dunia bagi Sindy. Hari dimana biasanya menjadi bagaikan neraka tapi berubah seketika seperti surga dunia.
Bahasa Indonesia, bahasa inggris dan bahasa Jepang. Semua pelajaran berbahasa menjadi jadwalnya pada hari selasa. Namun berkat dispensasi sebagai pendamping lomba photography itu, Sindy berhasil melewatkan masa tersulit ini dengan santay.
Dengan pesona Sindy, seantero Sma Garuda memandang Sindy penuh harap. Mereka berharap salah satu dari mereka berhasil menaklukan hati sang Dewi. Namun bagi Sindy hanya orang itu yang dapat menaklukkan hatinya hanya dengan tatapannya. Hanya dia yang mampu.
Sindy menyapu pandangannya sekejap, namun kembali teralih untuk melihat dika yang sedang fokus membidik objek yang disiapkan panitia. Senyum merekah muncul dari bibir manis Sindy saat Dika melambaikan tangannya pada Sindy.
Lomba itu sudah selesai, saat Sindy ingin pulang, Riko ada di depan Sma Garuda menunggu diatas motor sport merahnya. Sindy tidak sadar bahwa Riko menunggu Sindy. Saat Sindy dan yang lain melewati Riko, tangan Sindy dicekal Riko hingga Sindy berhenti.
" pulang sama gue ya Sin" ajak Riko lembut
"Hmm, oke tumben banget " Sindy menjawab sambil naik ke belakang motor.
Karena tingginya motor, Sindy kesusahan menaikinya, namun karena bantuan lengan Riko, Sindy mampu menaikinya dengan mudah.
" makasih rik " kata Sindy sambil tersenyum
" gaada apa apanya kok, nih pake helmnya" suruh Riko sambil memakaikan helm itu pada Sindy sambil tersenyum dan dibalas senyum oleh Sindy.
"Sindy lo tuh sama Dika apa Riko sih???" tanya Vano keheranan
" belum ada ikatan apa apa diantara gue, dan mereka" balas Sindy sebelum meninggalkan yang lain disana. Termasuk Dika.
Hati dika mencelos seketika. Mendengar pernyataan itu, melihat Sindy tersenyum karena orang lain. Dika tidak menyukai kenyataan itu. Kenyataan yang menyakitkan. Namun Dika tidak bisa egois. Sindy memang bukan miliknya. Namun suatu saat nanti kenyataan akan merubah segalanya.
🌻
Mansion Sindy
Sindy merasa bahwa hari ini terlalu bosan untuknya. Hanya di temani drama 'Another miss oh' malam itu, Sindy memutuskan untuk menghubungi seseorang. Nama pertama yang muncul di otak Sindy adalah dia. Dika.
" gue line dia ahh, kangen berat huah" celoteh Sindy sambil merebahkan dirinya diatas tumpukan kapuk yang emouk itu.
Sindyiii Dika
Dika. ?
Knpa kak?Sindyiii jutek amat elah
Dika. Hmmm :/
Sindyiii y gjd
"Xianying cuma dirit ajaaaaaa" Sindy frustasii
Sindyiii Dikaaaaa
Sindyiii gue suka sama lo
" yalorddd gue nulis apaaannnnnnnnnnnnnnnnn" teriakan frustasi Sindy itu menggema memenuhi seluruh penjuru kamarnya.
Line...
Suara itu menginterupsi kegiatan Sindy merutuki nasibnya.Dika. Kak Sindy panas?
" yatuhan, segitu polosnya kah anak ini? Atau dia emang enggak peka???" entah itu syukuran atau sumpah serapah yang keluar dari mulut Sindy.
Sindyiii lah kok lo tau? Perhatian banget sihhhh
Sindyiii ni gua lagi di rs
Dika. :/
Sindyiii entah lo ga peka ato di enggak pekain
Dika. Paan sih kah
Dika. Udah malem, besok aja lnjt. Dika mau bobok
Sindyiii emang dasar lu gg peka y
"Yalord dirit ajaaaaa lagiiiii huahhhhh ibukkkkkkkkkkk" teriak Sindy dari lantai atas mampu didengar oleh ibunya di bawah
" apaan sih dek? " tanya ibunya keheranan
"Hehe gak papa buk, tutup pintunya makasiiiiihhh" balas Sindy sambil nyengir.
"Tidur tidur udah malem. Jangan nontonin laptop aja " perintah ibunya lembut
" iya bu iya " balas sindy sopan
🌻
Hari hari Sindy lalui dengan kebimbangan. Dia selalu mendapat perhatian lebih dari Riko dibandingkan Dika. Hati Sindy jadi ragu menyukai orang yang mana. Tapi jika dengan Riko Sindy merasa aman. Tiap sentuhan lembut Riko mampu meluluhkan hati Sindy yang dingin. Namun jika dengan Dika jantung Sindy berdegum sangat kencang. Saking kencangnya mungkin jantung Sindy mampu keluar dari sarangnya.
"Sindy, ntr balik sama gue ya" teriak Riko dari pojok kiri kantin yang membuat semua orang melihat pada Riko dan Sindy bergantian.
"Gue bawa mobil" kata Sindy menggerakkan mulutnya tanpa suara
"Yaudah pake mobil lo aja" teriak Riko sekali lagi sambil melambai pada Sindy
"Yaampun kalian deket? Kok gg bilang bilang??" tanya Indri penuh selidik
" gaada tuh, kita temen aja" kata Sindy santay
"Temen apa demen? " selidik Siska juga.
"Gue kan bilang demen sama Dika apa seh " Sahut Sindy pelan namun pasti
" kayaknya disini ada yang salah deh" kata Siska dan Indri berbarengan. Sindy hanya membalas dengan menautkan kedua alisnya lalu melanjutkan makanannya.
🌻
Keraguan hati Sindy berujung pada saat Riko mengutarakan isi hatinya di rooftop pada saat itu. Sindy ragu, namun ia menerimanya karena Sindy pikir dia menyukai Riko. Padahal sepenuhnya hati Sindy dipenuhi Dika. Bocah yang sukses membuat hati seorang Sindy ilena buncah tak karuan.
Saat Sindy menerimanya, ada perasaan suka dan takut dalam dirinya. Suka karena orang yang dia 'suka' menyukainya sedangkan takut, takut menyakiti sisi lain hatinya karena menentang perasaannya yang asli. Namun Sindy tak ambil pusing. Ia tetap menjalin hubungan itu. Sindy awalnya menyukai hubungan itu. namun lama kelamaan, ia sadar bahwa seluruh hatinya tertuju pada Dika.
Hingga saat tepat hari jadi Riko dan Sindy yang ke-3, hati Sindy mulai menunjukkan keasliannya. Keaslian kepemilikannya. Pemilik sesungguhnya hati Sindy. Pemilik yang selama ini Sindy tunggu. Dia pun sebaliknya begitu. Pemilik yang selalu dapat membuat Sindy tak bisa melupakan satu hari saat bersamanya. Saat hujan, saat matahari terbenam, maupun kala angin menghempaskan dedaunan itu. Hanya dia yang mampu. Prandika Putra Bramastra.
Jadi gimana?
Udah tau siapa dia?
Dia si ya itu
Ini cerita sebenarnya dari kehidupan nyataku, walaupun ada yang aku ubah tapi intinya sama hihihi
Itung-itung curhat gituu
Selalu tungguin bieble publish lagi okee
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me What Is Love
Romance" oke, prinsip gue Cinta itu dikejar bukan mengejar, tapi selama ini yang ngejar gue, dia diem di tempat. Tapi tempatnya tinggi banget. Sampek gak bisa tergapai. Dasar bocah. "